KUALA NERUS,13 Feb (Hrkh)- Presiden PAS, Dato' Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang mahukan pintu jihad di Palestin dibuka kepada umat Islam di seluruh dunia. Ini kerana, katanya Baitulmaqdis dan Palestin bukan hak milik orang Arab sahaja tetapi menjadi hak umat Islam di seluruh dunia. "Buka pintu jihad kepada umat Islam kerana Palestin bukan hak orang Arab sahaja. Baitulmaqdis bukan hak orang Arab sahaja kerana Palestin dan Baitul Maqdis hak umat Islam di seluruh dunia. "Ketahuilah, wahai kuasa-kuasa besar dunia apa yang berlaku di Gaza ialah 'kepalanya di Gaza dan ekornya di Indonesia'. "Itu panjangnya tentera Islam. Sejumlah 1.3 bilion umat Islam di seluruh dunia. Walau pun kerajaan-kerajaannya takut tetapi rakyatnya bersemangat," tegasnya ketika berucap pada majlis Ceramah Perdana Rayuan Gaza di Padang Bola Pekan Batu Enam, dekat sini, semalam. Katanya, peperangan di Gaza itu merupakan 'peperangan Ahzab' sebagaimana yang pernah berlaku di zaman Rasulullah s.a.w. Menurutnya, peperangan tersebut sekaligus bagi menguji keimanan orang Islam dan kerajaan Islam di seluruh dunia. Namun begitu, beliau berkeyakinan bahawa umat Islam akan mencapai kemenangan di Palestin serta tentera Yahudi dan Israel akan dikalahkan. "Hari ini orang Yahudi sudah menunjukkan tanda-tanda kekalahan. Mereka (Yahudi) bergaduh sesama sendiri sangat dahsyat. "Hari ini, hari Israel mengadakan pilihan raya, dia bergaduh sesama sendiri. Berperang antara parti-parti politik di Israel. Hari ini orang-orang Yahudi membina kubu-kubu di kampung-kampung mereka. Kubu dibina dari konkrit yang teguh dan mereka mendirikan tembok-tembok," jelasnya. Apa yang berlaku hari ini, kata Ustaz Abdul Hadi adalah tanda-tanda kemenangan Islam dan tanda-tanda Israel akan dikalahkan dengan izin Allah SWT. Tetamu yang hadir pada majlis tersebut jurucakap pemimpin Hamas Palestin iaitu Sami Abu Zuhri yang pernah merengkok dalam penjara Israel selama enam tahun. Sebelum itu beliau pada sebelah siangnya, berada di Majlis Rayuan Gaza dan Tabung Kemanusiaan Harakah di Kuala Lumpur dan menerima sumbangan dana sejumlah RM500,000 daripada tabung tersebut manakala lebih RM400,000 daripada pertubuhan, NGO dan individu yang menyampaikan sendiri kepada Sami dalam majlis tersebut. Hadir sama dalam ceramah semalam, Naib Presiden PAS, Mohamad Sabu; Ahli Jawatankuasa Kerja PAS Pusat, Dr. Syed Azman Syed Ahmad Nawawi dan Timbalan Pesuruhjaya PAS Terengganu, Dato' Abu Bakar Chik. - azm/mks. _
Universitas Al-Quds di Gaza Kembali Di Buka Jumat, 13/02/2009 19:16 WIB Universitas terbuka – Al-Quds di Gaza akan kembali melanjutkan program perkuliahannya minggu depan tanpa biaya , seperti diusulkan dewan mahasiswa kepada pihak administrasi kampus. Dewan mahasiswa Universitas terbuka Al-Quds mengumumkan hal tersebut kamis kemarin. Tidak hanya usulan kenaikan biaya di tahun pertama dihapuskan, tapi juga mahasiswa tahun pertama juga akan diberikan enam kali kredit kelas tanpa biaya. Selain itu, mahasiswa yang kehilangan anggota keluarganya sewaktu agresi militer Israel ke Gaza akan diberikan bantuan keuangan. Universitas juga mendapat bantuan dana sebesar 50.000 dinar Yordan atau sekitar 70.500 Dollar Amerika untuk membantu mahasiswa yang kehilangan harta bendanya. Karena agresi militer Israel, perkuliahan dan jadwal ujian di universitas tersebut terganggu, pihak universitas telah menjadwalkan ujian kepada mahasiswa pada Senin 24 Februari 2009 yang akan datang. (fq/mna)
Hamas: Mesir Akan Umumkan Gencatan Senjata Dalam Dua Hari Ini Jumat, 13/02/2009 18:41 WIB Kepala Biro Politik Hamas Dr. Mousa Abu Marzuk menyatakan bahwa Hamas dan Israel sudah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan Israel akan segera mencabut blokadenya terhadap Jalur Gaza. Abu Marzuk, usai melakukan pembicaraan dengan Kepala Intelejen Israel Omar Suleiman di Kairo, Mesir mengatakan bahwa Mesir akan mengumumkan gencatan senjata selama 18 bulan antara Hamas dan Israel dalam waktu dua hari mendatang. Abu Marzuk menegaskan bahwa kesepakatan itu hanya menyangkut pencabutan blokade Israel di Gaza dan tidak termasuk pembebasan Gilad Shalit, prajurit Israel yang tertangkap dan ditawan pejuang Palestina di Gaza sejak tahun 2006. Menurut Abu Marzuk, persoalan Shalit akan diselesaikan lewat negosiasi terpisah dan mensyaratkan pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sebagai kompensasi pembebasan Shalit. Jika Israel menyetujui syarat Hamas, pertukaran tahanan akan dilakukan. Hal tersebut juga disampaikan pimpinan Hamas lainnya, Khaled Misyaal. Ia mengatakan bahwa Hamas menolak memasukkan pembebasan Shalit dalam kesepakatan gencatan senjata dan penolakan itu sudah disampaikan ke pihak Mesir yang selama ini memediasi negosiasi antara Hamas-Israel. "Sampai saat ini, belum ada kesepakatan terkait Shalit. Israel memang berusaha untuk mencampuradukkan persoalan dan mengkaitkan nasib prajuritanya itu dengan janji pencabutan blokade di Gaza," tukas Misyaal dalam siaran televisi Libya. Sementara itu, tokoh tahanan Palestina Na'el Al-Barghouthi membuat pernyataan yang disebarkan ke seluruh tahanan Palestina di penjara-penjaradan mantan tahanan. Dalam suratnya Al-Barghouthi menyampaikan aspirasi para tahanan Palestina yang menolak isu pembebasan Gilad Shalit dimasukkan dalam kesepakatan untuk mencabut blokade Israel di Gaza. Ia menyerukan pada seluruh faksi perjuangan di Palestina agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh tekanan negara-negara Arab atau Israel yang berusaha mengabaikan dan menghapus isu pembebasan para tahanan Palestina. Al-Barghouthi juga menegaskan bahwa para tahanan siap hidup di penjara sepanjang sisa umur mereka asalkan isu pembebasan Gilad Shalit tidak dimasukkan ke dalam kesepakatan untuk mencabut blokade di Gaza. (ln/PIC/prtv) Konspirasi Yahudi di Asia Jumat, 13/02/2009 16:52 WIB Sebuah buku bestseller di Cina "The Currency War" menggambarkan bagaimana Yahudi menguasai dunia dengan memanipulasi sistem keuangan dunia. Buku ini dibaca di kalangan politik elit pemerintahan Cina. Konsiprasi Yahudi di Asia sudah menjadi lagu lama. Jepang sudah lama terperangah dengan buku-buku seperti "To Watch Jews Is to See the World Clearly," "The Next Ten Years: How to Get an Inside View of the Jewish Protocols," and "I'd Like to Apologize to the Japanese: A Jewish Elder's Confession." Semua buku ini sebenarnya merupakan variasi dari "The Protocols of the Elders of Zion." Cina sejak lama mengadopsi cara modern Jepang. Mungkin inilah gambaran bagaimana konspirasi Yahudi berlangsung selama ini. Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohammad mengatakan, "Yahudi menguasai dunia dengan kuasa penuh. Mereka membuat orang berkelahi satu sama lain, dan saling bunuh." Dan Yahudi selalu saja menyetir semua negara di dunia, terutama AS. Khusus Mahathir, solidaritas Islam di negaranya mungkin kuat. Tapi di negara lain, tidak. Tak ada satupun orang Cina atau Jepang pernah menyalahkan Yahudi atas pembunuhan anak-anak di Passover. Salah satu yang membuat mereka bersikap seperti itu karena mereka tidak pernah melihat orang Yahudi di negara meeka, kecuali jika mereka pergi ke luar negeri. Jadi apa yang bisa membuktikan konspirasi Yahudi? Jawabannya adalah politis. Jepang bukan lagi masyarakat yang tertutup, bahkan orang yang hanya sedikit tahu tentang demokrasi pun sadar bahwa masyarakat Jepang merupakan korban sebuah kekuasaan yang tak terlihat. Jepang memang tak pernah secara resmi terjajah, tapi pernah merasakan dominasi Barat, setidaknya pada dekade 1850-an, ketika AS pertama kali menjejakkan kakinya di perbatasan mereka. Sementara Cina, telah lama menderita karena Yahudi yang menetap di Barat. Cina dikeluarkan tanpa ampun dari berbagai pengakuan dan perdagangan internasional. Mereka juga tidak pernah dianggap ketika berhasil menjadi negara yang banyak menciptakan uang. Tapi ketika sedikit saja ada yang salah, orang Cina disalahkan, bahkan menuduhnya sebagai komunis. Namun, orang Cina adalah orang-orang yang pintar. Tidak seperti orang Jepang yang terus-terusan menghiba kepada Zionis (Jepang bisa menaklukan Rusia setelah Yahudi turut campur). Sepanjang Perang Dunia II, ketika Jerman meminta Jepang untuk menyerahkan bangsa Yahudi, negara Matahari Terbit itu setiap malam mengadakan jamuan makan malam dengan Yahudi. Yahudi lari ke Shanghai, dan bersembunyi aman dalam lindungan Jepang. Sampai sekarang, konspirasi Yahudi bermula dari sini. (sa/jp) Mahasiswa Duduki Tiga Kampus di Inggris Jumat, 13/02/2009 17:31 WIB Para mahasiswa dari tiga universitas ternama di Inggris menduduki gedung-gedung utama kampus mereka sebagai aksi protes atas masih berlangsungnya blokade Israel di Jalur Gaza. Selain menduduki kampus, para mahasiswa itu juga mendesak pihak universitas memutus hubungan dan kerjasama dengan Israel. Mereka juga meminta pihak universitas untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa Palestina. Dalam aksi pendudukan kampus, para mahasiswa mengecam tindakan Israel yang membom Universitas islam Gaza dan meminta pengelola universitas untuk memenuhi tuntutan mereka. Aksi mahasiswa di Universitas Edinburgh membuat pernyataan bahwa para mahasiswa telah menduduki gedung perkuliahan George Square sejak hari Selasa kemarin. Para mahasiswa universitas itu juga menuntut agar Universitas Edinburgh memutus hubungan dengan institusi-institusi Zionis dan mengeluarkan kecaman atas blokade Israel di Gaza. Sedangkan para mahasiswa Universitas Glasgow yang sudah menduduki salah satu gedung perkuliahan selama empat hari, menolak seruan agar mereka mengakhiri aksi protes. Sejumlah anggota legislatif Inggris sempat mengunjungi para mahasiswa itu untuk menyampaikan solidaritas mereka. Di Universitas Manchester, para mahasiswa sudah sembilan hari menduduki gedung perkuliahan John Owens. Mereka juga berhasil membentuk dewan mahasiswa Eropa untuk memberikan dukungan pada warga Gaza dan melakukan biokot terhadap Israel. Juru Bicara kampanye anti-blokade Israel di Gaza, Rami Abdo mengatakan, belasan universitas lainnya di Inggris kemungkinan akan melakukan aksi yang sama. Ia menegaskan, aksi protes akan terus dilakukan sampai pihak universitas mengabulkan tuntutan mereka. (ln/PIC) Dari Jakarta, Hillary Clinton ke Israel Jumat, 13/02/2009 14:50 WIB Rupanya Menlu AS, Hillary R.Clinton yang dijadwalkan akan berkunjung ke Jakarta, 18-19 Februari ini, dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan sejumlah pejabat Indonesia, guna meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia-AS, menurut Deplu AS, selanjutnya Hillary pada tanggal 3 Maret, akan berkunjung ke Israel. Orang nomor dua AS itu, mulai melakukan tugas diplomasinya ke sejumlah negara di Timur-Tengah dan Israel. Hillary yang mendukung keputusan Presiden Bush melakukan invasi militer ke Iraq, dalam waktu yang hampir bersamaan dengan Kepala Penasehat Keamanan Nasional, Jendral James Jones, juga akan berkunjung ke Israel. Jones dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Israel, 24 Februari mendatang. Dua pejabat top AS, yaitu Menlu Hillary dan Kepala Penasehat Keamanan Nasional, Jones, sama-sama akan berkunjung ke Israel, yang tujuannya melihat situasi politik, pasca pemilu di Israel. Keduanya akan mendiskusikan masalah konflik Israel-Palestina. Dibagian lain, Menlu Hillary, sebelum bertolak ke Israel, singgah di Cairo, tanggal 2 Maret, menghadhiri Konferensi Internasional pembangungan kembali Gaza oleh Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Menurut sumber di Deparlu AS, selain ke Mesir, Menlu Hillary, juga berkunjung ke Israel, bertemu dengan Menlu Israel, Tzipi Livni, dan ke Ramallah bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas. Kunjungan ke Mesir, Israel, dan Ramallah, merupakan kunjungan pertama Menlu Hillary ke kawasan Timur Tengah. Menurut sebuah sumber di Deparlu AS, kunjungan Hillary ke Asia dan Timur Tengah, Israel serta ke Jakarta, sedangkan dipersiapkan. Namun, sebuah sumber di Deparlu AS, terkait kunjungan Hillary ke Timur Tengah, khususnya ke Israel, belum tentu menjadi efektif, karena belum terbentuk pemerintahan yang baru. Namun, Hillary dan Jendral Jones, ingin mendorong ke arah situasi yang lebih tenang, dan tidak lagi mengarah terjadinya perang terbuka antara Israel dengan Hamas. Sejauh ini, fihak Hamas dan Israel, menurut sumber-sumber di Cairo, hampir mencapai kesepakatan antara Hamas dengan Israel, yaitu gencatan selama 18 bulan. Mungkin, Hallary dan Jones yang melakukan kunjungan ke Cairo dan Israel, menjelaskan posisi AS, dan terutama kepada para pemimpin baru Israel. Sementara itu, negara-negara Uni Eropa, menyatakan akan membekukan hubungan dengan Israel, sampai adanya komitment Israel terhadap perdamaian di Palestina. Uni Eropa juga menuntut pemerintahan baru di Israel, agar memberikan akses bagi Uni Eropa membangun kembali Gaza. Disamping itu Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah George Michel telah lebih dahulu berada di kawasan itu, sebelum Menlu Hallary bertolak ke Timur Tengah dan Israel. Republik Ceko, yang saat ini memimpin kepemimpin Uni Eropa telah mengambil sikap tegas, membatalkan pertemuan antara Presiden Israel, Shimon Peres dengan para pemimpin Eropa. Duta Besar Ceko untuk PBB, Michael Zantovsky, mengecam keras, langkah-langkah Israel, yang terus membangun pemukiman baru oleh pemerintah Israel, yang menurut Zantovsky melanggar perjanjian Annapolis. (m/hrtz) Lembaga Penelitian Islam Al-Azhar Cairo Palestina adalah Tanggung Jawab Setiap Muslim Selasa, 10/02/2009 10:42 WIB
Anggota muktamar ke tiga, Lembaga Penelitian Islam mengumumkan bahwa masalah Palestina merupakan tanggung jawab setiap muslim. Mendukungnya dan membelanya adalah kewajiban, mengabaikannya adalah pelanggaran terhadap agama serta aib bagi kemanusiaan. "Dari Tanah Gaza yang penuh trgedi dan di antara para pengungsi Palestina yang dirampas haknya oleh Zionis Internasional dan negara-negara kolonial.” (Majalah Al-Azhar, Vol. 4, Jumada Tsani, tahun 1381/Oktober 1966. halamah: 508) Anggota muktamar ke tiga, Lembaga Penelitian Islam mengumumkan bahwa masalah Palestina merupakan tanggung jawab setiap muslim. Mendukungnya dan membelanya adalah kewajiban, mengabaikannya adalah pelanggaran terhadap agama serta aib bagi kemanusiaan. Mendukung apalagi membantu musuh dan penjajah bangsa Palestina adalah tindakan keluar dari persatuan umat yang diperintahakan Allah Swt, “Sesungguhnya ummat ini adalah umat yang satu, dan Aku adalah tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (Al-Anbiya: 92) Anggota muktamar juga mengumumkan bahwa mencintai dan bekerjasama dengan kaum zionis dan orang-orang yang mendukung mereka adalah tindakan perang terhadap Allah, agama Allah dan kaum Muslimin. Anggota menuntut negara-negara Islam yang mengakui eksistensi Israel agar mencabut pengakuannya tersebut serta memutuskan hubunganya dengan mereka. Keputusan dan Pesan Muktamar ke-6 Lembaga Penelitian Islam Al-Azhar. Pada tanggal 17 Maret sampai awal bulan April tahun 1971, ulama-ulama kaum Muslimin dari 35 negara di empat benua: Asia, Afrika, Eropa dan Amerika latin, berkumpul utuk memenuhi undangan Lembaga Penelitian Islam Al-Azhar guna menyelenggarakan muktamar ke-6, di bawah naungan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw. Muktamar ini berhasil menelorkan beberapa pesan dan keputusan yang berkaitan dengan tema pembahasan dan merupakan ungkapan konsensus ulama-ulama kaum Muslimin. Muktamar ini menetapkan hal-hal berikut: 1. Menuntut negara-negara muslim untuk membantu bangsa Palestina, negara-negara Arab dan gerakan-gerakan perlawanan Arab, dengan upaya sungguh-sungguh dan konsisten untuk memerdekakan tanah-tanah Arab dan semua tempat suci agar kembali kepada pemiliknya. Anggota muktamar menekankan keputusan ini dengan menyatakan bahwa jihad dengan jiwa dan harta telah menjadi kewajiban setiap muslim laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu muktamar menyerukan kaum Muslimin dmanapun berada untuk bergerak. 2. Masjid Al-Aqsha dan tanah suci-tanah suci Islam lainnya adalah milik kaum musllimin, tak seorangpun yang boleh berlaku sewenang-wenang atau melakukan hal-hal yang mencemari kesuciannya. Sebagaimana juga tanah suci-tanah suci kaum Nasrani adalam menjadi kewajiban kaum Muslimin untuk menjaganya, dan mengamankan peziarahannya untuk semua kaum Nasrani di seluruh dunia, sebagai bentuk pelaksanaan dari perjanjian Khalifah Umar dan hukum Islam. 3. Setiap solusi yang tidak ingin mengembalikan seluruh tanah yang terjajah kepada bangsa Arab—baik secara kepemimpinan dan pengaturan—adalah solusi yang tertolak secara umum dan terperinci. Sebagaimana pemindahan masjid Al-Aqsha dari tempatnya dengan cara apapun tertolak seperti tertolaknya yahudisasi Al-Aqsha. 4. Muktamar menegaskan kembali fatwa yang dikeluarkan oleh ulama, hakim dan mufti Palestina Tepi Barat di Yordan, tertanggal 17 Jumadal Ula tahun 1387 H/22 Agustus 1967 M yang berisikan bahwa Masjid Al-Aqsha dengan makna keagamaan, meliputi masjid Al-Aqsha Al-Mubarak yang dikenal sekarang dan masjid Sakhrakh al-Musyarrafah, dan halaman yangmengelilinginya dan temboknya. Dan serangan apapun terhadap setiap bagian darinya berarti mengotori kehormatan dan kesucian masjid Al-Aqsha. Dan bahwasanya Al-Haram Al-Ibrahîmi di daerah al-Khalil adalah masjid Islam, dan setiap tindakan terhadap setiap bagiannya berarti pengotoran terhadap kesuciannya. 5. Muktamar menolak keras upaya yang dilakukan oleh kaum zionis untuk mengubah bentuk Masjid Al-Aqsha dan peninggalah-peninggalan keagamaan, sejarah dan peradabannya, serta menuntut PBB untuk segera mengeluarkan resolusinya berkenaan dengan hal ini dan mencegah kaum zionis untuk melanjutkan tidandakan kejahatannya. 6. Muktamar menentang keras sikap Amerika Serikat yang mendukung zionisme secara politik, militer dan ekonomi, serta mengabaikan kejahatan, kazaliman dan sekap keras kepala mereka. Muktamar mengnggap hal ini sebagai ancaman terang-terangan terhadap negara-negara Islam dan Arab. 7. Muktamar mengutuk tindakan zionis yang terus-menerus melakukan pelanggaran terhadap HAM di daerah-daerah yang mereka jajah dengan melakukan penyiksaan yang kejam, merobohkan rumah-rumah, mengusir penduduk, merampas tanah dan bangunan, membangun permukiman baru untuk penduduk Yahudi yang asing, menggantikan penduduk aslinya. Muktamar menyatakan bahwa hal ini adalah tindakan apartheid yang paling buruk. 8. Muktamar juga menuntut negara-negara Islam untuk memutuskan hubungannya dengan Zionis Israel, baik dalam politik maupun ekonomi. 9. Seruan serupa ditujukan kepada seluruh negara di dunia yang mencintai perdamaian, agar mereka memutus hubungan dengan Zionis. 10. Muktamar mendesak seluruh negara-negara Arab untuk menghimpun dukungan baik berbentuk materi ataupun moral, serta menkankan pentingnya menyatukan kekuatan militer untuk mendukung mereka yang berada di Palestina 11. Diserukan juga kepada negara-negara Islam untuk mengirimkan sukarelawan, seperti pilot tempur dan para teknisi untuk ikut terjun ke medan perang, dan juga mengajak kaum muslimin memberikan kontribusi dengan diri dan harta mereka, demi membantu saudara-saudara mereka yang berada di garis perlawanan. 12. Muktamar menyeru negara-negara, lembaga-lembaga dan masyarakat Islam, untuk mengadakan kotak penggalangan dana jihad guna membiayai perjuangan serta membantu para mujahidin dan keluarga syuhada'. Bagi pemerintah negara-negara Islam agar menyediakan dana dari anggaran negaranya, serta menganjurkan kepada seluruh asyarakat, individu dan kelompok-kelompok untuk ikut serta memberikan sumbangan dana. 13. Muktamar juga meminta Lembaga Penelitian Islam Al-Azhar agar meneruskan upaya administrasi guna membangun kotak dana jihad umum di Kairo, serta mengaktifkan kerjasama antara kotak dana ini dan kotak dana jihad di seluruh negara Islam. 14. Muktamar menegaskan bahwa Gerakan Perjuangan Palestina telah melakukan kewajiban syariat dalam berjihad untuk memerdekakan negaranya dan tempat sucinya. Oleh karena itu, Muktamar mewasiatkan kepada negara-negara yang berada di sekeliling Palestina agar mempermudah aktifitas perlawanan dalam menjalankan kewajibannnya yang berat dan mulia semaksimal mungkin. Tidak seorangpun yang boleh memojokkan gerakan perlawanan, atau menghambat perjuangan mereka. 15. Mu’tamar menuntut negara-negara tersebut dan Gerakan Perlawanan agar menjalankan seluruh kesepakatan yang terjalin diantara mereka, serta menyalurkan tenaga dan persenjataan Arab untuk melawan musuh penjajah, dan menjaga darah tentara dan para pejuang. 16. Muktamar mewasiatkan kepada para pejuang untuk menyatukan barisan mereka dan menjalankan kewajiban mereka untuk melawan musuh. (sn/lha) |