Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
"REFORMIS BUKAN HANYA GELARAN ATAU PEJUANG YANG BERJUANG KERANA MENGHARAPKANNYA!"
27 JULAI
Setelah Dr Azhari, Nordin M Top adalah senarai paling top dicari polis Indonesia sejak beberapa tahun ini. Saya ingin syer pandangan dengan sdr sdri di tanah air:
1. Benar atau tidak Nordin M Top masih hidup, tidak ada siapa yang mampu memberi jawapan. Tetapi dari seluruh media Indonesia beliaulah yang bertanggungjawab atas semua kejadiaan bom dan aktiviti teroris di bumi Indonesia.
2. Ada yang kurang sedap didengar ialah komentar sebahagian dari para pengamat yang membabi buta mengecam orang Malaysia sehingga imej yang terbangun ialah orang Malaysia memang sering bikin musibah ke atas umat Islam di Indonesia. Belum habis panas dari Tengku Fahri, TKI yang didera, Ambalat dan beberapa kes besar mencipta ekstasi kini bom pula. APa jadinya bangsa ini di mata dunia? Sebelum ini di France, hebuh Najib rasuah pembelian kapal selam dan berkemungkinan terlibat dengan kes bom perempuan dan sekarang bom juga di Indonesia.
3. Terus terang saya malu dan sering tidak bisa memberi apa-apa jawapan. Bahkan kadangkala terpaksa saya kutuk bangsa dan raja saya sendiri atas tindakan konyol mereka. Susahlah nak cari makan jika terus begini yang pada mata bangsa Indonesia orang Malaysia teruk. Maaf kepada siapa sahaja yang terlibat dalam semua kes ini yang mana kami tidak dapat untuk memberi sokongan dan dokongan atas perbuatan konyol kamu semua.
4. Nasihat tulus ikhlas kepada sdr Nordinm kembalilah ke pangkal jalan dan bertaubatlah!!! Hentikan perbuatan hina ini dan nasihatkan kepada para pemuda yang sdr bina agar kembali kepada Islam sebenar. Bertemulah dengan para guru yang mursyid di mana sahaja yang sdr rasa selesa.!! Allah maha pengampun atas segala kekhilafan dan kesalahfahaman kita semua!! Mohon maaflah kepada semua keluarga yang kehilangan anak, suami atau isterinya, ayah dan ibunya dan siapa sahaja dengan penuh ikhlas!!! Semoga Allah membebaskan sdr dari azab NYA di akhirat nanti.
Antara berita dari media Indonesia...
Memburu Noordin M Top
Sambil Terisak, Ayah Maruto Minta Anaknya Serahkan Diri
Rachmadin Ismail - detikNews
tvone.co.id
"Kepada anak saya, pulanglah. Keluarga menantimu, saya akan mengantarmu untuk menyerahkan diri kepada polisi," kata ayah Maruto, Sujono saat diwawancarai TVone, Senin (27/7/2009).
Sambil terisak, Sujono mengaku sangat merindukan anaknya. Ia merasa Maruto telah disesatkan oleh Noordin. Termasuk soal dugaan keterlibatan dalam pengeboman di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott.
Sujono juga mengaku siap menembak Noordin dengan tangannya sendiri jika diperlukan. Gara-gara Noordin, harapan anaknya untuk menjadi dokter pupus sudah.
"Saya kalau disuruh polisi siap menembak Noordin, karena dia sudah menyesatkan anak saya," tegasnya.
Ia pun berharap, jika nanti Maruto sudah menyerahkan diri, tidak akan diperlakukan seperti teroris. Pendekatan keagamaan harus lebih diutamakan.
"Jangan pakai pendekatan keamanan dan kekerasan," tegasnya.
(mad/gah)
Densus 88 Periksa Warga Malaysia
Senin, 27 Juli 2009 pukul 18:47:00
MAKASSAR -- Densus 88 Antiteror Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memeriksa pria asal Malaysia, Jusri alias Ikel alias Buto alias Ano Bin Maslan (29), yang diduga punya kaitan dengan jaringan teroris Noordin M. Top.
Pemeriksaan oleh Detasemen Khusus 88 itu berlangsung di Makassar dan berawal dari Jusri yang tidak bisa menunjukan dokumen resmi keimigrasiannya kepada Polisi Resor kota (Polresta) Soppeng, Sulsel. Ia ditahan Polres tersebut sejak Jumat (24/7) lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulselbar, Komisaris Besar Polisi Hery Subiansauri, di Makassar, Senin siang, mengatakan, Jusri ditangkap di desa Walangi, Kecamatan Ganra karena identitasnya dicurigai palsu serta laporan warga terhadap gerak-geriknya.
Jusri mengaku sebagai warga asli Malaysia dengan alamat, Bakao, Bandar Lahadato, Malaysia yang tertera di KTP-nya. Namun, satu lagi kartu KTP yang beralamat di Desa Sappanang, Kecamatan Kajang, Sulsel.
Hasil interogasi Polisi juga menyebutkan, Ikel mengaku lahir di Patihi, desa Sapanang Kecamatan Kajang, Sulsel, pada tanggal 07 Juli 1980. Anak ke tiga dari lima bersaudara dari pasangan Hado dan Jumanang dan menikahi Mirnawati, warga jalan Borong Makassar, pada bulan Mei 2002.
Namun keterangan sementara yang dihimpun Densus 88 Polda Sulselbar, kata Hery, tidak menemukan adanya hubungan Jusri dengan gembong teroris, Noordin M Top.
"Sudah diperiksa secara singkat dan tidak ada kaitannya dengan jaringan Nurdin M Top, " ungkapnya
Dari pengakuan Jusri sendiri, bahwa dirinya sebenarnya bermaksud kembali ke Malaysia setelah mertuanya, Daeng Mading, di Bulukumba Sulsel mengusirnya, Rabu (22/7) lalu.
Untuk penyelidiki keberadaan Ikel di Indonesia, kata Hery, berkas identitas Ikel juga sudah diserahkan kepada Bagian Pengawasan Orang Asing (POA) Direktorat Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Sulselbar.
Dari POA Intelkan, ditemukan bahwa, Jusri alias Ikel alias Buto alias Ano Bin Maslan berasal dari Malaysia. Sempat tinggal di Bulukumba dan menjadi buruh bangunan di sana. Namun karena ditinggal oleh istrinya, Ia pun bermaksud untuk kembali ke Malaysia dengan mendaftar sebagai TKI melalui Parepare. "Statusnya sekarang masih terperiksa, belum jadi tersangka. Saat ini dilakukan pendalaman terhadap dirinya, " tutur Hery . ant/ahi