Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
29 MEI
Mendengar ulasan berita di TV1 menyeramkan bagaikan Chen Peng akan bawa bom untuk diletupkannya di Malaysia. Saya tolak faham komunis kerana ianya bercanggah dengan Islam. Begitulah juga dengan faham nasionalisma sesat (faham perkauman yang dianut oleh sebahagian besar pemimpin UMNO). KOmunis menolak kewujudan tuhan dan UMNO menolak sistem Islam sebagai cara hidup. Apakah ada darjah kesamaaan atau perbedaannya? Tolong minta pemimpin UMNO jawab atau mufti UMNO jawab!! Jangan tembak bertutup mata. Apa yang saya ingin syer dengan teman-teman ialah:
1. Isu Chen Peng adalah sebahagian dari agenda politik UMNO BN khasnya untuk menarik perhatian orang Melayu di Perak. Isu lapar dan puasa cuba ditindih dengan isu Chen Peng. Pelik sungguh cara mereka berfikir tetapi itulah style politik Najib dan Mahathir. Najib melawat ke China minggu depan tak masalah sekalipun yang support komunis (Chen Peng) pada waktu itu adalah dari mereka. Nak ke China buat apa jika tak mahu ada hubungan dengan komunis? Dua kenyataan yang bercanggah dan jangan lupa Tun Razak juga dulu telah memulakan hubungan dengan China sehingga ada idea terbentuknya Felda dll. Mungkin Tun Razak ikhlas masa itu tetapi sekarang apa tujuannya pula? Yang jelas ekonomi Malaysia yang sudah hancur di bawah UMNO dan BN selama 50 tahun perlu mencari payung terjun. Jadi apakah ini tidak membahayakan ekonomi Malaysia jika terlalu banyak berharap pihak luar untuk selamatkan ekonomi kita? Tambahan pula negara yang berasaskan faham komunis sebelum ini. Renungkanlah betapa hipokritnya Najib dan UMNO kepada rakyat.
2. Menakutkan rakyat dengan keselamatan mereka terancam jika PR memerintah dan akhirnya nanti Raja Berpelembagaan akan lenyap ditelan oleh PR. Amat naif sekali hujah seperti ini tetapi di kampung yang faham UMNO begitu kuat mereka dapat menguatkan kembali kelonggaran ikatan antara mereka. Kes bunuh di sana sini seperti sudah tidak ada polis seperti dirancang atau sememangnya polis sudah lalai menjaga keselamatan rakyat kerana asyik mengekor arahan Najib dan juak-juaknya ke sana ke mari.
3. Bagi saya sekali lagi ingin mengingatkan kepada pimpinan PR tolong lebih berhati-hati kerana pemimpin UMNO yang ada seperti sudah hilang kendali untuk memastikan mereka tetap berkuasa. Jelas sekali di Perak hal ini dapat dilihat. Setiap hari bertrak-trak lori, kereta peronda dan anggota penyiasat bermukim di sekitar Pejabat PAS dan DAP negeri Perak sepanjang tempuh mogok lapar. Untuk jaga apa? Jaga orang berlapar dan berpuasa? Ya inilah akibat keresahan pemimpin UMNO yang tidak senang duduk apabila rakyat terus bangun melawan mereka. Akhirnya bukan mustahil beberapa pimpinan PR akan menjadi sasaran terdesak mereka ini. INi sudah banyak kali berlaku sebelum ini dan bukan sahaja di Malaysia bahkan di USA yang amat terkenal dengan darjah keselamatan dan Hak Asasi Manusianya tinggi. Inilah yang telah terjadi kepada Dr Ismail Faruqi...
Al-Faruqi, Pemikir Besar Islam yang Dibunuh
Jumat, 29/05/2009 11:20 WIB Di Ankara,Turki, para penulis dan ilmuwan, Kamis kemarin, memperingati kematian seorang pemikir besar Islam, dan karya-karyanya telah mengguncangkan Barat, dibunuh, 23 tahun yang lalu. Ismail Raji al-Faruqi, yang masih keturunan Palestina, dan menetap di AS, dan menjadi ilmuwan terkemuka, tapi kemudian dibunuh. Sebuah konspirasi menghilangkan nyawanya, saat ia berusaha keras, ingin menampilkan sebuah paradigma baru bagi dunia Barat.Dr.Ismail Raji Faruqi yang berusaha keras menciptakan harapan dan horizon baru, khususnya dalam menghadapi budaya materialisme di Barat, yang lahir dari pemikir-pemikir Yahudi. Faruqi, seorang ilmuwan terkemuka Palestina, yang ada di AS, dan berusaha dengan keras dengan pemikirannya itu, melawan kejahatan Zionisme dan paradigma pemikiran Barat di abad 20, yang lalu.
Dalam komentarnya yang disampaikan kepada World Bulletin, ilmuwan Turki, Atasoy Muftuoglu, mengatakan, ‘Pandangan Faruqi telah menciptakan kesadaran baru, dan moral baru’, bagi Gerakan Islam, ucap Atasoy, di Ankara. Demikian pula, seorang ilmuwan Turki, dari Universitas Gazi, di Ankara, menyebutkan, bahwa Faruqi, ‘Orang yang pertama yang menghadapi tantangan Barat dengan menggunakan kacamata Islam”, ujarnya.
Media di AS, tak menaruh perhatian dengan kematian Faruqi, meskipun pemikir muslim ini, berusaha dengan keras, ingin menciptakan sebuah pemikiran yang lebih mengarah kepada sebuah ‘rujuk’ dengan masyarakat Barat.
Sebuah Komite Peringatan al-Faruqi, Persatuan Masyarakat Islam di Amerika Utara (ISNA), Dewan Nasional Gereja-Gereja di AS, dan Komite Anti Diskriminasi Arab-Amerika, ikut berpartisipasi dan mengantarkan jenezahnya, ketika tokoh itu diantarkan ke pekuburan.
Siapa Ismail Raji al-Faruqi?
Faruqi lahir di Jaffa, Palestina. Ayahnya, Abdul al-Huda al-Faruqi, adalah seorang qadi (judge), yang masyhur di wilayah itu. Abdul al-Huda, selain qadi, juga seorang ilmuwan Islam yang sangat terkemuka. Dr.al-Faruqi menerima pendidikan agama dari ayahnya, dan ulama setempat, yang belajar di masjid,yang tak jauh dari rumahnya di Jaffa. Sekalipun demikiran al-Faruqi juga pernah mereguk pendidikan di sekolah milih penjajah Perancis, di Dominican College Des Freres (St.Joseph), sekitar tahun 1936.
Ilmuwan yang pernah mengajar di berbagai kampus terkemuka di AS ini, sesudah Israel menduduki tanah Palestina, dan berdiri sebagai negara tahun 1948, Faruqi pindah (berimigrasi) ke Beirut, Lebanon, dan belajar di Universitas Amerika di Beirut. Tak lama di Beirut, Faruqi berpindah ke AS, dan melanjutkan kuliahnya di Indiana University, dan mendapatkan master di bidang filsafat, di tahun 1949. Karena, kecerdasan yang luar biasa, maka Faruqi melanjutkan ke Harvard University, dan mengambil bidang filsafat. Di Harvard sampai tahun Maret 1951, dan mendapatkan gelar Phd, dibidang yang sama di tahun 1952. Ismail Raji al-Faruqi mendalami pemikiran klasik, dan tradisi pemikiran barat.
Al-Faruqi, masih tak puas dengan gelar yang didapatkan di Harvard, maka ia pergi mendalami ilmu ke timuran (Islam) di Cairo. Di Cairo, Faruqi mempelajar tentang filsafat Islam, dan pergi ke Pakistan, dan juga mengilingi negara-negara Arab lainnya. Semuanya itu, masih belum memuaskannya untuk mendalami imu. Kemudian, ia kembali ke AS, dan belajar dan meniliti di Syracuse University, sebagai professor.
Ismail Raji al-Faruqi dan Istrinya dibunuh, tahun l986, dan dibunuh oleh orang yang tak dikenal, pembunuh masuk ke rumahnya dengan merusak pintu rumah, yang ada Wyncote, Pennsylvania, dan menyerang anak perempuannya, anak lakinya Ammar al-Zein. Tapi, anak perempuannya selamat.
Sebuah kekejian terhadap seorang ilmuwan Palestina, yang ada di AS, yang tengah berjuang ingin membangun peradaban pemikiran baru, yang lebih terang, dan bersumber dari Islam. Masyarakat Barat, memerlukan sumbangan pemikiran Ismail Faruqi, yang akan menciptakan ufuk baru. (m/wb)