Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
15 mac
Alangkah indahnya jika ulama di Malaysia tanpa mengira fahaman politik mencontohi ulama Indonesia (MUI) meletakkan suatu garis panduan dan gesaan kepada rakyat tentang pentingnya pemilihan suara pada 9 April akan datang. Sayangnya ulama kita (yang mendokong UMNO khasnya) ...maaf bukan untuk merendahkan ulama, tidak berani meyatakan sesuatu tentang isu politik. Seperti akan berlaku malapetaka jika para ulama bersuara soal politik. Soal yang lain tidak ada masalah jangan sentuh politik. Kalau begini maka benarlah dakwaan yang mengatakan kerajaan BN UMNO masih mengamalkan sistem politik penjajah dan parlimen hanyalah sebuah simbul sahaja. Di manakah silapnya hingga para Mufti dan ulama yang berilmu duduk diam bila sesuatu hal baru dalam politik yang memerlukan fatwa dipinggirkan. Inilah persoalan pokok yang seharusnya para ulama kita selesaikan. Bukan yang lain..!!
Taushiyah MUI: Memilih Pemimpin Sesuai Syarat Ideal Islam adalah Kewajiban
Jumat, 13/03/2009 18:06 WIBMemasuki masa kampanye dan mendekati pelaksanaan pemilu legislatif 2009, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan taushiyah atau seruan. Dalam taushiyah yang dibacakan oleh Ketua MUI KH. Kholil Ridwan tersebut antaranya menegaskan bahwa memilih pemimpin yang memenuhi syarat-syarat ideal dalam Islam merupakan kewajiban.
"MUI melihat bahwa memilih pemimpin dalam Islam sangat menghajatkan syarat-syarat yang sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud kemaslahatan dalam masyarakat. MUI memandang pemilu yang akan diselenggarakan merupakan momentum strategis untuk melakukan perubahan dalam kehidupan berbangsa," katanya dalam jumpa pers, di Sekretariat MUI, Jakarta, Jum'at (13/3).
Oleh karena itu, MUI menyerukan kepada pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sesuai kemantapan hati, dengan memilih calon legislatif yang beriman, bertaqwa, jujur (siddiq), terpercaya(amanah), aktif, dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan mau memperjuangkan kepentingan umat Islam dan bangsa.
Dalam berkampanye, lanjut Kholil, MUI juga menyerukan kepada seluruh partai politik dan calon anggota legislatif untuk tidak menggunakan praktek-praktek yang tidak terpuji dengan menghalalkan segala cara, seperti politik uang, mencaci maki, dan menjelek-jelekan orang lain. "Perbuatan tersebut bertentangan dengan ajaran agama dan budaya bangsa," jelasnya.
Dan menghadapi hari pemungutan suara, Kholil mengajak, umat Islam untuk memperbanyak dzikir, doa, dan bermunajat pada Allah SWT, agar pemilu berlangsung lancar, aman, tentram dan damai.
Dalam kesempatan itu, Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin menjelaskan, salah satu point taushiyah MUI yang mewajibkan memilih pemimpin ideal, dimaksudkan agar masyarakat bisa lebih teliti dan lebih kritis dalam menentukan pemimpin negara ini kedepannya.
"Kita mendorong pemilih untuk memilih pemimpin dengan berhati-hati dan selektif, maka haram kalau memilih pemimpin yang diluar syarat-syarat yang ditentukan," ujarnya.
Dan semua itu, tambahnya, sudah menjadi kesepakatan MUI dalam forum Ijtima' Ulama. (novel)
No comments:
Post a Comment
silakan komen dan beri pandangan anda untuk kebaikan semua!!