Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
"REFORMIS BUKAN HANYA GELARAN ATAU PEJUANG YANG BERJUANG KERANA MENGHARAPKANNYA!"
12 JULAI
Bersama semalaman dengan pimpinan Jaringan NGO Muslim Perak di Tapak Perkhemahan Kg. Ulu Chepor memberi berbagai inspirasi:
1. Menyemak semula gerakerja NGO Muslim dan keberkesanannya kepada dakwah.
2. Refresh semangat setiakawan dan kebersamaan dalam mengatur strategi bersama di negeri Perak.
3. Menimba ilmu dari kuliah Ust Zul soal keperibadian Ibadur Rahman yang seharusnya sebagai dai memilikinya tanpa kecuali.
4. Penjelasan tentang hal tuju Jaringan NGO Muslim dan solusi yang wajar dari Dr. Khairuddin.
5. Kuliah subuh dari Ust Jamaluddin tentang Uslub Dakwah yang dipamerkan oleh Rasulullah saw. Jika dakwah difahami dengan benar oleh para dai maka tidak akan timbul perselihan faham antara NGO.
6. Taklimat dari Bendahari, Setiausaha dan wakil NGO amat jelas bahawa NGO Muslim Perak punya masa depan yang cerah sebagai satu wadah kordinator semua NGO.
7. Wakil dari Haluan dan Jim bersedia untuk memikul amanah perlaksanaan aktiviti khusus sepanjang tahun 2009.
8. Program qariah dari Nazri memperlihatkan fokus dan peningkatan komitmen dari semua NGO.
9. Resolusi dan tindakan yang sewajarnya akan dipantau serius oleh semua NGO terutama dengan adanya program qiam bulanan di masjid.
Setelah jam 11 pagi, kami bersurai. Semoga Allah memudahkan perlaksanaannya sehingga segala perancangan berhasil.
Diselang seli perbincangan semalam ternyata terlalu banyak yang harus diselesaikan dan semakin hari semakin rumit untuk diselesaikan. Maka inilah realiti yang melanda umat ini. Umat ini disibukkan oleh para konspirator di seluruh dunia dengan bermacam bentuk kesusahan yang menimpa mereka. Paling terdekat ialah di China. PM Turki yang berani telah sepakat dengan negaranya untuk memboikot produk China. Inilah contoh yang perlu ada kepada pemimpin umat yang dengan segera bertindak. Bangun dan menyatakan pendirian adalah akhlak karimah yang dicontohkan oleh Rasul dan para sahabatnya. Tapi di Malaysia berbeda...mereka senang tidur dan bermanja dengan kemewahan yang ada sehingga tidak kedengaran apa-apa dari pemimpinnya.
Biarkan mereka lena..tapi kita harus bangun..Ayuh..kita bangun dan menyatakan sokongan boikot produk China selagi masih berlaku penindasan kaum ini. BOIKOT...!!!
PM Turki: Cina Lakukan Holocaust di Xinjiang
Sabtu, 11/07/2009 17:31 WIB Perdana Menteri Turki Recep Tayep Erdogan mengecam aksi kekerasan yang terjadi di wilayah Xinjiang yang dilakukan militer China terhadap penduduk wilayah itu yang mayoritas Muslim dan berasal dari etnik Tuskistan Timur atau Uighur.Erdogan bahkan menyebut aksi kekerasan tersebut sebagai pembantaian massal atau Holocaust. "Sebuah peristiwa pembantaian massal tengah terjadi di wilayah Xinjiang di barat laut China yang mayoritas penduduknya adalah Muslim," kata Erdogan.
Dalam sebuah wawancaranya pada Jum'at (10/7) kemarin di kanal televisi Turki NTV, Erdogan juga menyebut tak ada kata-kata lain untuk tindakan represif yang dilakukan keamanan Cina di Uighur kecuali hal tersebut adalah pembantaian etnis secara besar-besaran.
Sebagaimana dilansir oleh beberapa media, menyusul demonstrasi yang dilakukan rakyat Uighur pada beberapa hari lalu yang berbuntut kerusuhan tersebut, pemerintahan Cina telah menculik lebih dari 1434 Muslim Uighur. Sementara itu, jumlah korban yang mati dalam peristiwa memilukan itu mencapai 156 jiwa, sementara 800 lainnya luka-luka.
Terkait kasus tersebut, Erdogan juga menyerukan pemerintahan Cina untuk ikut turun tangan menangani kasus tersebut agar tak lagi banyak korban yang menyusul berjatuhan.
Turki memiliki sebuah kedekatan yang istimewa dengan etnik Uiguhur. Keduanya disatukan oleh kesamaan rumpun etnik (Turki modern berasal dari ras Turk begitu juga Uighur, mereka adalah ras Turkistan Timur), bahasa, dan kebudayaan.
Wilayah ras, bahasa, dan budaya Turki sendiri saat ini membentang mulai dari Turki (modern) di Asia Minor (Anatolia), Kaukasus, Asia Tengah (meliputi Turkmeneistan, Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgistan) hingga Uighur di Xinjiang sebagai ujung batas wilayah timur.
Maka, rakyat Uighur yang nota benenya adalah ras-bangsa Turki, jelas tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan Cina yang mayoritas penduduknya adalah bangsa Han. Cina jelas-jelas menjajah Uighur.
Sebagai bentuk protes atas apa yang dilakukan Cina kepada ras serumpun Turki, menteri teknologi Turki pun memutuskan untuk memboikot semua produk Cina.
Beberapa hari yang lalu, pemerintahan Turki juga mengumumkan pihaknya akan memberikan visa kepada para pemimpin Uighur, khususnya Rabiah Kadir yang saat ini berada di Amerika. (L2/alm)
Turki Serukan Boikot Produk China
Jumat, 10/07/2009 17:45 WIB Menteri Perdagangan dan Industri Turki Nihat Ergun menyerukan boikot terhadap produk China sebagai protes atas aksi kekerasan yang dilakukan etnis Han dan aparat China terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. Sementara itu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyib Erdogan menyatakan Turki siap menerima tokoh gerakan Muslim Uighur, Rabiya Kadeer jika ia diasingkan menyusul kerusuhan antar etnis di Xinjiang.Dalam pernyataannya, Menteri perdagangan dan Industri Turki mengancam China dengan mengatakan, jika negara yang produk-produknya dikonsumsi oleh rakyat Turki tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan maka Turki akan meninjau kembali konsumsi produk-produk itu.
"Konsumen yang membeli sebuah produk harus tahu apakah negara yang memproduksi barang itu menghormati nilai-nilai kemanusiaan atau tidak," kata Ergun saat ditanya para wartawan tentang kerusuhan di Xinjiang.
Turki, negara yang paling keras mengkritik pemerintah China atas apa yang terjadi di Xinjiang. Turki menyatakan menghormati wewenang pemerintah China di Xinjiang, namun Turki juga punya hubungan budaya dengan Muslim Uighur karena Muslim Uighur masih banyak yang menggunakan bahwa Turki.
Erdogan juga mengatakan akan memberikan visa untuk Rebiya Kadeer, tokoh Muslim Uighur yang berada dalam pengasingan di AS. Menurut Rebiya, ia pernah dua kali mengajukan permohonan visa ke Turki tapi ditolak.
Sementara itu, arus pengungsian Muslim Uighur mulai mengalir. Warga Muslim meninggalkan ibukota Xinjiang, Urumqi untuk menghindari aksi-aksi kekerasan dari etnis Han China. Pemerintah China juga melarang Muslim Uighur untuk salat di masjid-masjid.
Di terminal bis Bayi, terlihat tumpukan penumpang yang jumlahnya diperkirakan mencapai 10.000 orang. Menurut seorang petugas terminal, jumlah ini dua kali lipat dari jumlah penumpang dalam situasi normal. Para pengungsi bercampur dengan para siswa sekolah yang akan pergi liburan musim panas. (ln/yn/asiaone)
Ribuan Warga Turki Sholat Ghaib dan Demo Mengecam Pemerintah China
Sabtu, 11/07/2009 06:16 WIB Ribuan masyarakat Turki di masjid Fatih kota Istanbul tumpah ruah dalam amarah terhadap pemerintah rejim komunis China setelah 156 orang etnis Muslim Uighur tewas di wilayah provinsi Xinjiang.Masyarakat melaksanakan sholat ghaib bagi muslim Uighur yang menjadi korban atas kerusuhan sebagai protes terhadap serangan etnis Han yang menyerang pekerja pabrik dari etnis Uighur, yang menewaskan dua orang serta melukai 118 orang lainnya.
Seorang ulama - Dr. Nedim Urhan memimpin sholat ghaib bagi muslim Uighur yang tewas dalam kerusuhan, ribuan warga Turki mengikuti prosesi sholat ghain tersebut di masjid Fatih di salah satu distrik kota Istanbul.Setelah pelaksanaan sholat ghaib, terjadi demonstrasi besar-besaran mengutuk pembantaian yang terjadi di Xinjiang atau Turkistan timur sambil membakar bendera negara China.
Banyak wanita yang menghadiri sholat ghaib yang dilaksanakan setelah pelaksanaan Jumat tersebut, kebanyakan dari wanita itu adalah etnis Uighur yang telah tinggal di Turki. Mereka menangisi kematian saudara-saudara mereka di sana akibat kerusuhan.Dengan keras para demonstran meneriakkan,"Umat Manusia, anda tidak bisa menutup mata anda," "Hidup Muslim Turkistan Timur" dan "Muslim di Turkistan Telah di Bantai".
Setelah doa bersama, LSM-LSM Turki membuat pernyataan bersama dan menuntut pemerintah dan masyarakat Islam untuk memboikot terhadap produk ekonomi asal China dari seluruh negeri-negeri Muslim.Presiden dari Asosiasi solidaritas dan kebudayaan masyarakat Turkistan Timur - Hidayat Oguzhan mengucapkan banyak terima kasih terhadap dukungan serta sensitivitas masyarakat Turki.
Banyak LSM-LSM dan beberapa pihak yang mewakili organisasi kepemudaan ikut dalam demonstrasi yang dilaksanakan setelah sholat Jumat tersebut dan akhir dari demonstrasi ditutup dengan pembacaan doa.
Kepolisian China telah menahan 1434 etnis Muslim Uighur dua hari setelah tewasnya 156 dan melukai lebih dari 1000 orang sejak Muslim Uighur memulai demonstrasi di pusat kota Urumqi.Pernyataan resmi dari pemerintah komunis China menyatakan bahwa 156 orang tewas akibat bentrok dengan aparat kepolisian pada kerusuhan tersebut, namun Kongres Dunia Uighur mengatakan etnis Uighur yang tewas lebih banyak dari itu, sekitar 600 sampai 800 orang, perkiraan tersebut berdasarkan saksi mata yang melihat langsung kejadian.(fq/wb)
Muslim Uighur Kembali Ditangkap Setelah Sholat Jumat
Sabtu, 11/07/2009 06:58 WIB Polisi anti huru hara China telah menangkap kembali etnis Uighur diperkirakan sekitar 5 sampai 6 orang yang ditangkap oleh polisi China setelah mereka selesai melaksanakan sholat Jumat kemarin.Sebelumnya pemerintah komunis China telah memerintahkan masjid di kota Urumqi provinsi Xinjiang untuk di tutup bagi pelaksanaan sholat Jumat.
Ratusan orang berkumpul di dekat masjid 'Putih' di awasi oleh polisi anti huru hara dengan bersenjata lengkap serta kendaraan lapis baja, polisi juga memblokir jalan-jalan di sekitar masjid dan helikopter berpatroli mengawasi dari udara."Anda lihat ini, bagaimana mereka memperlakukan etnis muslim Uighur seperti binatang!" kata seorang perempuan.
Akan tetapi beberapa muslim Uighur dapat melaksanakan sholat Jumata di beberapa masjid yang ada di kota urumqi meskipun pelarangan pelaksanaan sholat Jumat berlaku untuk seluruh masjid yang ada di kota Urumqi.Di Masjid 'Putih', salah satu masjid yang paling populer sebagai tempat ibadah yang cukup besar, sekitar 100 orang meminta kepada aparat kepolisian yang menjaga masjid untuk mengijinkan mereka masuk ke dalam untuk melaksanakan sholat Jumat.
Imam masjid mengatakan kepada polisi anti huru hara bahwa mereka akan mempersingkat pelaksanaan ritual sholat Jumat.
Seorang polisi dari etnis Uighur yang menjaga masjid yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan : "Kami memutuskan untuk membuka masjid dan mengijinkan mereka sholat karena telah banyak orang yang berkumpul di depan masjid. Kami tidak ingin terjadi sesuatu."Pelarangan sholat Jumat di masjid dari pemerintah komunis China dilakukan dengan alasan 'demi keamanan umum'.
Beberapa blok jalanan dari masjid 'Putih' terdapat masjid Yang Hang, dimana pada pagi Jumat sebuah poster ditempel di depan gerbang masjid yang berisi tulisan bahwa masjid untuk sementara di tutup untuk pelaksanaan sholat.
Namun pengumuman tersebut tidak diindahkan oleh warga, mereka malah mencopotnya dan ratusan orang masuk ke dalam masjid menggelar sajadah bersiap untuk melaksanakan sholat Jumat.
Masjid lain yang sering dikunjungi oleh etnis Hui - etnis Muslim lain yang ada di China - membuka pintu masjid pada Jumat kemarin setelah kerumunan ratusan orang berteriak meminta masjid tersebut dibuka.
Masjid-masjid lain di wilayah Xinjiang sebelumnya telah memberikan pengumuman bahwa pelaksanaan sholat Jumat tidak bisa dilaksanakan di masjid."Kami merasa terhina. Ini masjid kami. Namun kami tidak bisa masuk ke dalam, sementara mereka mengijinkan para komunis itu masuk ke dalam masjid," kata seorang pemuda, menunjuk aparat keamanan China yang masuk ke dalam masjid dan berjaga-jaga di atas menara masjid dengan seragam lengkap.(fq/wb)
No comments:
Post a Comment
silakan komen dan beri pandangan anda untuk kebaikan semua!!