IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
30 DIS
Di saat umat Islam bersiap sedia untuk menyambut kedatangan tahun baru Hijriyah yang ke 1430 di waktu yang sama Yahudi Israel bersiap sedia merancnag sejak enam bulan lalu untuk memusnahkan kegembiraan sdr Muslim di Palestin dan seluruh dunia. Wallahi, perbuatan Yahudi ini bagaikan mencabar seluruh ummat Islam untuk berperang dengan mereka. Mereka telah lakukan beberapa kali sejak mereka mula merampas tanah tersebut tapi ummat Islam tidak cukup merasa sakit atas perbuatan mereka ini. Lalu Israel terus melakukannya tanpa rasa hormat kepada PBB dan negara Arab dan OIC yang berada di sekitarnya. Mereka akan terus lakukan sampai kapan saja selagi perasaan dendam mereka yang panjang kepada Muhammad belum padam. Warisan dendam ini terus diwasiatkan sehingga ke hari ini.
Sdr/ sdri,
Kadangkala kita sempat memikirkan bagaimana malam-malam dan siang hari anak, ibu dan bapa serta keluarga sdr kita di Palestin? Sudah pasti mereka tidak senyenyak tidur kita di Malaysia, sudah pasti perut mereka tidak sekenyang perut kita di Nusantara, sudah pasti derita mereka selama ini membuatkan mereka tidak hiraukan lagi soal diri mereka kerana terlalu banyak beban yang berada di belakang mereka. Setiap kali kita bicara soal ini pasti ada sahaja air mata yang jatuh ke riba kita tapi apakah ini sahaja kemampuan kita? Apakah ini sahaja tahap ukhwah kita? Apakah ini sahaja kadar kepedulian kita? Kadangkala kita genggam tangan untuk membalas ke muka Yahudi tapi ianya hanya bertahan selama beberapa hari kemudian ianya basi sehinggalah datang berita baru dari sdr kita ..
Lamanya dendam Yahudi ...
Praktek Bisnis Yahudi
Selasa, 30 Desember 2008 pukul 15:31:00
Sejak kalah dalam Perang Khaibar, Yahudi Madinah bersumpah menuntut balas untuk menumpas Muhammad SAW dan para pengikutnya. Perang tersebut dikomandoi oleh Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a. Dalam ekspedisi itu, umat Islam memperoleh kemenangan yang gilang gemilang.
Begitulah kemudian, dipelopori oleh tokohnya, Huyai bin Akhtab, orang-orang Yahudi membentuk gerakan rahasia -- khusus untuk menghasut, mengadu domba, menyebarkan isu bohong dan berkhianat bila mengadakan perjanjian dengan umat Islam. Kalau saja Allah SWT tidak menginformasikan hal tadi kepada Rasulullah (melalui wahyuNya), mungkin kaum muslimin kala itu sudah termakan manuver Yahudi yang sangat mendendam terhadap perkembangan Islam itu.
Kenyataannya: memang mereka tak saja telah terdesak keyakinannya. Juga lantaran 'imperium dagang' yang selama ini dibangun para konglomerat Yahudi -- harus berhadapan dengan saudagar Muslim yang menjalankan praktek bisnis berdasarkan etika ajaran Muhammad SAW. Dan akhirnya, kolusi yang dibangun antara Yahudi Madinah dengan pengusaha Quraisy di Mekah tidak membawa hasil, bahkan sebaliknya menarik simpati masyarakat luas terhadap Islam.
Abdullah bin Ubay yang menonjol dalam melakukan manuver -- antara lain pernah membelot bila ikut berjihad -- di zaman Nabi SAW tak berhasil menjalankan usaha memecah belah umat. Sepeninggal Rasul SAW, Sayidina Abu Bakar r.a. bertindak tegas pada komplotan Bani Israel yang sempat pula memancing di air keruh namun gagal. Begitu pula di zaman Khalifah Kedua Sayyidina Umar bin Khattab. Karena begitu kuat dan disiplinnya pemerintah Umar, hingga membuat mereka tak berkutik menghadapi kepemimpinannya.
Sepeninggal Umar, suksesi berjalan lancar, lantaran sudah diletakkan dasar-dasar pemilihan yang demokratis (syura) berdasarkan etika Alquran dan pengalaman praktis khalifah sebelumnya. Melalui majelis legislatif (ahlul halli wal aqdi) yang diduduki para sahabat terpandang (antara lain wakil dari Partai Muhajirin dan Anshar), majelis kemudian memilih Sayidina Usman bin Affan sebagai khalifah.
Kepemimpinan lelaki sepuh menantu Nabi yang agak 'longgar' ini lalu dimanfaatkan oleh komplotan Yahudi untuk memecah belah umat. Mereka sengaja menghembuskan isu bohong dikotomi sahabat dan keluarga Nabi (Ahlul Bait). Umat sempat terpecah belah, dan darah mengalir. Reputasi Yahudi seperti itu sudah sangat dikenal. Apakah umat Islam akan terus membiarkan diri jadi korban mereka lagi? - ah
Hizbullah kecam Mesir soal Gaza
Selasa, 30 Desember 2008 pukul 04:17:00
Syaik Hassan Nasrallah
KAIRO -- Pemimpin Hizbullah di Lebanon Hasan Nasrallah, mengecam keras para pemimpin Mesir, dan menghimbau warga negara itu agar memberontak.
Nasrallah juga mengimbau mereka memaksa aparat berwenang di Mesir membuka perbatasannya dengan Jalur Gaza serta menghentikan blokade yang diterapkan Israel.
Syaikh Nasrallah menunjukkan persamaan antara perang Israel terhadap Hisbullah di Libanon dua tahun lalu dan perang di Gaza sekarang ini dengan mengatakan bahwa perlawanan Palestina pada akhirnya akan menjadi masalah yang paling penting.
Seperti dilaporkan oleh wartawan BBC, Maddi Abdelhadi, isi pidato pemimpin Hisbullah itu kritis terhadap kekeliruan ideologi dan politik di Timur Tengah.
Dari semua negara Arab, Mesir adalah yang paling rentan terhadap dampak perang di Gaza mengandung potensi untuk menimbulkan ketidak-stabilan.
Pertama, secara georafis, ajang pertempuran dekat sekali dengan negara itu , sementara sebagian besar rakyat Mesir sangat bersimpati kepada warga Pelestina. Mereka menganggap Israel sebagai agresor.
Juga banyak yang marah pada pemerintah mereka sendiri karena tidak mau mengakhiri blokade terhadap Gaza dengan membuka perbatasannya dengan wilayah tersebut.
Tekanan untuk berbuat demikian akan bertambah keras karena serangan Israel berlanjut terus. Kairo sekarang sudah membuka tempat penyeberangan di Rafah, tetapi hanya untuk menerima korban yang luka-luka.
Pemimpin Hizbullah menuduh pucuk pimpinan di Mesir bekerjasama dengan Israel dalam serangan itu.
Tuduhan Syaikh Nasrallah ini akan bergema di kalangan rakyat yang benci dan marah bukan hanya di Mesir melainkan juga di seluruh kawasan tersebut.
Campur tangan Syaikh Nasralla ini menyoroti perpecahan yang lebih besar di Timur Tengah antara negara-negara Arab yang ingin mencapai penyelesaian melalui perundingan dengan Israel dan pihak berhaluan keras yang pantang berkompromi seperti Hizbullah dan Hamas, yang didukung oleh Iran dan Suriah.
Yang menjadi masalah bagi negara-negara moderat dan pro-Barat seperti Mesir, Arab Saudi dan Yordania , adalah kenyataan bahwa rakyat di masing-masing negara tersebut pada umumnya bersimpati pada idiologi serta pernyataan-pernyataan Hamas dan Hizbullah, kata wartawan kami. - ah
Israel Bersumpah akan Tuntaskan Hamas
KORBAN ISRAEL -- Anak-anak banyak yang menjadi korban serangan Israel di jalur Gaza.
JERUSALEM -- Para pejabat tinggi Israel bersumpah akan terus menggempur Hamas, setelah serangan udara yang sekarang memasuki hari keempat.
Israel akan berperang "sampai tuntas" melawan Hamas, kata menteri pertahanannya. Seorang pejabat senior militer mengatakan tidak akan ada bangunan Hamas yang akan tersisa.
Sekitar 320 warga Palestina tewas sejak hari Sabtu, kata PBB. Sebaliknya, baru dua warga Israel yang terbunuh akibat tembakan roket dari Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, meminta gencatan senjata segera.
Ban mengatakan dia "sangat prihatin" oleh kobaran tindak kekerasan di Gaza. Sementara dia mengakui hak Israel untuk membela diri dari serangan roket militan Palestina. dia mencela penggunaan kekuataan militer yang berlebihan oleh Israel.
Israel sekarang mengerahkan pasukan di perbatasan Gaza dan menyatakan daerah di sekelilingnya sebagai "zona militer tertutup".
Para wartawan mengatakan langkah ini, di samping pengerahan ribuan tentara cadangan, boleh jadi akan menjadi awal dari operasi darat. Tetapi, bisa juga berarti memperkuat tekanan terhadap Hamas.
Palang Marah menggambarkan situasi di berbagai rumah sakit Gaza dalam keadaan kacau; tim medis telah bekerja mati-matian.
Sementara itu, sejumlah kecil orang Palestina yang luka-luka sudah menyeberangi perbatasan Rafah masuk ke Mesir untuk perawatan, dan truk-truk yang bermuatan obat-obatan diizinkan masuk ke Gaza.
Para menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu di Paris hari Selasa untuk membicarakan krisis yang semakin marak itu.
Korban sipil
BBC dalam situsnya mengatakan, puluhan pusat kekuatan Hamas, termasuk kompleks keamanan, kantor-kantor pemerintah, dan terowongan ke Mesir, hancur sejak Israel melancarkan pemboman besar-besaran mulai hari Sabtu.
Gedung-gedung yang digempur termasuk rumah komandan senior Hamas, mobil yang membawa silinder gas, sejumlah masjid dan rumah, kata berbagai laporan. Lima perempuan dari satu keluarga tewas dalam serangan di Jabaliya.
Kepala urusan kemanusiaan PBB, John Holmes, mengatakan informasi terbaru menunjukkan 320 orang terbunuh dan 1,400 luka-luka.
"Enam-puluh empat di antara yang terbunuh itu adalah warga sipil," katanya dalam konferensi pers.
"Mereka adalah perempuan dan anak-anak. Tidak termasuk korban sipil yang laki-laki, meskipun kami tahu banyak laki-laki warga sipil yang juga tewas."