Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
21 OGOS
Alhamdulillah, saya sempat ke surau untuk solat bersama para jamaah malam ini. Setibanya di surau Ust Tarmizi teman lama minta jadi imam pula. Dalam keadaan tidak bersedia saya pergi juga ke depan. Selepas soalat Isya diminta pula imamkan solat Tarawikh. Ingat selepas itu selesai, rupanya diminta bagi tazkirah pula. Allahuakbar semuanya dalam keadaan seadanya. Tazkirah saya sentuh bab bagaimana "hati kita boleh merasakan panggilan dari alquran". Ayat wajib puasa dimulakan dengan panggilan wahai orang-orang yang beriman!! kemudian baru ada arahan dari Allah. Jadi jika hati kita tidak tersahut dengan panggilan ini maka apalah maknanya puasa. Nak rasa panggilan dan menyahut panggilan..ya saya/aku orang beriman mesti bersihkan dulu ubudiah selain dari Allah. Jika dalam jiwa kita penuh dengan perhambaan selain Allah maka puasa tidak akan bererti kepada manusia.Iman menyahut panggilan dan arahan dari Allah. Berpuasa!! maka kita dengan penuh reda berpuasa kerana Allah. Begitu juga dengan arahan yang lain, jiwa orang beriman akan terus terpancing untuk menyahutnya dan beramal dengan arahan tersebut. Inilah iman dan selagi belum dapat merasakannya maka itulah yang wujud mereka yang selalu mempermainkan ayat-ayat Allah. Alquran sekadar dibaca dan disimpan bukan difahami dan diamalkan sehingga menjadi sistem hidup. Mesej inilah yang saya sampaikan pada malam ini. Semoga ada yang faham dan mahu bersama untuk menkajinya dengan lebih dalam lagi.Dalam perjalanan pulang saya sempat berfikir, seingat saya, ini kali yang ke 40 saya berpuasa. Aduhai diri, marilah kita bersama menyahut panggilan Allah ini agar kita berpuasa untuk kali yang ke berapa dan diakhir ramadhan kita memperoleh taqwa.!! Perkenankanlah ya Allah!!! AMin.
Dari jiwa yang terpanggil inilah yang mampu memikul amanah yang lebih berat puasa. Jiwa ini akan terpanggil dengan dakwah (mengajak manusia kembali kepada Islam), berkata benar di hadapan pemerintah yang zalim, betulkan pemerintah yang sesat,mereka juga sanggup mempertahankan negara dari penjajahan, bebaskan mereka yang dizalimi, menegakkan keadilan dan sebagainya. Tetapi ruang lingkup fahaman jihad ini terbina dari proses kefahaman yang jelas dan terus menerus terpantau dengan ajaran Islam. Inilah bedanya fahaman teroris dengan Islam sebenar. Ada kaedah fiqh yang menyusun dan mengaturnya, bukan hanya mengikuti semangat semata-mata. Tindakan yang ada panduan dari jiwa seorang beriman dan memahami kontaks realiti setempat. Konsep jihad inilah yang seharusnya dibangun dan dibina kepada umat Islam khasnya dalam bulan ramadhan ini.
Mari kita lihat bagaimana sdr-sdr kita di Palestin menyambut ramdhan dan bagaimana realiti perjuangan mereka. Konsep taqwa bagi seorang Palestin di Gaza sudah pasti berbeza dengan kita di Malaysia atau Indonesia..Kita akan cuba memenuhi berpuasa, ke masjid untuk solat tarawikh, membaca quran, menahan nafsu makan, minum, jima' di siang hari, menjaga mata, telinga,mulut dll sehingga berakhrnya ramadhan. Tetapi sdr kita di Gaza khasnya..makanan harian sahaja mereka tidak punya, rumah tempat tinggal yang dhoif, kesihatan yang rendah, keselamatan nyawa yang terancam, tiada bahagia makan bersama untuk berbuka dan bermacam lagi suasana yang tidak dapat dibayangkan. Maka sudah pasti taqwa bagi mereka amat berbeza..
Mari kita bandingkan antara kita dan sdr kita di Palestin..
Penjajah Israel Melarang Muslim Masuk Masjidil Aqsha
Jumat, 21/08/2009 11:13 WIBBetapa sedihnya. Betapa nestapanya. Di bulan Ramadhan ini bagi muslim Palestina. Dimana penjajah Israel laknatullah telah melarang mereka memasuki Masjidil Aqsha. Penjajah Israel itu telah melarang dan membatasi bagi muslim Palestina,yang ingin beribadah di Masjidil Aqsha, hanya dibolehkan bagi mereka yang usianya sudah diatas 50 tahun.
Perlakuan yang sangat tidak adil ini, dan membatasi setiap warga muslim Palestina yang ingin melangsungkan ibadah di bulan suci Ramadhan ini, terutama di Masjidil Aqsha telah di lakukan pemerintah Israel. Mereka yang diizinkan hanya muslim yang usianya sudah 50 tahun. Para pemuda muslim dilarang mereka masuk ke Masjidil Aqsha.
Perlakuan yang sangat keji ini, dikemukakan oleh Uri Mendes, yang mengepalai koordinasi keamanan distrik dan sebagai penghubung di wilayah Yerusalem dan Tepi Barat. Mendes menetapkan bagi para pengunjung yang ingin memasuki tempat suci Islam ini, yaitu Masjidil Aqsha hanya mereka yang umurnya sudah diatas 50 tahun.
Sedangkan bagi para pemuda muslim yang usianya masih dibawah 50 tahun, tidak diizinkan masuk ke Masjidil Aqsha. Sedangkan untuk kaum wanita yang diizinkan masuk ke Masjidil Aqsha yang sudah berumur 45 tahun. Wanita yang usianya masih dibawah 30 tahun dilarang masuk ke Masjidil Aqsha.
Sementara itu, Dr.Yusuf Qardawi, yang menjadi pemimpin ulama se dunia itu, menyerukan kepada seluruh umat Islam agar malaksanakan shalat Jum’at di Masjidil Aqsha, pada Jum'at yang akan datang. (28/8/2009)
Qardawi yang juga menjadi Ketua Dewan Lembaga Al-Quds Internasional itu, menyerukan kepada para Menteri Wakaf di negara-negara Teluk, Kamis yang akan datang untuk memperingati 40 tahun pembakaran Masjidil Aqsha yang dilakukan Yahudi Australia (Baruck Goldstein), dan melaksanakan hari solidaritas untuk Masjidil Aqsha.
Hal senada juga dikemukakan oleh anggota Parlemen dari Hamas, Mona,yang menegaskan bahwa Al-Aqsha dalam ancaman Israel, dan kondisinya sangat memprihatinkan. (m/pic)
Kebrutalan Pasukan Zionis di Tepi Barat
Jumat, 21/08/2009 16:11 WIBTentara Zionis Israel dengan brutal menyerang sejumlah aktivis perdamaian yang sedang mendokumentasi penyerbuan pasukan Zionis ke sebuah rumah warga Palestina di kota Bil'in, Tepi Barat.
Para aktivis itu berasal dari organisasi International Solidarity Movement (ISM) yang datang ke tempat kejadiaan, saat sekitar 25 tentara Zionis dengan wajah dilumuri warna hitam menyerang rumah Mohammad Abu Rahma, warga Bil'in yang juga anggota Komite Popular Anti Tembok Pemisah dan Pemukiman Yahudi.
Puluhan tentara Zionis itu mendobrak pintu rumah, memukuli dan menyeret Abu Rahma dari rumahnya sampai ke tembok pemisah, lalu melempar Abu Rahma ke mobil tentara Israel yang sudah menunggu. Semua kejadian itu direkam dengan kamera oleh para aktivis ISM.
Beberapa tentara Israel juga menyerang dan memukuli secara brutal dua aktivis ISM, merebut dan menghancurkan kamera mereka. Salah juru kamera ISM yang dipukuli oleh tentara Zionis adalah Haitham Khatib yang juga warga Bil'in.
Penyerbuan ke rumah Abu Rahma Kamis malam, adalah operasi rutin yang dilakukan pasukan Zionis ke rumah-rumah warga Palestina. Lima hari sebelum rumahnya diserbu, pasukan Zionis menangkap putera Abu Rahma bernama Mohammad Ibrahim, yang masih berusia 14 tahun.
Perjuangan warga Bil'in menentang aneksasi militer Zionis ke kota sudah berlangsung selama 5 tahun dan selama itu pula pasukan Zionis berhasil merampas hampir 50 persen tanah perkebunan milik warga Palestina di Bil'in dengan alasan tanah itu terkena proyek pembangunan tembok pemisah.
Selain menyerbu rumah Abu Rahma di Bil'in, pada saat yang sama militer Zionis juga menyerbu rumah warga Palestina di Al-Khalil dan menculik empat warga di kota itu. Militer Israel menyatakan, keempat orang tersebut masuk dalam daftar pencarian orang dan dibawa ke kamp tahanan militer untuk diinterogasi. (ln/prtv)
ZOne pembunuhan yang mereka tinggal..