foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

Tuesday, March 17, 2009

SETIAP PEMIMPIN SEHARUSNYA MEMAHAMI .."Urgensi Kenabian Muhammad Saw. Bagi Kemanusiaan" (1)Dr. Mahdi 'Akif, Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin

HR9808@IKRAR - adalah wadah bebas bukan partisan yang memfokus kepada kebajikan rakyat.
Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)

18 mac

Di tengah kesibukan kita berkempen jangan lupa hal terpenting ini iaitu tugas sebenar kita sebgai insan di muka bumi ini. Jangan sampai kerana berpolitik sehingga kita lupakan dasar-dasar ini dalam kehidupan kita terutama kepada para dai..Semoga dalam pemilu pada tanggal 9 April di Indonesia dan pilihanraya kecil di Malaysia, Allah menangkan mereka yang selayaknya memimpin dunia ini seperti mana Rasul kita sebelum ini yang telah mengasaskan konsep memerintah dunia sehingga umatnya pernah berjaya memerintah hampir 2/3 dunia ini. Sebab-sebab kejayaan beliau wajib dipelajari dan dikuti tanpa perlu berdalih itu dan ini. Jangan harapkan konsep lain dari Islam mampu mentadbir kerana mereka tidak pernah punya sejarah sehebat Rasul kita sejak dahulu lagi. Oleh yang demikian sebenarnya UMNO dan pemimpinnya di Malaysia hanya mampu bertahan memerintah Malaysia dalam waktu tertentu dan ianya semakin hari semakin lemah kerana asas perjuangannya sangat lemah berbeza dengan perjuangan Rasul kita Muhammad saw. Ikutilah ..pesan-pesan dari ulama!!

Dr. Mahdi 'Akif, Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin

Urgensi Kenabian Muhammad Saw. Bagi Kemanusiaan (1)

Kamis, 12/03/2009 17:43 WIB

Ketika Rasulullah Saw. hadir, manusia terbagi dua golongan. Golongan pertama adalah kaum yang menzalimi. Mereka keji, menindas, dan menikmati dunia dengan keangkuhan dan kerusakan.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga Allah curahkan kepada sebaik-baik makhluk-Nya, dan penutup para nabi-Nya, Sayyidina Muhammad Saw. amma ba'du...

Bulan Rabiul Awal kembali menyapa, mengingatkan kita pada maulid pembawa cahaya dan hidayah; Sayyidina Muhammad Saw. yang lahir di kala dunia penuh dengan kerusakan.

Ketika Rasulullah Saw. hadir, manusia terbagi dua golongan. Golongan pertama adalah kaum yang menzalimi. Mereka keji, menindas, dan menikmati dunia dengan keangkuhan dan kerusakan. Yang kedua adalah golongan yang dizalimi. Mereka dianiaya dan terus ditindas. Golongan zalim semakin zalim, sedangkan yang dizalimi hanya pasrah, karena tak bisa berbuat apa-apa. Sehingga tersebar moto kepasrahan di antara mereka, "Kami hanyalah budak bagi siapa yang memiliki kami."

Saat Rasul lahir, di tingkat internasional, ada dua imperium yang menjadi adikuasa dunia; Romawi dan Persia. Keduanya saling merebut wilayah jajahan, menghegemoni dunia, memeras kekayaan alam negara lain, menjadikan penduduk wilayah lain sebagai tentara yang membantu perang berdarah antara kedua imperium itu. Sedangkan bangsa lain mereka pandang secara rasis.

Di tingkat bangsa Arab, orang yang zalim merasa bangga, karena mereka mampu berbuat zalim dan tidak dizalimi, atau mampu merusak tanpa ada yang mampu menghukumi. Adapun orang yang dizalimi, mereka hanya pasrah dimiliki dan tidak berhak memiliki.

Namun demikian, ada juga orang Arab yang baik hati, seperti Muth‘am bin Adi yang membantu Nabi Saw. Perjanjian Hilful Fudhul (janji setia suku Quraiys untuk menolong orang-orang yang dizalimi) juga menunjukkan semangat berbuat baik di antara mereka.

Demikianlah sekilas realita kehidupan sebelum lahirnya Nabi Muhammad Saw. Ketika Allah Swt. berkehendak menghapus kezaliman ini, Dia mengutus nabi-Nya Muhammad Saw. dengan risalah yang paling agung dan penutup risalah para nabi dan rasul sebelumnya.

Ketika Rasulullah tampil di tengah-tengah kehidupan manusia, beliau langsung memulai proyek perbaikan baru, untuk memperbaiki kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Untuk itu Rasulullah Saw. selalu berdoa, "Ya Allah perbaikilah agamaku yang merupakan inti urusanku, perbaikilah duniaku yang merupakan tempat kehidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku."

Risalah Persamaan dan Kemanusiaan

Proyek perbaikan dunia akhirat tersebut terhimpun dalam risalah yang di bawa Rasulullah Saw. Di antaranya risalah persamaan setiap manusia. Allah berfirman, "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan, kemudian Kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian dapat saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah di antara kalian adalah orang yang paling bertakwa (kepada Allah). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13).

Dakwah Rasul ini berdiri di atas asas yang jelas. Beliau bersabda, "Sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu dan bapak kalian juga satu. Tidak ada kelebihan orang Arab atas orang non Arab, tidak juga orang non Arab atas orang Arab, tidak juga orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, tidak juga orang berkulit hitam atas orang berkulit merah, kecuali dengan ketakwaan." (HR. Ahmad dengan sanad shahih).

Risalah Persatuan Umat Manusia

Dakwah Rasulullah merupakan dakwah yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul. Sehingga, ketika seseorang beriman kepada Nabi Muhammad, berarti ia juga beriman kepada Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan semua nabi lainnya. Allah berfirman, "Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama (agama tauhid yaitu: iman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, nabi dan rasul-Nya, hari kiamat dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya) dan janganlah kalian berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang musyrik agama yang kalian serukan kepada mereka." (QS. Asy-Syura: 13).

Risalah Kebebasan, Persatuan, dan Menanggalkan Sukuisme

Dakwah Rasulullah Saw. memerangi segala bentuk kediktatoran politik, pemikiran, dan sosial. Dakwah yang memerangi semua bentuk kezaliman yang ada dalam masyarakat.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah Swt. telah menghilangkan pada diri kalian kesombongan jahiliyah dan kebanggaan terhadap nenek moyang... setiap kalian berasal dari Adam, dan Adam itu berasal dari tanah. Maka hendaklah setiap kalian meninggalkan kebanggaan terhadap kaumnya, karena sikap itu adalah salah satu bara neraka jahannam, atau ia akan menjadi lebih hina di sisi Allah dari pada jenis kumbang yang mendorong kotoran dengan hidungnya." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad shahih).

Jadi tidak ada beda antara kulit putih dan kulit hitam, Arab atau non Arab, Quraiys atau Habsyi. Dakwah seperti inilah yang diterima oleh akal sehat dan fitrah yang lurus. Karena manusia adalah manusia. Ia mempunyai kebebasan dan berhak atas segala kemuliaan.

Bahkan sistem perbudakan telah menjadi salah satu hukum yang lumrah di dunia kala Rasul lahir. Maka risalah Islam hadir menentangnya. Salah satunya dengan sistem mukâtabah, yaitu memerdekakan budak dengan cara menebusnya. Dalam Al-Quran Allah menyeru, "Maka hendaklah kalian mengadakan mukâtabah (seorang hamba yang meminta dimerdekakan oleh tuannya dengan cara menebus dirinya) dengan mereka jika engkau mengetahui bahwa di sana ada kebaikan..", bahkan Islam memerintahkan untuk menolong mereka, "Dan berikanlah sebagian harta Allah yang telah Dia anugearhkan kepadamu.." (QS. An-Nur: 33).

Risalah Keadilan yang Mutlak

Dakwah Rasulullah Saw. adalah seruan terhadap keadilan mutlak. Keadilan yang diterapkan kepada siapa saja, walau berbeda agama dan kepercayaan. Allah Swt. berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿٨﴾

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalaha kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Maidah: 8).

Bahkan di hadapan kezaliman kaum Quraisy yang mencegah mereka melakukan umrah dan thawaf di Masjidil Haram, Allah juga melarang Rasul dan sahabat membalas kezaliman mereka dengan kezaliman pula. Allah berfirman,

وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُواْ

"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum—karena mereka menghalangi-halangimu dari Masjidil Haram—mendorongmu berbuat aniaya terhadap mereka.." (QS. Al-Maidah: 2)

Risalah Kesabaran, Bahkan Terhadap Orang yang Menyakiti

Dakwah Rasul mengharuskan untuk tetap bersabar menghadapi upaya Ahli Kitab—yang hidup di antara kaum muslimin—menyakiti beliau, selama upaya ahlul kitab itu hanya menyesakkan jiwa dan kata-kata yang menyakitkan, yang tidak kelewat batas, atau menjadikan musuh semena-mena terhadap kaum muslimin. Allah berfirman,

لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ أَذًى كَثِيرًا وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ ﴿١٨٦﴾

"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan sungguh kamu juga akan mendengar dari orang-orang Ahli Kitab sebelum kamu, dan orang-orang musyrik, gangguan yang banyak dan menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." (QS. Ali Imran: 186).

Sebaliknya, Rasulullah Saw. memberi peringatan keras agar seorang muslim tidak sekali-kali menyakiti non-muslim yang berada dalam masyarakat muslim. Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa yang menzalimi atau menghina mu‘âhidan (non-muslim ahlu zimmah), atau membebankan sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan, atau mengambil sesuatu dari mereka tanpa keridaan dari mereka, maka sayalah yang akan menjadi lawannya di hari Kiamat." (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih).

Jadi, Rasulullah Saw. yang akan berdiri dan membela ahlu zimmah melawan muslim tersebut. (Bersambung)

Dr. Mahdi 'Akif, Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin

Urgensi Kenabian Muhammad Saw Bagi Kemanusiaan (2)

Kamis, 19/03/2009 08:33 WIB

Setiap hari Dunia Barat memperlihatkan kemunapikannya dalam warna yang baru. Sementara mereka berteriak-teriak menyuarakan demokrasi dan kebebasan serta menyuarakan hak setiap bangsa untuk membela diri dan melawan penjajah yang merampas negerinya, pada saat yang sama mereka mengingkari hak ini terhada bangsa Arab dan Islam dan terkhusus bumi Palestina.

Risalah Penjagaan dan Pembelaan Terhadap Kebenaran

Adapun jika mereka (Ahludz Dzimmah) keluar dari undang-undang dan hukum Umat Islam atau memusuhinya atau membantu negara lain yang memusuhi Islam, maka tidak ada gunanya membiarakan hal ini. Sebab Allah berfirman,

إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿٩﴾

"Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zhalim.” (Al-Mumtahanah: 9)

Betapa miripnya hari ini dengan kemarin

Ketika memperhatikan kondisi dunia sekarang ini, kita melihat adanya upaya untuk kembali ke zaman Jahiliyah guna menghidupkan kezaliman dan kerusakan di muka bumi. Semenjak mundurnya kejayan Umat yang membawa nilai-nilai Risâlah Muhammadiyah (ajaran Muhammad Saw) dan menyebarluaskannya ke seluruh penjuru dunia ini, bangsa-bangsa Barat pun mulai maju dari segi materi. Segala macam kekuatan dan kecanggihan cenderung berpihak untuk kepentingan mereka. Mereka kemudian bergerak untuk menjajah dunia Timur dan berusaha menghilangkan kejayaan dan sejarahnya. Untuk merealisasikan semua itu mereka melakukan pembantaian-pembantaian keji dan penjajahan terhdap bangsa-bangsa terutama bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

Sampai pada akhirnya manusia mengumumkan keinginan mereka untuk hidup bersama dalam kedamaian. Mereka sepakat untuk mendirikan organisasi Internasional untuk menjaga hal-hak mereka setelah Perang Dunia berdarah yang memusnahkan puluhan juta manusia. Mereka mengumumkan berdirinya PBB dan lembaga-lembaga lainnya yang secara zahir menyeru kepada kebebasan, keadilan, persamaan dan kemanusiaan. Akan tetapi, semua itu hanya sekedar jargon yang kosong dari isinya. Karena, tetap saja Negara-negara besar yang memiliki kekuatan militer yang besar, terutama Amerika, merekalah yang memegang kebijakan yang mengatur roda perjalanan dunia dengan sistem rasialisme yang dapat dilihat oleh siapa saja.

Masalah Palestina dan keberpihakan yang zalim

Gambaran paling jelas dari keberpihakan yang zalim ini terlihat pada upaya mereka mendirikan gerakan Zionis yang mereka sebut Negara Israel, di bumi Palestina. Padahal negara Israel ini adalah negara yang tidak mempunyai asal-usul yang jelas. Bukan merupakan sebuah bangsa yang hidup di atas negeri yang mempunyai wujud secara natural. Tetapi ia tidak lain adalah kumpulan kelompok-kelompok ekstrimis dari berbagai unsur, yang tidak disatukan oleh apapun selain ideologi Zionisme. Mereka meninggalkan negeri asalnya untuk mendiami negara buatan baru di atas negeri Palestina, seraya menzalimi hak-hak rakyat Palestina. Sebuah negara yang dibentuk melalui resolusi PBB yang zalim, pada tahun 1947 M, dengan persetujuan negara-negara besar imprealis, terutama Amerika.

Kelompok-kelompok ekstrimis tersebut mulai mendirikan eksistensinya dengan pembantaian yang keji, oprasi-oprasi pemusnahan massal dan pengusiran paksa rakyat Palestina, dengan didengar dan disaksikan oleh dunia internaisonal. Tidak cukup sekedar berasaskan resolusi yang zalim itu, negara-negara besar dunia terutama, menyokong tumbuhnya entitas baru ini dengan bantuan persenjataan besar-besaran dan modern, untuk merampas sisa-sisa tanah Palestina, bahkan melampauinya sampai merebut tanah-tanah Arab lainnya, melalui peperangan panjang dan pembantaian berkali-kali terhadap penduduk negara-negara Arab yang berada di sekeliling Palestina.

Mereka melabrak semua resolusi-resolusi—yang memang hanya sekedar formalitas—yang dikeluarkan oleh PBB tentang masalah Palestina. Dengan sangat sesumbar mereka mengumumkan penolakannya terhadap pengembalian para pengungsi Palestina, bahkan sampai akhir tanggal 4 Juni 1967. Sedangkan PBB sama sekali tidak berpikir bagaimana mengambil langkah-langkah kongkret untuk memaksa Israel menghormati resolusi-resolusi yang telah ditetapkannya. Walaupun sebenarnya resolusi itu adalah resolusi zalim yang memberikan tanah kepada orang yang tidak berhak memilikinya, dan yang memberi (PBB) sendiri juga tidak memiliki hak untuk memberikan tanah itu kepada orang tersebut.

Sungguh sebuah kezaliman yang aneh

Setiap hari Dunia Barat memperlihatkan kemunafikannya dalam warna yang baru. Pada waktu mereka berteriak-teriak menyuarakan demokrasi dan kebebasan, menyuarakan hak setiap bangsa untuk membela diri dan melawan penjajah yang merampas negerinya; pada saat yang sama mereka mengingkari hak ini terhadap bangsa Arab dan Islam, khususnya bumi Palestina. Ketika Veto Amerika memberangus setiap resolusi yang mengusung pelanggaran hak dan pembantaian yang dilakukan Zionis yang tidak peduli terhadap kemanusiaan, tumbuhan atau bebatuan; ketika itu juga Amerika tidak punya malu untuk mengatakan perlawanan bangsa Palestina sebagai aksi terorisme.

Di saat pemimpin-pemimpin negara Barat sama sekali tidak tergerak hatinya melihat pemandangan darah dan serpihan-serpihan daging anak-anak Palestina akibat senjata Phosfor yang terlarang secara internasional; pada saat yang sama mereka bersatu untuk memboikot para Mujahidin dan melarang pengiriman senjata-senjata ringan kepada mereka. Padahal mereka tidak pernah berhenti mengirimkan kapal-kapal perang, pesawat-pesawat tempur, intelejen-intelejen dan mempersembahkan segala jenis kecanggihan teknologi persenjataan kepada Israel guna mengoptimalkan pengepungan terhadap bangsa yang terzalimi dan perlawanan yang tak bersenjata.

Ketika penuntut umum ICC (International Criminal Court/Persidangan Pidana Internasional) berusaha agar dikeluarkan keputusan resmi internasional untuk menangkap presiden Sudan dengan alasan tuduhan palsu yang dibuat-buat berupa pembantaian massal; pada saat itu juga tidak pernah terdengar bahwa ia dan pihak lainnya bersuara lantang untuk mengajukan tuntutan agar petinggi-petinggi Zionis di seret ke meja persidangan ICC. Padahal merekalah sejatinya yang telah melakukan kejahatan-kejahatan di hadapan mata dan telinga setiap orang, serta disksikan oleh dunia internasional waktu demi waktu di layar televisi.

Di saat yayasan-yayasan kemanusiaan dan organisasi-organisasi perlindungan hewan yang berada di bawah PBB berusaha keras untuk mengkritik segala tindakan yang menyebabkan terbunuhnya seorang penduduk negara Barat atau Yahudi, di saat itu pula mereka hanya terdiam sunyi sesunyi pekuburan melihat kejahatan-kejahatan tidak berkemanusiaan yang diberitakan oleh banyak Televisi. Ribuan anak-anak, para wanita dan orang-orang tua menjadi korban. Namun dengan tenangnya sebagian mereka memutarbalikkan fakta, membenarkan agresi Israel dan mengatakan bahwa hal itu adalah tindakan pembelaan diri. Pada saat yang sama mereka menuding para pejuang sebagai pihak yang bertanggung jawab atas korban yang diakibatkan agresi ini, dan menganggapnya sebagai pelanggaran hak yang tidak dibenarkan sama sekali! Bahkan pihak-pihak yang tidak memiliki kemampuan untuk mengingkari kejahatan-kejahatan Zionis yang brutal ini dan ikut serta—dengan malu-malu—menuding Israel, namun mereka juga tidak lupa menyatakan bahwa para pejuang ikut bertanggung jawab dalam hal ini. Mereka menyamakan antara yang dikorbankan dan yang mengorbankan. Inilah yang dilakukan oleh Lembaga Amnseti Internasional akhir-akhir ini.

Kezaliman adalah penyebab kekacauan Golobal

Organisasi Ikhwan al-Muslimin ketika menyaksikan semua kezaliman yang memenuhi dunia sekarang ini, menegaskan kepada mereka yang memiliki akal sehat, bahwa kezaliman ini, standar penilaian yang zalim ini, serta keberpihakan zalim yang kontaras ini adalah sebab utama dari kekacauan global. Semua itulah yang sebenarnya menyebabkan peperangan-peperangan di seluruh muka bumi. Tidak akan ada kedamaian di Jazirah Arabia selama penjajah masih tetap bercokol di sana, selama berada di bawah naungan kezaliman dunia Internasional yang mendukung para pelaku kezaliman terhadap kezaliman mereka, menolak untuk mengembalikan hak kepada pemiliknya, dan selama mereka mengusung jargon-jargon keadilan dan kemanusiaan menurut definisis mereka dan menerapkannya di dunia ini.

Hanya keadilan yang akan menjamin kedamaian hidup manusia

Sesungguhnya umat manusia saat ini sangat membutuhkan risalah kenabian Muhammad Saw dan nilai-nilai ajaran yang dibawanya, untuk memberikan kebahagiaan pada dunia dan meluruskan arah hidup umat manusia. Tidak ada cara untuk mewujudkan kedamaian di muka bumi ini kecuali dengan kembali kepada nilai-nilai ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw seperti persamaan, kebebasan, keadilan dan pengakuan hak kepada pemiliknya. Maka, apakah para cendikiawan, politikus, pemikir dan pembela hak-hak manusia memperhatikan seruan-seruan mulia yang mengajak kepada kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw ini?

Seyogyanya, para cendekiawan membuka rasio dan mata hati agar mereka dapat keluar dari ketidakstabilan dan kerusakan global yang mencekik leher umat manusia. Selamanya dakwah beliau yang mulia membreitahukan jalan keselamatan,

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْاْ إِلَى كَلَمَةٍ سَوَاء بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إِلاَّ اللّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضاً أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللّهِ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ اشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ ﴿٦٤﴾

"Katakanlah: ‘Hai ahli Kitab! Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah’. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’." (Ali Imran: 64).

Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik-Nya. (SN/IKH)

HERO YANG TERCABUT GIGI .....cuba menggantinya dengan gigi palsu..

HR9808@IKRAR - adalah wadah bebas bukan partisan yang memfokus kepada kebajikan rakyat.
Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)

18 mac

Suasana panas politik menjelang pemilu di Indonesia seperti sebuah pesta demokrasi buat rakyat setiap 5 tahun sekali. Berderatan bendera di jalan, kereta, motor dan rakyat yang berjalan kaki turut menyatakan sikap terhadap calon-calon yang mereka yakini. Begitu juga di radio, TV dan media semua memberi arahan jelas kepada rakyat tentang hak mereka sebagai warga negara untuk mengundi. Jauh di sudut hati terasa cemburu melihat suasana ini yang tidak akan pernah terjadi di Malaysia selagi UMNO BN memerintah. Aduhai insan..betapa rindunya aku kepada suasana merdeka yang seharusnya ku kecapi sejak 50 tahun lalu. Tapi sehingga sekarang di negeri ku..aku masih terbelenggu. Bercakap lebih sekalipun YB dikenakan tindakan sampai 12 bulan tapi yang terlibat dalam kes bunuh yang amat memalukan Malaysia masih tersenyum simpul. Yang sudah dipermalukan sehingga sampai sekarang negeri tunggang langgang tanpa nakhoda, yang kecewa dengan sultan lalu menulis diambil tindakan, yang mencuri foto bogel tak dihebuhkan tapi YB yang dimalukan terus diingat-ingatkan hal tersebut, yang di ISA sekalipun sakit tenat terbiar dan sengaja dibiarkan, jadi ala kullihall..inilah Malaysia Boleh..Sebelah kaki ku berada di Indonesia dan kebebasannya secara otomatik menjadi kaku ketika tiba di KLIA. Setiap bulan begitu. Ada mulut dibisukan, ada mata tenguk dan ada telinga dengar..Ada otak dibekukan.. Inilah dilemanya anak Malaysia.
Tidak seperti sdr ku di Indonesia, sekalipun secara ekonomi kononnya Malaysia lebih maju tapi secara kebebasan dan berdemokrasi jauh mereka lebih kaya dari aku dan rakyat Malaysia. Benar kata pujangga, " Merdeka adalah kenikmatan, merasainya adalah kesembuhan dan menghayatinya adalah kesejahteraan". AKu tidak tahu sampai hari apa aku dapat bertahan dengan kesengsaraan yang dipaksakan tapi di depan mata ku sdr ku berpesta ria di bumi mereka yang hanya dipisahkan oleh sebuah selat...Ya inilah Negara ku..yang diperintah oleh golongan YC...

Dalam sibuk melihat rakyat Indonesia berpesta. Aku mendapat sms dan membaca berita tentang gegak gempita politik UMNO di Malaysia. Soal mereka ikhlas atau tidak aku tidak peduli tapi yang jelas UMNO adalah parti najis yang dipenuhi pemain rasuah kelas kakap. BUkan 3 atau 4 orang yang sudah terbiasa membeli undi sejak zaman dulu bahkan seluruh struktur organisasinya sudah hancur akibat rasuah. Ya inilah..bakal pemimpin generasi akan datang yang bakal memimpin anak cucu kita??..Wallahi aku tidak sanggup dan tidak akan ku biarkan ianya terjadi.....Ayuh sdr kita bongkar kebejatan mereka sehingga rakyat faham kenapa kita tidak mahu bersama UMNO BN dalam mengurus negara tercinta ini .
Pemimpin bertaraf longkang seharusnya dianugerah gelaran YH (Yang hanyut...)


Ali Rustam, Khairy didesak letak jawatan wakil rakyat, ketua menteri

Herman Samsudeen
Tue | Mar 17, 09 | 6:12:01 pm MYT

Dewan Pemuda PAS Wilayah Persekutuan mendesak agar Ketua Menteri Melaka, Dato' Seri Mohd Ali Rustam dan Naib Ketua Pemuda Umno Malaysia, Khairy Jamaluddin meletakkan jawatan sebagai wakil rakyat serta semua jawatan mereka dalam kerajaan.

Dalam satu sidang media khas di ibu pejabat Umno, Menara Dato Onn hari ini, Pengerusi Lembaga Disiplin, Tan Sri Tengku Ahmad Rithauddeen Tengku Ismail mengumumkan bahawa Ali Rustam dan Khairy didapati bersalah kerana terlibat dengan politik wang bagi tujuan merebut jawatan sempena Perhimpunan Agung Pemilihan Umno tahun ini.

Ali Rustam hari ini dilucutkan kelayakan bertanding bagi jawatan Timbalan Presiden Umno pada pemilihan parti minggu depan dan Khairy pula hanya diberikan amaran dan masih boleh bertanding.

Walaupun ianya hanya melibatkan perwakilan Umno dan dalam organisasi Umno, mereka wajib letak jawatan dan melepaskan semua jawatan yang disandang sekarang dalam Kerajaan.

Ini selaras dengan tindakan Tan Sri Mohd Isa Samad yang meletakkan jawatan sebagai Menteri Wilayah dan digantung keahlian Umno selama 6 tahun kerana terlibat dengan politik wang dalam pemilihan Umno 2004.

Politik wang adalah bahasa yang digunakan dalam Umno tapi rakyat secara keseluruhannya melihatnya sebagai rasuah. Walaupun ia dilakukan sesama ahli Umno tetapi ia juga tertakluk di bawah undang-undang negara kerana dilakukan dalam negara ini dan sekaligus menunjukan perlakuan jenayah yang wajib dibanteras.

Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) wajib bertindak dan mendakwa mereka dimahkamah kerana perbuatan mereka itu adalah satu jenayah.

Umno mempunyai Lembaga Disiplin untuk menghukum dan mendidik ahlinya, tapi mereka juga perlu patuh pada undang-undang yang lebih tinggi dari Perlembagaan dan Peraturan Disiplin Umno. Selagi perbuatan itu dianggap jenayah maka tindakan undang-undang berdasarkan peruntukan di bawah kuasa SPRM wajib dilaksanakan.

SPRM tidak boleh menutup mata dan melihat itu sebagai isu dalaman Umno kerana rasuah tetap rasuah walaupun ia dilakukan sesama ahli parti sama seperti apa yang dilakukan oleh SPRM dalam pendakwaan Ketua Pemuda Umno Wilayah, Dato' Norza Zakaria yang dituduh terlibat politik wang.

Kami juga melihat bahawa tindakan mereka itu tidak sesuai dengan taraf mereka sebagai wakil rakyat dan pemimpin dalam kerajaan kerana jenayah itu dilakukan ketika mereka memegang amanah rakyat.

Jika dalam pemilihan parti pun mereka boleh berlaku curang dan tidak amanah, apakah jaminan bahawa mereka boleh menunaikan amanah rakyat melalui jawatan yang disandang sekarang tanpa sebarang penyelewengan.

Oleh itu mereka wajib meletakkan semua jawatan yang disandang untuk memberikan laluan buat rakyat memilih pemimpin yang lebih bersih dari mereka.

Kami bertegas untuk mendesak mereka letak jawatan. Sekiranya mereka enggan, Perdana Menteri wajib memecat mereka bagi menjaga nama baik kepimpinan negara ini.

----Herman Samsudeen ialah Ketua Penerangan Dewan Pemuda PAS Wilayah Persekutuan _

APA ada di media UMNO..

Setiausaha Politik Ali Rustam antara yang digantung

17/03/2009 6:07pm

KUALA LUMPUR 17 Mac - Setiausaha Politik Ketua Menteri Melaka, Saadun Basirun dan dua pemimpin UMNO Bahagian Bukit Katil merupakan antara yang digantung keahlian UMNO selama tiga tahun kerana didapati bersalah melanggar Tataetika Ahli UMNO.

Saadun yang juga Ahli Jawatankuasa UMNO Bahagian Bukit Katil serta dua lagi pemimpin UMNO bahagian tersebut didapati bersalah di bawah Perkara 5.1.2, 5.5.1, 5.5.2 dan 5.6.1 Tataetika Ahli UMNO yang berkait dengan rasuah atau sogokan politik.

Dua lagi pemimpin terlibat ialah Ahli Jawatankuasa UMNO Bahagian Bukit Katil, Rosli Hassan dan Naib Ketua Puteri UMNO Bahagian Bukit Katil, Zalina Ismail.

Lembaga Disiplin UMNO mendapati ketiga-tiga mereka telah melanggar Tataetika Ahli UMNO ketika berkempen untuk Datuk Seri Mohd. Ali Rustam yang akan bertanding jawatan Timbalan Presiden parti.

Ekoran itu Mohd. Ali juga bersalah di bawah Tataetika Ahli UMNO mengikut Perkara 10.1 Tataetika Ahli UMNO dan dilarang daripada bertanding atau dipilih ke jawatan Timbalan Presiden pada pemilihan parti hujung bulan ini.- Utusan.

HR9808: Jika Rustam rasa tak bersalah silakan buat apa yang patut!!. Saran saya jika betul sayangkan UMNO bongkarkanlah perbuatan pemimpin lain yang lebih parah rasuahnya..!!! Barulah namanya anak jantan. Jika sekadar menjerit begitu begini aje,,alamat hanyut le..Semoga dengan membongkar semua hal ini maka rakyat Malaysia akan lebih bersyukur kerana mereka akan selamat di masa akan datang dari pemimpin yang celaka.....

dari Straits Times..

The Umno disciplinary board has barred Datuk Seri Mohd Ali Rustam from contesting for the party’s No. 2 post.

KUALA LUMPUR, Tues:

The Umno disciplinary board has barred party vice-president and Malacca Chief Minister Datuk Seri Mohd Ali Rustam from contesting the deputy presidency.

The announcement was made by Umno Disciplinary Board chairman Tengku Ahmd Rithaudeen Ismail at the party headquarters here.

Although Mohd Ali is not allowed to contest in next week's party election, he has not been suspended from the party.

Deputy Prime Minister Datuk Seri Najib Tun Razak has added that Mohd Ali Rustam will continue as Malacca Chief Minister. He said he hoped that Mohd Ali will accept the decision with an open heart, and also urged him to continue contributing to the struggle of the party.

Meanwhile, former Selangor Menteri Besar Datuk Seri Dr Mohd Khir Toyo has been cleared of all charges while Umno Youth deputy chief Khairy Jamaluddin was found guilty but let off with a warning.



The three senior leaders were in the list of names being investigated for breaching party rules over money politics.

Mohd Ali had been a leading candidate in the race for the Umno deputy presidency, which will now see a straight fight between vice-presidents Tan Sri Muhyiddin Yassin, who is also the International Trade and Industry Minister, and Tan Sri Muhammad Muhammad Taib, who is also the Rural Development Minister.

Datuk Seri Mohd Ali Rustam’s political career

1984: Elected as Umno Bukit Katil division chief

1988: Made Malacca Umno state liaison secretary

1995: Elected as Umno Batu Berendam division chief

1996-1999: Elected to Umno supreme council. Made Malacca state Barisan Nasional deputy chairman

1997: Made Umno Malacca liaison committee deputy chairman

1999: Became chief minister of Malacca after winning the Paya Rumput state seat

2000-2003: Received the highest number of votes in race for Umno supreme council seat, totalling 1,647 votes, in the race for 25 Umno supreme council seats in the 2000 general assembly

2000: Became Umno Malacca liaison committee chairman

2001: Retained the Umno Batu Berendam division chairmanship uncontested

2004: Retained Umno Malacca liaison committee chairmanship

2004-2007: Voted in as vice-president
Received 1,329 votes to place him second in the vice-presidential race during the Umno general assembly, behind Tan Sri Mohd Isa Abdul Samad who was eventually deposed by the party’s disciplinary board for money politics

2004: Appointed as chairman of Umno’s training and membership bureau, also retained Chief Ministership by winning the Bukit Baru state seat in the general elections

2008: Reappointed Malacca chief minister for third term after March general election