Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
"REFORMIS BUKAN HANYA GELARAN ATAU PEJUANG YANG BERJUANG KERANA MENGHARAPKANNYA!"
16 JULAI
Muzakarah ditamatkan lebih awal kerana Tan Sri Mufti Perak perlu bersama Sultan di suatu majlis rasmi di Kuala Kangsar. Jadi bengkel bertukar menjadi dialog terbuka tentang resolusi selama hampir dua jam. Majlis dipandu oleh Cikgu Mi dan Dr. Sidek Fdhil. Para peserta yag hadir diberi kesempatan untuk berbicara dan memberi pandangan. Saya sempat memberi beberapa saranan bagi memperkukuh resolusi agar lebih bererti kepada umat bukan hanya "mental exercise" semata-mata. Antara saran saya sebagai wakil NGO IKRAR dan gabungan NGO di bawah Jamai'y;
1. Pihak urusetia perlu membentuk komiti pelaksana, penggerak dan pemantau resolusi misalnya bekerjasama dengan program ijtima' Jamai'y setiap bulan di masjid-masjid seluruh negeri Perak. Begitu juga dengan bekerjasama dengan NGO-NGO Islam yang lain dalam emastikan tasawwur Muzakarah dalam sampai ke akar umbi. Begitu juga dengan menjadikan resolusi sebagai bahan khutbah, risalah, buku dll yang disebarkan ke masyarakat.
2. Bagi melihat perkembangan aksi dari resolusi maka dalam masa setahun perlu ada pertemuan ivaluasi berupa workshop atau bengkel sekurang-kurangnya sebanyak 3 kali. Jadi menjadilah resolusi sebagai sebuah aksi (action..action ..action!!!)
3. Saya juga mengharapkan agar seluruh level dari istana, ulama, cendekiawan dan da'i agar terus meningkatkan komitmen kepada ajaran Islam.Ruh dakwah yang mati dalam jiwa kita pasti tidak akan mampu menghidupkan jiwa orang lain yang tidur imannya dan merubah sesuatu. Mari kita Ishlah, ishlah dan ishlah!!! Ishlah nafsak wad'uu ghairak!!!
4. Sebagai umat Islam kita tidak terpisah dengan sdr kita yang dibantai oleh pihak yang zalim seperti yang terbaru di Xinjiang. Begitu juga di Gaza, Selatan Thailand, Afghanistan, Mindanao, Kashmir dll. Saya menggesa agar kita memboikot produk dari China dan demo di kedutaan China dalam tempuh terdekat!!. Saya berharap NGO Muslim yang lain turut sama membantu dan begitu juga lembaga Islam yang ada di Malaysia. Bangun dan jangan tidur lagi!!!
Ada beberapa peserta lain turut membangkitkan isu perlunya perhatian terhadap anak muda dan wanita.
Kemudian Dr. Sidek Fadhil mengulas dan saya rasa ulasan beliau amat baik. ringkas dan tepat. Sambil memberi saran format yang sebaiknya agar lebih profesional. Beberapa idea beliau yang menyentuh soal kesalahfahaman masyarakat terhadap kedaulatan di raja yang sebenarnya bukan hanya di Tanah Melayu tapi juga di Turki di mana ada beberapa khat peninggalan khalifah Islam yang memberi gambaran konnonnya "raja adalah bayangan tuhan di bumi". Ini bukan sahaja salah bahkan merosakkan aqidah umat. tetapi ini diguna pakai oleh segolongan ulama sesat yang mendapat habuan dari para raja dan pemerintah atau mereka yang berkuasa di mana sahaja di dunia ini. Dakwaan sesat ini menjadi bagaikan fatwa agar rakyat tunduk sujud kepada para raja dan pemerintah. Ulasan ini saya kira amat berani dan benar. Sehingga beliau katakan ulama seharusnya menerima kenyataan dari Buya Hamka "Ulama itu bagaikan bingkang". Susah dan berat kerana bengkang diapi dari bawah dan atas untuk menjamin sebagai jambatan umat dengan pihak berkuasa samada sultan atau raja.
Cikgu Mi juga bersetuju agar dibentuk komiti yang mampu memastikan resolusi menjadi aksi dan dapat dievaluasi. Sebelum beliau menutup bicara ada kisah yang beliau dapat dari seorang anak remaja pengungsi Palestin di sebuah tanah (no man land) antara Iraq dan Syria. Ketika beliau bertemu di kawasan tersebut sambil anak kecil itu bertanya kepadanya. Apa tujuan sdr datang kesini..? Jawab Cikgu Mi:..Saya datang mahu melihat kamu... Remaja: Pulanglah sahaja kerana yang datang sebelum ini bukan sdr sahaja..ramai yang telah datang tapi kami tetap terus di sini..Cikgu Mi:..termenung memikirkan resah anak itu sambil melihat suasana perkhemahan yang snagat dhoif. Remaja berkata lagi: Sampaikanlah kepada sdr kami di Malaysia..!! Janganlah bertemu dan memikirkan kami lagi agar kamu semua dapat hidup tenang..!! Maka BUNUHLAH KAMI!!! Kamu semua tidak perlu fikirkan kami lagi..!!
Kata-kata ini bagaikan sebuah batu yang menghempap atas kepala kita semua dan tanpa sedar air mata bening mengalir. ..Dari ucapan anak muda ini saya mencari fakta di web...Ya benar..siapakah sudi membantu sdrnya bagaikan cabaran untuk iman kita..Sdr ku..mari kita resapkan diri kita ke dalam jiwa-jiwa sdr-sdr kita ditempat musibah ini.. !! Pejamkan mata dan gambarkannya!!! Mereka berlari atas panas terik mentari dan di malamnya dibalut kesejukan yang akhirnya tubuh-tubuh mungel ini berjatuhan ke bumi..Terbiar menjadi bangkai-bangkai yang di makan burung dan ulat. Kita masih tersenyum melihat foto-foto ini?? Aduhhai sdr ku..di manakah hati kita? Mungkin tersimpan di atas sofa empuk atau di atas permaidani indah berhawa dingin??..
Beginilah Nasib Warga Palestina di Pengungsian
Jumat, 10/07/2009 13:16 WIB Di negeri sendiri warga Palestina teraniaya oleh penjajahan Zionis, di pengungsian nasib mereka juga memprihatinkan. Banyak warga Palestina yang meninggal dunia di kamp-kamp pengungsian karena kondisi pengungsian yang buruk dan tidak layak sebagai tempat hidup.Seorang perempuan Palestina bernama Suad Abdul Qadir Al-Hallaq dikabarkan meninggal dunia hari Kamis (9/7) di kamp pengungsian Al-Waleed yang terletak di dekat perbatasan Irak-Suriah. Pada Jumat pekan sebelumnya, pengungsi Palestina bernama Shihada Mohammad Abu Hamad juga meninggal dunia di kamp pengungsi yang sama.
Keduanya meninggal karena sebab yang sama, kondisi kesehatan yang buruk dan tidak segera mendapatkan perawatan medis yang layak. Abu Hamad tak tertolong nyawanya karena terlambat mendapatkan perawatan medis dan terbatasnya peralatan kesehatan di klinik yang tersedia di kamp pengungsian Al-Waleed. Sedangkan Suad Abdul Qadir meninggal dunia karena kondisi kesehatannya menurun tajam saat mengantri bersama ratusan pengungsi lainnya di perbatasan Irak-Suriah. Suad, yang sebelumnya menjadi pengungsi di Irak meninggalkan Negeri 1001 malam itu karena situasi keamanan di Irak.
Menurut organisasi Palestinian Union for Palestinian Refugees, sedikitnya ada 1.600 pengungsi Palestina di kamp pengungsian Al-Waleed. Sebagian dari mereka sudah diungsikan ke berbagai negara antara lain Swedia, Norwegia dan AS. Bulan Agustus besok, sebanyak 39 pengungsi rencananya akan diimigrasikan ke Sudan.Palestinian Right to Return Coalition menyebutkan, sebelum invasi AS ke Irak, terdapat 34.000 pengungsi Palestina di Irak. Setelah AS menjajah Irak, banyak pengungsi Palestina yang mengalami pelecehan, menghadapi ancaman deportasi, ditangkap tanpa tuduhan yang jelas, diculik, disiksa dan dibunuh sehingga mereka banyak yang ingin pindah mengungsi ke negara lain.
Para pengungsi Palestina itu menuju ke negara terdekat dengan Irak yaitu Suriah dan Yordania. Tapi banyak para pengungsi Palestina yang kesulitan masuk ke kedua negara tersebut karena masalah ijin dan hanya bisa menunggu di perbatasan.
Saat ini, para pengungsi Palestina tersebar di beberapa kamp pengungsi di sekitar Irak, Suriah dan Yordania. Kamp-kamp pengungsi itu antara lain;
1. Kamp pengungsi Al-Hol, di wilayah Suriah yang berbatasan dengan Irak. Kamp pengungsi ini awalnya didirikan oleh badan pengungsi PBB, UNHCR pada tahun 1991 untuk menampung warga Irak yang mengungsi akibat penindasan pasca Perang Teluk. Sekarang, kamp pengungsi ini menampung sekitar 305 orang Palestina dan status hukum kamp pengungsi ini tidak jelas di bawah tanggung jawab siapa.
2. Kamp pengungsi Al-Tanaf, berlokasi di wilayah tak berpenghuni di perbatasan Suriah. Di kamp ini terdapat 340 orang pengungsi Palestina yang sudah menetap sejak Mei 2006. Belakangan, jumlah pengungsi Palestina di kamp ini bertambah menjadi 437 orang setelah otoritas pemerintah Suriah menempatkan 97 warga Palestina baru yang berasal dari Irak ke kamp tersebut, karena dianggap telah memalsukan dokumen saat masuk ke Suriah.
Kamp pengungsi ini tidak memiliki fasilitas klinik kesehatan, padahal 10 persen dari jumlah pengungsi membutuhkan perawatan medis. PBB sama sekali tidak memberikan bantuan pada kamp pengungsi ini. Para pengungsi selama ini diurus oleh organisasi-organisasi kemanusiaan lokal.3. Kamp pengungsi Al-Walee, berlokasi di wilayah Irak yang berbatasan dengan negara Suriah. Kamp pengungsi ini dibangun pada Desember, 2006 dan sekarang menampung sekitar 1.560 pengungsi Palestina. Kamp pengungsi Al-Waleed terletak di kawasan pedalaman dan tak seberapa jauh dari kamp pengungsi Al-Tanaf. Organisasi lokal dan Palang Merah Internasional serta UNHCR membantu memberikan kebutuhan para pengungsi seperti selimut, tenda, makanan dan kebutuhan lainnya.
4. Kamp pengungsi Al-Ruweished, terletak di wilayah Yordania sekitar 70 kilometer jaraknya dari perbatasan dengan negara Irak. Kamp pengungsi ini dibangun pada tahun 2003 dan menampung bukan hanya pengungsi Palestina, tapi juga warga Irak, warga kurdi Iran dan warga Somalia yang mengungsi karena kondisi di negaranya masing-masing.
Sebagian besar para pengungsi di kamp ini, yang bukan pengungsi Palestina, bisa berimigrasi ke negara lainnya seperti Australia, Kanada, Denmark, Selandia Baru, Swedia dan AS dengan proses yang cepat. Berbeda dengan pengungsi Palestina yang sulit mendapatkan akses untuk dipindahkan ke negara lain, bahkan ada 148 pengungsi Palestina yang sudah menunggu lebih dari empat tahun di kamp pengungsi Al-Ruweished tapi belum juga diungsikan ke salah satu negara tersebut. Sebagian mereka akhirnya mendapatkan suaka dari negara Kanada dan Brazil. (ln/IMEMC)
Hamas: Lebih Baik Mati Daripada Tunduk Pada Israel
Selasa, 07/07/2009 05:56 WIBHassan Salama, pemimpin brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, yang sekarang menjadi tahanan Israel, mengatakan bahwa bagi tahanan Hamas, lebih baik mati daripada harus tunduk pada Israel.
Hal ini berkaitan dengan menolaknya semua anggota Hamas yang ditangkap Israel dan dijebloskan ke dalam penjara dan disuruh mengenakan baju khas para tahanan yang berwarna oranye.
Salama yang dihukum penjara selama 48 tahun oleh pengadilan Israel, mengatakan bahwa semua tahanan Hamas biasanya dibunuh dalam kegelapan penjara oleh tentara Zionis Israel, “Tapi satu hal, kami tak akan pernah mengenakan baju tahanan itu.” tandasnya.
“Hamas dan semua gerakan pembebasan di dunia selalu memerangi penjajahan dan kekuatan yang arogan. Dan Hamas tak akan pernah menyerah atau frustrasi.” ujarnya. (sa/imra)HR9808: Renungkan fakta ini!!...
Tentara Zionis Buka Mulut Soal Perang Israel di Gaza
Rabu, 15/07/2009 15:06 WIBPengakuan para tentara Israel dihimpun oleh organisasi Breaking the Silence yang juga didirikan oleh tentara-tentara Israel yang menentang operasi "Cast Lead". Sedikitnya ada 26 tentara Israel yang memberikan testimoninya tentang pengalaman mereka dalam operasi militer yang menewaskan ribuan warga sipil di Gaza itu. Breaking the Silence menggambarkan semua hal yang diungkapkan para tentara itu sebagai sesuatu yang "serius, mengejutkan dan patut disesalkan".
Puluhan tentara Israel itu mengakui bahwa militer Israel membolehkan mereka melakukan tindakan brutal seperti membakar rumah, membunuh siapa pun yang dicurigai dan menjadikan warga sipil Gaza sebagai tameng hidup. Mereka juga mengatakan militer Israel mengerahkan tentara-tentara yang memiliki karakter agresif serta memiliki masalah soal kedisiplinan.
Para tentara yang dimintai testimoninya oleh Breaking di Silence terdiri dari 14 tentara wajib militer dan 12 tentara cadangan Israel. Dari pengakuan mereka terungkap perilaku tentara Israel yang menyimpang selama melakukan agresi ke Gaza. Tentara-tentara Israel misalnya, menggunakan bom pospor putih secara sembarangan ke wilayah pemukiman sipil. Kalau merasa bosan, para tentara itu menyemprotkan air sembarangan dari kendaraan water canon dan banyak tentara Israel yang tidak dibekali pengetahuan yang cukup soal kelompok-kelompok pejuang yang ada di Gaza.
Dari pengakuan para tentara Israel itu, Breaking the Silence menyerukan masyarakat dan para pimpinan Israel untuk membuka penyelidikan baru. Tapi militer Israel menolak semua pengakuan itu dan menyebut pengakuan para tentaranya sebagai omong kosong.
Sedikitnya 1.400 warga sipil Palestina di Jalur Gaza gugur syahid saat militer Zionis melakukan agresi ke wilayah itu selama 22 hari bulan Januari lalu. Pihak Israel sendiri kehilangan 13 warganya, 10 diantaranya tentara. Dalam agresinya, menurut data PBB, Israel menghancurkan lebih dari 50.000 rumah, 800 properti industri, 200 sekolah, 39 masjid dan dua gereja di Gaza.
Berbagai organisasi internasional melakukan penyelidikan terhadap operasi "Cast Lead" yang dilancarkan Israel ke Gaza dan semuanya menyimpulkan bahwa militer Israel telah melakukan pelanggaran HAM dan telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Tim pencari fakta dari Liga Arab menyatakan bahwa pejabat pemerintah Israel juga harus dimintapertanggungjawabannya atas kejahatan tersebut. Tapi sampai detik ini, militer Israel masih leluasa melakukan kejahatannya di Gaza dan di wilayah Palestina lainnya di Tepi Barat. (ln/bbc)
HR9808: Musuh terus merancang untuk menghancurkan umat ini..Kita masih diam, tidur atau khayal??
Israel Distribusikan Permen Perangsang Seks di Gaza
Selasa, 14/07/2009 15:06 WIB Kelompok Islam Hamas di Gaza mengklaim bahwa Israel melakukan operasi intelijen dengan mengirimkan barang ke agen-agen di wilayah Gaza berupa permen karet yang bisa membangkitkan gairah seksual, bahkan mereka menganjurkan benda haram tersebut untuk di bagikan secara gratis, sebagai salah satu cara mereka untuk menghancurkan generasi muda Palestina. Hal tersebut terungkap setelah banyak perempuan muda Gaza mengeluhkan efek 'aneh' dari mengunyah permen karet tersebut.Zionis Israel menargetkan warga Palestina khususnya anak muda di jalur Gaza untuk dibagikan permen karet yang bisa meningkatkan nafsu birahi tersebut. Seorang juru bicara dari kepolisian Hamas - Islam Shahwan menegaskan bahwa Israel dengan operasi intelijennya sedang berusaha 'menghancurkan' moral generasi muda Gaza dengan membagikan benda itu di wilayah pantai jalur Gaza.
Shahwan mengatakan bahwa polisi mendapatkan benda yang bisa membuat terangsang secara seksual itu, dari tangan para pedagang yang berada di perbatasan penyeberangan. Menurutnya, seorang agen obat-obatan Palestina mengakui bahwa produk yang dijualnya tersebut dapat menaikkan gairah seksual. Agen itu juga mengatakan bahwa dia mendapatkan benda-benda tersebut dari sumber-sumber Israel lewat jalan dari penyeberangan Karni.
Aparat kepolisian Gaza membeberkan kasus tersebut ketika seorang warga Palestina mengadu ke polisi bahwa anak perempuannya setelah mengunyah permen karet, mengalami efek samping yang 'aneh'.
Shahwan juga menyatakan bahwa operasi intelijen Israel mendorong agen-agen untuk mendistribusikan permen karet tersebut secara gratis.
"Zionis Israel sedang berusaha menghancurkan infra struktur warga Palestina lewat produk ini, untuk merusak generasi muda Palestina dengan mendistribukan obat-obatan terlarang dan obat perangsang seks." kata Shahwan.
Bagaimanapun, dia mencatat bahwa obat-obatan bisa mencapai jalur Gaza hanya lewat terowongan-terowongan di Rafah, dan polisi akan menjaga serta mengawasi masuknya barang-barang ilegal yang masuk lewat terowongan antara Gaza dan Mesir.(fq/YnetNews)
HR9808: Semua pihak harus menerima hakikat betapa pentingnya HAMAS dan gerakan Islam di bumi Palestin. Jadi ayuh kita fikirkan untuk kebaikan umat!!! Bukan hanya menyalahkan sesama kita!!!
Seratus Janda Gaza Gelar Kawin Masal
Senin, 13/07/2009 17:20 WIBAcara nikah masal para janda tersebut diprakarsai dan diselenggarakan oleh Hamas, sayap utama Palestina yang menguasai Gaza. Hampir semua lapisan masyarakat menyambut inisiatif ini dengan penuh antusias.
Acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu lalu tersebut juga dihadiri oleh juru bicara Hamas - Fawzi Barhoum.
Kebanyakan para janda tersebut menikah kembali dengan kerabat mendiang suami mereka. Hanya sekitar 20 orang janda saja yang pada pernikahan tersebut yang menikah dengan bukan kerabat mendiang sang suami.
Badan Sosial untuk Kesejahteraan Keluarga, salah satu departemen yang dimiliki Hamas, memiliki salah satu program yang dinamakan Lembaga Pernikahan Palestina. Salah satu anak program lembaga ini adalah menikahkan 100 janda yang ditinggal mati oleh suami mereka.
Tampaknya, inisiatif untuk mendirikan dan memaksimalkan lembaga pernikahan dan lembaga perlindungan para janda ini yang dikembangkan di Gaza ini dinilai lebih baik dari fenomena kawin kontrak yang terjadi di kalangan janda-janda Irak. (L2/aby)