foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

Monday, December 29, 2008

ISRAEL WAJIB DIPADAM DARI PETA DUNIA!!!!

HR9808@IKRAR - adalah wadah bebas bukan partisan yang memfokus kepada kebajikan rakyat.Singkatan;
IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)
25/26/27/28/29 DIS.

Saya tidak mahu memilih tajuk yang lain dari tajuk diatas kerana beberapa sebab:


1. Israel telah membuktikan kezalimannya kepada manusia sejagat terutama kepada rakyat Palestin sejak mereka menduduki paksa di tanah milik rakyat Palestin. Mereka adalah pendatang haram yang akhirnnya merampas tanah-tanah penduduk tempatan Arab Palestin didokong oleh oleh USA kerana USA terhutang budi dengan sokongan dari konglomerat ternama di USA dan di seluruh dunia.

2. Rakyat yang diusir, diseksa dan dibunuh bukan sahaja dari rakyat beragama Islam tapi terdapat juga rakyat Palestin beragama Kristian. Jadi ini bukan hanya soal Islam tapi soala manusia dan saya yakin jika ada penganut agama lain juga di sana mereka akan rembat sama. Inilah sikap Israel kepada manusia sejagat.

3. Rakyat yang dibom juga terdiri dari berbagai latar belakang politik samada penyokong Hamas atau Fatah atau Jihad Islami dll. Jadi akibatnya kepada rakyat yang tidak berdosa. Ini bukan binatang tapi syaitan yang patut dilaknat oleh Allah swt.

Berdasarkan 3 sebab di atas maka sewajarnya kita sebagai manusia memberi 3 aksi balas:

a. Jika berdekatan di sekitar negara Arab, bersatu dan menolong gerakan Hamas menentang Israel dengan apa cara sekalipun. Jika tidak mahu maka wajar Allah datangkan bala' kepada sesiapa sahaja yang enggan.

b. Negara Arab berhentilah bertengkar dan bersatu membantu Hamas kerana selama ini raja dan pemimpin negara Arab yang hipokrit telah memberi sumbangan kepada peningkatan kezaliman di Palestin. Tanggalkanlah jubah, eagal dan kebiasaan buruk kamu semua demi saudara kamu yang sedang diserang dan dibunuh.!! Boikot dan hentikan segala bentuk jual beli dan bantuan kepada Israel.!!

c. Negara Islam bersatulah dan gunakanlah platfom OIC untuk memujuk seluruh negara umat Islam agar mengambil langkah konkrit berdepan dengan Israel!! Jika OIC tidak boleh wajar diwujudkan platfom baru yang lebih berwibawa. Rasanya Turki ataua Indonesia lebih layak untuk mengetuai platfom baru ini dan buat tindakan yang lebih realistik segera.!! Jika tidak mampu juga maka wajar diwujudkan segera gabungan NGO/LSM dari seluruh dunia bagi memberi tekanan yang lebih meluas dan merata. Bukan mustahil individu dari seluruh dunia bergabung menjadi tentera sukarelawan ke Palestin. Bunyinya macam sewel tapi ianya bukan mustahil jika dipandu dengan baik. Cuma mungkin Hamas tak perlukan bantuan tentera kerana mereka sudah cukup tapi mereka perlukan bantuan lain terutama doa, material dan pengubatan.

Sdr/sdri,
Saya turut mendokong langkah Pemuda PAS untuk Intifadah Rakyat Malaysia di depan kedutaan USA esuk. Semoga dengan kehadiran ribuan Rakyat Malaysia di atas Jalan Tun Abd Razak, sekurang-kurangnya USA berfikir lebih realistik dan memberi tekanan kepada Israel dalam apa bentuk juga.

Beberapa artikel saya paparkan di bawah adalah sebagai tanda sokongan kepada perjuangan Intifadah di Malaysia dan Palestin!!

Dari editor eramuslim.com: Wahai .. Para Raja, Presiden, dan Pemimpin Arab!

Di mana hati nuramimu?

Ketika engkau melihat umat Islam di Gaza sudah sekarat, bertahun-tahun menderita, akibat embargo Israel. Engkau tetap menutup pintu perbatasanmu. Tak mau berbelas kasihan terhadap saudaramu. Meskipun, sudah banyak diantara mereka yang mati, akibat sakit dan kelaparan. Bahkan, ketika mereka kelaparan dan mencoba masuk ke wilayah perbatasanmu, engkau usir. Engka menjadi seakan orang-orang yang sudah kehilangan hati nurani dan kecintaan terhadap saudaramu, yang malang muslim Palestina. Engkau lebih mementingkan memelihara hubungan dengan Israel, Amerika, dan Uni Eropa, dibandingkan dengan menyelamatkan saudaramu sesama muslim.

Engkau menyaksikan dengan mata telanjang, ketika pesawat F.16 dan Apache, Israel, menyerang kota-kota Gaza. Engkau melihat bangunan-bangunan luluh-lantak, mayat-mayat berserayakan, bagaikan sampah, dan ada di mana-mana, dan darah mengalir dari setiap tubuh mayat, serta menjadi pemandangan di sudut-sudut kota Gaza, masihkah hati nuranimu tak juga tersentuh? Engkau melihat ratusan muslim Palestina, yang mengerang kesakitan dengan luka-luka di tubuh mereka, dan masihkah engkau berdiam diri? Mengapa wahai Presiden Hosni Mubarak, engkau bertemu dan berjabat tangan Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, sehari sebelum rejim Zionis-Israel melumatkan kota Gaza?

Engkau menyaksikan setiap hari peristiwa kematian yang dialami muslim Palestina. Engkau setiap hari melihat muslim Palestina yang tak berdaya, dan dihancurkan kehidupan mereka oleh rejim Zionis-Israel. Tapi, engkau malah berkomplot dengan kaum laknat itu, ikut menghancurkan muslim Palestina. Engkau melihat bangunan-bangunan, rumah-rumah, sarana-sarana hidup, dan tanah ladang, kebun, ikut dihancurkan para penjajah, yang biadab, tapi engakau malah tertawa-tawa, sambil menerima utusan pemerintahan rejim Zionis-israel, dan berunding. Engkau melihat kekejaman-kekejaman yang diluar batas perikemanusiaan, dan yang tak pernah dapat tertanggungkan oleh manusia, dan dialami oleh muslim Palestina, yang dilakukan rejim Zionis-Israel, tapi engkau malah membuat perjanjian rahasia dengan musuh kemanusia itu? Di mana hati nuranimu?

Wahai Para Raja , Presiden, Pemimpin Arab!

Kematian akan datang. Kematian akan dialami oleh muslim Palestina, di Gaza. Mereka semuanya akan menyongsong kematian,yang paling terhormat. Mereka akan menghadapi mesin perang rejim Zionis-Israel dengan gagah. Mereka tak akan mundur. Mereka akan menghadapi dengan teguh. Mesin prang yang sudah meluluh-lantakkan kota Gaza itu, pasti akan mereka hadapi. Apa artinya kehidupan dan kemuliaan, bila harus dibawah kekuasaan dan penjajahan Israel? Mereka lebih mencintai kematian, dan tak akan berdamai dengan para musuh Allah Azza Wa Jalla, yaitu Zionis-Israel.

Apa artinya kekuasaan dan kekuatan yang engkau miliki? Bila kekuasaan dan kekuatan itu tak dapat menghapus kemungkaran dan kedzaliman? Apa artinya kekuasaan dan kekuatan yang engkau miliki bila tak mampu menghapus kejahatan yang dilakukan oleh rejim Zionis-Israel. Lebih mulia, mereka yang sudah mati – mati syahid melawan penjajah, dibandingkan dengan kekuasaan dan kekuatan yang engkau miliki, tapi tak mampu membebaskan saudaramu muslim di Gaza.


Selamat berjuang saudaraku muslim di Gaza, jangan mengharapkan pertolongan dari manapun, kecuali dari Allah Rabul Aziz. Semoga engkau mendapatkan kemuliaan dari Allah Azza Wa Jalla. (Mi)


Mesir Mengkhianati Rakyat Palestina

Surat kabar Al-Quds Al-Arabi yang terbit di London, Inggris memuat informasi tentang peran Mesir dalam serangan Israel ke Jalur Gaza.

Ibarat seorang pengkhianat, Mesir, salah satu negara yang telah berdamai dengan Zionis Israel menikam Hamas dari belakang.

Surat kabar itu mengutip sumber-sumber dari kalangan diplomat yang mengatakan bahwa Mesir telah berkolaborasi dengan Israel dan dengan sengaja menyesatkan Hamas.

Menurut sumber-sumber tersebut, Kepala Intelejen Mesir Omar Suleiman yang selama ini terlihat aktif menjadi mediator "perdamaian" antara Israel dan Hamas, telah menipu Hamas dengan cara meyakinkan Hamas bahwa Israel tidak akan melakukan agresi ke Jalur Gaza dalam waktu dekat.

Tapi ternyata, Israel melakukan agresi itu dengan tiba-tiba sehingga Hamas tidak sempat melakukan evakuasi di komplek-komplek keamanan dan markas-markas besarnya serta menyelamatkan sebagian besar warga Gaza.

Suleiman juga meyakinkan para pimpinan negara Arab bahwa Israel hanya akan melakukan operasi militer terbatas ke Gaza untuk menekan Hamas agar mau meneken kesepakatan gencatan senjata. Harian itu juga mengutip infomrasi dari mantan Menlu Palestina yang juga pejabat Hamas, Mahmoud Al-Zahar yang mengatakan bahwa satu hari sebelum Israel menggelar agresinya, tepatnya hari Jumat (26/12) malam, Mesir masih mengatakan pada Hamas bahwa Israel siap memulai pembicaraan baru gencatan senjata dan tidak akan menyerang Gaza.

Bujukan Mesir membuat Hamas tidak melakukan evakuasi seperti prosedur yang biasa dilakukan Hamas jika menghadapi ancaman-ancaman Israel.

Sebagai negara tetangga terdekat dengan Palestina, Mesir memang lebih menuruti dan berpihak pada kepentingan Israel ketimbang membantu rakyat Palestina terutama di Jalur Gaza. Mesir misalnya, mematuhi permintaan Israel agar tetap menutup perbatasan Rafah, perbatasan Gaza-Mesir yang menjadi satu-satunya harapan bagi warga Gaza agar bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Kali ini, Mesir juga menyalahkan Hamas atas serangan Israel ke Gaza. Negeri Piramida itu benar-benar sudah menjadi antek-antek Israel dan sekutunya.

Aksi Unjuk Rasa

Sementara itu, rakyat sejumlah negara Timur Tengah menggelar aksi unjuk rasa mengecam agresi Israel ke Jalur Gaza. Di kota Ramallah, Tepi Barat, seorang pengunjuk rasa gugur dan sedikitnya dua demonstran cedera akibat tembakan tentara Israel.

Di Yaman, puluhan ribu massa berkumpul di sebuah stadion di kota Sanaa, ibukota negeri itu. Para pengunjuk rasa meneriakan kalimat-kalimat anti-Israel dan mengkritik para pemimpin Arab yang gagal membela rakyat Palestina.

"Berapa lama lagi sikap diam mereka akan berakhir? Pemimpin-pemimpin Arab bangkitlah!" teriak mereka.

Di Libanon, ratusan warga Libanon dan pengungsi Palestina melakukan aksi duduk di dekat kantor PBB di Beirut Tengah. Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk-spanduk dengan tulisan-tulisan berupa desakan pada PBB agar segera menghentikan kebiadaban Israel.

Aksi protes itu diorganisir oleh kelompok Muslim Gamaa bersama anggota Hamas di Libanon dan organisasi-organisasi lainnya di negeri itu. Saat ini ada lebih dari 400.000 pengungsi Palestina yang tinggal di 12 kamp pengungsi yang tersebar di Libanon.

Sementara itu gerakan Hizbullah yang memenangkan perang 33 hari dengan Israel tahun 2006 lalu menyebut serangan Israel ke Jalur Gaza sebagai kejahatan perang dan genosida. Hizbullah mendesak komunitas dan institusi internasional segera mengambil tindakan terhadap Zionis Israel.

Dalam pernyataannya Hizbullah menyerukan negara-negara Arab untuk menentukan tindakan tegas dan mengerahkan upayanya untuk melawan tindakan barbar Israel yang dilindungi oleh AS.

Menlu-menlu negara Arab gagal menggelar rapat darurat hari Minggu dan malah menunda pembahasan masalah Gaza sampai hari Rabu lusa. Sekjen Liga Arab Amr Moussa mengatakan, penundaan dilakukan karena banyak menlu-menlu Arab yang sibuk menghadiri pertemuan dua organisasi regional Arab yaitu Dewan Kerjasama Negara Teluk dan Maghreb Union.

"Tapi kami tidak akan tinggal diam dan konsultasi terus dilakukan," kata Moussa.

Sebuah alasan yang membuat miris. Sementara hampir 300 Muslim Palestina di Gaza dibantai, pejabat-pejabat Arab menganggap rapat untuk membahas Gaza tidak penting dan lebih mementingkan rapat-rapat lainnya.

Aksi protes terhadap kebiadaan Israel di Jalur Gaza juga berlangsung di Irak. Puluhan pengungsi Palestina di Irak berkumpul di kota Baladiyad, sebelah timur Baghdad. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan mengusung pesan-pesan berisi dukungan pada warga Gaza.

Duta Besar Palestina untuk Irak, Dalil al-Qasoos juga menyampaikan pesannya. "Saya ingin mengatakan pada saudara-saudara saya dan rakyat saya di Gaza bahwa Gaza akan tetap kuat apapun konspirasi dan rencana jahat yang dirancang para tirani dan musuh-musuh yang arogan, Amerika dan para Zionis," tukas al-Qasoos.

Sementara itu, Israel memanggil sekitar 6.700 tentara cadangannya untuk memperkuat pasukan Zionis dalam agresinya ke Jalur Gaza. (ln/berbagai sumber)

Teror Israel Sudah Disiapkan Sejak 6 Bulan Lalu

Senin, 29/12/2008 16:51 WIB Cetak | Kirim

Pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza ternyata sudah dipersiapkan sejak 6 bulan yang lalu. Termasuk juga Israel sudah mengantisipasi respon internasional akan invasi biadabnya itu. Israel memproyeksikan penyerangannya itu serupa invasi AS ke Iraq. Demikian dituturkan oleh Hareetz—salah harian dan media online terbesar di Israel.

“Persiapan yang panjang, pengumpulan informasi yang saksama, penipuan publik dan operasional—semua ini sudah dirancang oleh Departemen Pertahanan Israel pada operasi menumpas Hamas di Jalur Gaza.” Papar harian itu.

Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, sebenarnya sudah menawarkan rencananya itu 6 bulan lalu, walaupun ketika itu Israel sedang beregosiasi dengan Hamas dan faksi lain tentang rencana gencatan senjata. Ehud Barak langsung memimpin sebuah operasi intelijen segala sesuatu akan data Hamas yang meliputi persediaan senjata kamp latihan, dan pejabat teras Hamas dan faksi lainnya.

Pesawat tempur Israel menghajar sebuah truk minyak yang sedang melaju di luar Rafah dekat perbatasan Mesir pada Sabtu pagi (27/12). Beberapa orang langsung tewas, sementara sisanya semua luka-luka parah. Malamnya, pesawat perang menggempur lewat serangan udara di sekitar kawasan Rumah Sakit Shifa dan Stasiuin TV Al Aqsha.

Semuanya itu persis yang sudah direncanakan 6 bulan tersebut. Malam itu, tak kurang dari 20 serangan udara yang sadis dilakukan oleh Israel. Adapun Jalur Gaza yang dipilih sebagai sasaran teror karena wilayah ini yang paling padat penduduknya. Laporan terbaru yang dilansir Palang Merah Internasional dan Reuters, 290 orang telah tewas akibat serangan ini.

Mayor Jenderal Yoav Galant, Panglima operasi ini mengatakan bahwa operasi ini bertujuan untuk mengembalikan Gaza ke masa lalu dengan korban sebanyak-banyaknya, tak peduli wanita, anak-anak ataupun orang tua. (sa/berbagaisumber)


Rumah Sakit di Gaza Tak Bisa Tampung Lagi Korban Serangan Israel

Senin, 29/12/2008 16:49 WIB Cetak | Kirim

Sampai siang tadi (29/12), semua rumah sakit di Jalur Gaza sudah tidak bisa lagi menampung korban Palestina serangan udara yang dilancarkan oleh Israel.

Selain itu, fasilitas kesehatan pun semakin terbatas. Palang Merah Internasional mengeluarkan kecaman keras kepada Israel bahwa negara itu harus membedakan objek militer dan penduduk sipil. Palang Merah juga mengeluhkan kalau Israel tidak punya etika dalam menjaga dan menghormati fasiltas dan personel kesehatan.

Israel pun memblokir semua kiriman darurat dalam bentuk apapun ke Gaza. Pieere Wettach, Direktur Palang Merah Internsional untuk Israel dan Palestina mengatakan, “seharusnya Israel mengizinkan semuanya itu masuk ke Gaza.” Sejauh ini Palang Merah Intenasional hanya bisa menyediakan tenaga dan bantuan medis lainnya hanya untuk dua rumah sakit di Gaza.

Palang Merah Palestina sendiri sudah mengerahkan semua stafnya ke seluruh pelosok rumah sakit di Gaza, smenetara para buruh dan sukarelawan terus mengevakuasi korban tewas dan mereka yang masih terluka dari reruntuhan gedung. (sa/reu)

Menlu Israel: Korban Besar di Palestina Wajar

Senin, 29/12/2008 11:06 WIB Cetak | Kirim

Menlu Israel Tzipi Livni melontarkan pernyataan yang tak berperikemanusiaan. Ia mengatakan bahwa jatuhnya ratusan korban di kalangan warga sipil Palestina akibat serangan brutal Israel adalah hal yang wajar.

Minggu malam, Israel kembali menggempur Gaza dan menghancurkan sebuah universitas di kota Gaza. Di Iran, Ahmadinejad menyatakan Israel telah melakukan kejahatan perang.

Sampai hari ini, jumlah warga Gaza yang gugur syahid sudah mencapai 300 orang. Markas Besar PBB di New York juga melaporkan bahwa sembilan staffnya tewas akibat serangan biadab Israel ke Jalur Gaza.

Sementara itu, Israel menyatakan tidak akan mempedulikan tekanan dunia internasional dan masih akan melanjutkan pembantaiannya di Gaza dengan melancarkan serangan dari darat. Untuk itu, Israel sudah menyiagakan ribuan pasukannya termasuk ribuan pasukan cadangan dan tank-tank nya ke perbatasan Gaza.

Militer Israel mengklaim berhasil menghancurkan lebih dari 40 terowongan di perbatasan Gaza yang diyakini digunakan para pejuang Palestina untuk menyelundupkan senjata, bahan peledak bahkan manusia.

Di perbatasan Gaza-Mesir hari Minggu kemarin, terdengar suara baku tembak. Laporan-laporan menyebutkan bahwa warga Gaza berusaha menerobos perbatasan agar bisa mengungsi ke wilayah Mesir untuk menghindari serangan udara Israel.

Bantuan dari berbagai negara untuk warga Gaza mulai berdatangan. Sekitar 50 dokter asal Mesir dengan membawa obat-obatan sudah tiba di perbatasan Gaza, el-Arish. Dua pesawat dari negara Qatar juga sudah mendarat di tempat yang sama, dengan membawa 50 ton obat-obatan.

Raja Arab Saudi, Raja Abdullah sudah menginstruksikan tiga pesawat berisi obat-obatan diterbangkan ke Jalur Gaza. Begitu pula Iran, sudah mengirimkan bantuan makanan yang akan disalurkan oleh Bulan Sabit Merah Mesir ke Jalur Gaza.

Livni: Perang Adalah Perang

Pada saat yang sama, Menlu Israel Tzipi Livni mengatakan jumlah korban yang besar di kalangan warga sipil Palestina adalah hal yang wajar sebagai akibat dari sebuah perang. Dalam wawancara dengan jaringan televisi Sky News hari Minggu melam, Livni meminta warga sipil yang tinggal di dekat basis-basis Hamas untuk segera menyingkir.

"Perang adalah perang, korban bisa terjadi," kata Livni yang membantah bahwa pasukannya telah menghancurkan sekolah-sekolah, sebuah penjara dan sebuah masjid di Gaza.

Livni menambahkan, serangan Israel yang tiba-tiba memang untuk mengejutkan Hamas dan menuding Hamas sebagai pihak yang selalu melanggar gencatan senjata padahal adalah sebaliknya, Israel lah yang kerap memprovokasi Hamas.

Penjahat Perang

Di Iran, Presiden Mahmoud Ahmadinejad menyatakan sudah saatnya komunitas internasional mengajukan laporan ke Pengadilan Internasional dan menyeret para pimpinan rezim Zionis ke Mahkamah Internasional.

"Kejahatan Israel harus ditindaklanjuti lewat jalur Interpol yang secara resmi harus memanggil tokoh-tokoh Israel yang bertanggung jawab atas serangan ke Jalur Gaza," tukas Ahmadinejad dalam rapat kabinet Iran.

Ahmadinejad menegaskan, para pejabat Israel yang berperan dalam pembantaian warga Gaza harus dinyatakan sebagai pembunuh dan penjahat perang. Ia mendesak agar pemanggilan terhadap penjahat-penjahat perang itu harus dilakukan minggu ini juga.

Sayangnya, PBB benar-benar mandul dan tak mampu menunjukkan kewibawaannya untuk menghentikan kekejaman Israel akibat veto yang dilakukan AS. Sikap mandul PBB dikecam keras oleh Ahmadienejad.

"Mereka yang mengklaim pemelihara hak asasi manusia, ternyata cuma bisa diam dan malah mendukung kekejaman Zionis. Dewan Keamanan PBB bahkan tidak mengeluarkan satu resolusi pun terhadap Israel," tukasnya. (ln/aljz/prtv)

Dari Harakahdaily.com...


PAS rakam simpati, bantah keras kekejaman Zionis
Azamin Amin
Mon | Dec 29, 08 | 1:26:46 pm MYT

KUALA LUMPUR, 29 Dis (Hrkh) - PAS merakamkan rasa simpati terhadap musibah yang menimpa penduduk Palestin khususnya kerajaan Hamas dan menyatakan sokongannya yang tidak berbelah-bahagi terhadap perjuangan gerakan tersebut.

Presiden PAS Dato' Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang berkata tindakan zalim regim haram Zionis Israel membunuh rakyat dan memusnahkan penempatan Palestin di Gaza adalah sangat dikesali dan ternyata bertentangan dengan peradaban manusia yang bermoral dan bertamadun.

"PAS mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan ini yang telah mengakibatkan lebih dari 250 orang rakyat yang tidak berdosa terkorban serta ramai lagi yang cedera dan musnah tempat tinggal mereka.

Kekejaman ini dilaksanakan setelah segala bentuk hubungan kemanusiaan dan keperluan hidup penduduk Gaza dinafikan sejak sekalian lama. PAS merakamkan simpati terhadap kerajaan Hamas dan menyatakan sokongannya yang tidak berbelah-bahagi terhadap perjuangan gerakan tersebut, " katanya dalam satu kenyataan media yang dimajukan oleh Setiausaha Politik beliau Dr Ahmad Samsuri Mokhtar kepada Harakahdaily sebentar tadi.

Dalam masa yang sama Ustaz Hadi mendesak agar kerajaan Malaysia segera mengemukakan bantahan kepada sekutu terkuat regim haram ini iaitu Amerika Syarikat dan inisiatif perlu juga diambil dengan segera agar isu ini dirungkaikan di pentas antarabangsa termasuklah di peringkat Majlis Keselamatan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) dan Pergerakan Negara Berkecuali (NAM).

"OIC juga mestilah keluar dari kepompong tradisi mereka dan mengambil tindakan drastik untuk membantu saudara seagama yang dizalimi ini.PAS mengajak negara-negara umat Islam lain agar bersatu membela nasib dan masa depan rakyat Palestin yang ditindas dan diperlakukan begitu hina sekali oleh regim haram ini," katanya yang juga Ahli Parlimen Marang.

Dalam waktu yang sama PAS menyeru agar seluruh ahli dan penyokong PAS serta seluruh umat Islam dalam negara agar dapat bersama-sama menyatakan bantahan dan kekesalan terhadap tindakan biadap regim haram ini.

"Kita menyeru umat Islam agar bersama-sama melakukan solat hajat dan membaca Qunut Nazilah agar diberikan pertolongan serta kemenangan oleh Allah S.W.T. dalam menghadapi regim Zionis Israel ini," katanya. - azm _


Ayuh sertai Intifadah di kedutaan Amerika pagi esok!
Azamin Amin
Mon | Dec 29, 08 | 1:53:38 pm MYT

KUALA LUMPUR, 29 Dis (Hrkh) - "Saya akan bermain muzik hari ini dan merayakan apa yang dilakukan oleh tentera udara Israel".

Ayuh sertai Intifadah pagi esok!

Begitulah ucapan penuh biadap pegawai pertahanan awam entiti haram Israel bernama Ofer Shmerling yang diungkap semula oleh Ketua Pemuda PAS Salahuddin Ayub untuk mengajak semua rakyat Malaysia membantah kekejaman dan sifat 'kebinatangan' Israel terhadap penduduk Palestin sekaligus memberi pengajaran kepada pengganas yang angkuh itu.

Intifadah tersebut akan diadakan esok (Selasa) di kedutaan Amerika 30 Disember, jam 11.00 pagi.

Salahuddin mengajak semua rakyat Malaysia memastikan kehadiran mereka dalam perhimpunan Intifadah di hadapan kedutaan Amerika Syarikat di Jalan Tun Razak bagi membantah keganasan terburuk pengganas-pengganas Israel di Gaza sepanjang konflik Palestin-Israel sejak 1967.

"Saya menyeru semua rakyat Malaysia yang prihatin, tanpa mengira bangsa, agama dan fahaman politik menyemarakkan Intifadah di hadapan kedutaan Amerika itu.

"Jika anda ragu-ragu untuk menyertai Intifadah rakyat Malaysia menentang keganasan Israel Selasa ini, anda boleh membaca apa yang diucapkan oleh seorang pegawai pertahanan awam entiti haram Israel bernama Ofer Shmerling: 'Saya akan bermain muzik hari ini dan merayakan apa yang dilakukan oleh tentera udara Israel," katanya berang dengan ungkapan tersebut. - azm _

Dari Ikhwanweb.com..

Israeli Assaults Target Medical Teams and Storage Facility

Print Send Email Add Your Comment Facebook delicious



The Ministry of Health in the Palestinian Unity government confirmed in a statement a new holocaust in Gaza as well as random targeting of the elderly, women, and children. Even medical teams are not safe from the blazes of barbarous attacks that have afflicted their members, institutions, and vans. And this time Israeli warplanes have targeted a storage facility for medicine in Rafah.

Furthermore, Israeli blazes have killed martyr Ramy El-Salut, a specialist in investigative medicine and Mu"in El-Qinn, a Maintenance and Engineering technical specialist, and left Pharmacist Rewaya "Awad struggling for life inside the intensive care unit whose major and most necessary medical equipment had broken down from among 220 others as a result of the prevention of access to necessary maintenance parts.

This is in addition to running out of more than 105 basic drugs, and 225 other important medical consumptions.

MB Chairman Calls On Egyptian People To Continue Protests Against Gaza Holocaust

Print Send Email Add Your Comment Facebook delicious



In a press release Monday, MB Chairman Mohamed Mahdi Akef called on all people around the world, particularly the Egyptian people to continue declaring their solidarity with the people of Gaza.

Akef also saluted and hailed the Palestinian people in Gaza for their firmness, strong belief, and sacrifices asserting that their bravery and firmness will be the determining factor in defeating this brutal attack which aims at breaking their will, weakening their determination, and ending resistance.

Akef further emphasized the importance of standing in solidarity with Gaza saying, "No doubt that your solidarity with the people of Palestine will support their firmness and encourage and inspire Gaza"s heroes in their confrontation with Israel and journey to freedom, by the will of God."

Akef explained that this massacre is carried out by Israel by means of an international conspiracy with the help of Arab silence, weakness, paralysis, and connivance.

Moreover, Akef called on the Egyptian people to pressure their government to end this brutal aggression against the people of Gaza, lift the siege, open Rafah crossings, alleviate the humanitarian crisis that the people of Gaza are suffering, and sever all forms of diplomatic, political, and economic relations with Israel, as he called on people to continue in their peaceful protests and confront misleading media propagated by Israel.

The MB Chairman in addition to other leaders from the different Egyptian national forces is currently participating in a three-hour mass demonstration that started at noon in front of the Press Syndicate Monday.

Naim: Israeli air strikes on Gaza kill 300 Palestinians, wound 1000 others

Print Send Email Add Your Comment Facebook delicious



Palestinian health minister Dr. Basim Naim has affirmed that the brutal Israeli air strikes on Gaza Strip reaped more than 300 Palestinian lives, and wounded close to 1000 others, scores of them in critical conditions.

Israeli warplanes of all kinds were used in attacking the densely populated Gaza Strip, and unleashed tens of missiles against Palestinian police headquarters and civilian buildings, increasing the death toll.

In a press conference he held Sunday evening, Naim underlined that bodies of tens of civilians were still under the rubble of the destroyed buildings, adding that Gaza sky was covered with smoke and occupation warplanes. He said that blood and chopped limbs were seen everywhere on the streets.

But Naim highlighted that the most serious obstacle facing Palestinian doctors was the severe shortage in medicine and medical equipment to treat the growing number of injuries among the Palestinians.

He added that almost half of the ambulance vehicles in Gaza Strip were out of work due to lack of spare parts as a result of the Israeli economic blockade on Gaza, adding that Gaza hospitals urgently need electricity generators to help run the remaining equipments.

"This brutal Israeli aggression is carried out amidst awful Arab silence, and clear international connivance", stressed Naim, pointing out that the Israeli warplanes have indiscriminately bombed civilian and security buildings in the Strip, and that it was calling owners of Palestinian homes to vacate their housed in preparation to flatten them.

Moreover, Naim called on Arab health ministers to dispatch medical teams to the "steadfast" Strip, and to send medicine and ambulances equipped with intensive care equipments.

He also shrugged off statements of Ahmad Abu Al-Ghait, Egypt"s foreign minister, alleging that Hamas was blocking wounded Palestinians from passing into Egypt, explaining that Egypt is still sealing off the Rafah crossing point, in addition to the fact that many of the wounded Palestinians were in serious conditions and "transporting them could jeopardize their lives".

"We still remember the six wounded Palestinians who were martyred after transferring them to Al-Areesh (in Egypt)", underscored Naim, disclosing that the PA government in Gaza had requested Egyptian ambulances to come into the Strip and to carry the wounded Palestinians, but, he added, Egypt refused our request in addition to preventing hundreds of Arab volunteer doctors from helping their comrades in Gaza.

In this regard, Naim urged the Egyptian regime to allow Arab medical assistance into the Strip through the Rafah border terminal, saying that Egypt was still blocking such medical aid from passing on to the Palestinians.

In Damascus, Dr. Sami Abu Zuhri, the spokesman of Hamas, rejected Abul Ghait"s fabrications on opening the Rafah crossing before the wounded Palestinians, asserting that the ongoing Israeli war on Gaza was declared from Cairo.

"It is clear that those statements were meant to cover up positions of certain Arab parties involved in the conspiracy against Gaza", asserted Abu Zuhri in a press release Sunday and a copy of which was obtained by the PIC.

He also lashed out at PA chief Mahmoud Abbas and Abul Ghait for "trying to justify the Israeli massacre in Gaza, accusing them of attempting to exploit the precious Palestinian blood for mean political goals".

Print Send Email Add Your Comment Facebook delicious



The Mizan center for human rights has said that the Israeli occupation forces" ongoing raids on the Gaza Strip had inflicted hundreds of casualties including 55 children and nine women over two days.

The center in a report on Sunday said that 20 Palestinian children were killed in the Israeli air strikes while 35 others were seriously wounded. It added that nine Palestinian women were killed mostly teachers who were in schools near to targeted spots.

It underlined that the number of martyrs and wounded is expected to increase due to the fact that some of those martyrs were carried to their family homes then buried without being registered in hospitals.

The report said that preliminary reports indicate that the biggest number of victims fell in Gaza city where 118 Palestinians were killed followed by the central district where 84 were killed then northern Gaza, 25, Khan Younis, 17, and Rafah, 13, by afternoon Sunday.

MB MPs, Opposition Head To President To Call For Steps To End Gaza Assaults

Print Send Email Add Your Comment Facebook delicious



Muslim Brotherhood MPs and Egyptian opposition organized a rally Sunday that was supposed to proceed from in front of the Egyptian Parliament towards the Egyptian Presidential Palace to call for practical Egyptian measures to end Gaza assaults and holocaust committed by the Israelis.

The march to the palace was banned by police and the MPs delivered the memo to Abdeen Palace by Taxi Cabs.

Assistant Secretary-General of the MB Parliamentary Bloc Mohamed El-Beltagy told Ikhwanweb that the MPs presented a memo to the Egyptian President requesting that Egypt"s role exceed transporting the injured adding that it must call for an Arab summit.

El-Beltagy continued saying, "This must be the first step in order to form a unified Arab stance for ending the Gaza holocaust." El-Beltagy also pointed out that the memo includes expelling the Israeli ambassador in Egypt, withdrawing the Egyptian ambassador from Israel, and ending the prevention of humanitarian relief caravans heading to Gaza and facilitating their efforts.

Meanwhile, MB lawyers organized a demonstration in front of the Lawyers Syndicate at 12 p.m. to condemn the Gaza massacre as another demonstration was organized by the Egyptian Doctors Syndicate at 2 p.m.

Furthermore, the MB called on all Arabs, Muslims, and free people around the world to organize rallies in the capitals and major cities of these countries on Monday, the 1st of Muharram, to protest with all their might against the Israeli attacks which are ringing the bell of another world war no one knows its end.

It is worthy to be mentioned that the number of martyrs in Gaza have reached at least 280 and more than 1000 have been injured as a result of the Israeli holocaust in the midst of a grave silence on the part of international forces.

MB Press Release on the Brutal Israeli Assaults on Gaza

Print Send Email Add Your Comment Facebook delicious



Since decades, the Muslim Brotherhood has been following up on the events in Palestine and have resisted side by side with their Palestinian brothers all attempts of Israeli invasion, aggression, tyranny, and terrorism against the Palestinian people in the land of Palestine. After threatening to eliminate resistance, especially the Islamic resistance movement Hamas, the Israeli settlers now carry out their criminal operations attacking Palestinians in Gaza leaving hundreds of women and children killed and thousands injured and spreading destruction. Unfortunately, however, Arab and Islamic regimes remain silent, some even conspiring and conniving with Israelis in this bloody catastrophe after Israeli terrorist statements were made loud and clear from Cairo with officials" consent.

The MB strongly declares its refusal of these criminal attacks, terrorist practices, plots and conspiracies that are being plotted in the night against the Palestinian resistance, Hamas" fighters, and their brothers in the remaining Palestinian factions.

The MB calls on:

- All Arabs and Muslims, especially the Egyptian people, to rise, in support of the people of Palestine and make sacrifices for the sake of Palestine"s holy shrines, against the criminal Israelis, grave silence, and connivance on the part of most of the Arab and Islamic regimes which the enemy is taking advantage of in its attacks on Palestinian resistance and brutal massacres against the unarmed Palestinian people.

- Arab and Islamic parliaments to take responsibility, side with the people, and abandon the so-called peace agreements with the Israeli enemy.

- Arab and Islamic regimes to carry out their duties by:

1- Siding with their people in their refusal of this Israeli tyranny and lending their hands to their brothers in Palestine.

2- Severing relations or any form of direct communications with the Israeli enemy and expelling its ambassadors wherever they are.

3- Executing the articles of the Joint Arab Defense Agreement for defending Palestine.

4- Providing the Palestinian people with weapons for resistance to enable them to defend their land, honor, and holy shrines.

5- Arab and Islamic people as well as all free people around the world to a populist world movement in the form of demonstrations in the capitals and major cities of these countries on Monday, the 1st of Muharram, as a protest against the Israeli attacks which ring the bell of a world war no one knows its end.

The Muslim Brotherhood

Cairo,

29 Dhul-Hijja, 1429

December 27, 2008

Syria gantung rundingan dengan Israel


Kepulan asap tebal dari sebuah Universiti Islam yang ditadbir Hamas di Gaza selepas pesawat Israel melancarkan peluru berpandu ke atas universiti itu semalam. – AP


DAMSYIK 29 Dis. – Syria menggantung rundingan damai tidak langsung dengan Israel berikutan serangan rejim Yahudi itu ke atas Genting Gaza.

Damsyik telah mengadakan empat rundingan dengan Israel menerusi perantaraan Turki di Ankara pada tahun ini, walaupun rundingan telah pun ditangguhkan selepas peletakan jawatan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert pada September lalu.

“Keganasan Israel di Gaza, menutup pintu kepada sebarang proses ke arah mencapai penyelesaian politik secara aman (antara kedua-dua negara),” kata seorang pegawai kanan Syria, semalam.

Beliau enggan mengulas lanjut mengenai langkah-langkah lain yang akan diambil oleh Damsyik.

Rundingan tidak langsung Syria-Israel telah tertumpu kepada isu Bukit Golan, yang ditawan Israel dalam perang Asia Barat pada 1967.

– Reuters

Hamas sedia tandatangani gencatan senjata

DAKAR 29 Dis. - Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal menyatakan kesediaannya untuk menandatangani gencatan senjata dengan Israel di Genting Gaza, yang akan melibatkan Israel menghentikan serangan dan sekatan ke atas wilayah Palestin itu.

Menurut Kementerian Luar Senegal hari ini, cadangan gencatan senjata di Gaza itu dikemukakan oleh Presiden Senegal, Abdoulaye Wade, yang juga Pengerusi Persidangan Pertubuhan Islam (OIC) kepada Khaled ketika beliau menghubungi pemimpin Hamas itu melalui telefon, malam tadi.

"Pemimpin Hamas itu memaklumkan bahawa beliau bersedia menandatangani perjanjian itu (gencatan senjata) di tempat yang dipilih dengan persetujuan kedua-dua pihak," menurut kenyataan kementerian tersebut.

"Abdoulaye mencadangkan gencatan senjata muktamad antara Israel dengan Hamas menerusi pemeteraian satu perjanjian.

"Di bawah perjanjian itu, Hamas dan Israel akan mematuhi gencatan senjata dengan segera, disusuli langkah Israel menarik balik seluruh sekatan ke atas Genting Gaza," menurut kenyataan berkenaan.

Abdoulaye dalam kenyataan berasingan mengutuk serangan udara Israel ke atas Gaza sebagai "tidak wajar sama sekali."

"Pengerusi OIC menuntut Israel menghentikan segera pengeboman dan segala serangan lain ke atas wilayah Palestin," menurut kenyataan tersebut.

- Reuters

Demonstrasi di seluruh dunia kutuk Israel


Penunjuk perasaan bertempur dengan polis semasa mengadakan demonstrasi di hadapan Kedutaan Israel di London semalam sebagai mengutuk serangan Israel di Genting Gaza.
- AFP


LONDON 29 Dis. - Beberapa bandar utama di dunia mengadakan demonstrasi semalam memprotes serangan udara Israel ke atas Genting Gaza, yang membunuh lebih 300 orang penduduk Palestin.

Polis Britain telah menahan 10 orang apabila demonstrasi di hadapan Kedutaan Israel di London bertukar menjadi ganas.

Polis antirusuhan juga dikerahkan selepas penunjuk perasaan mengalihkan halangan di kedutaan tersebut.

Awal semalam, Setiausaha Luar Britain, David Miliband mendesak agar "gencatan senjata diadakan dan pemberhentian segera semua keganasan" di Gaza.

Seruan serupa turut dibuat oleh Menteri Luar Rusia, Sergei Lavrov yang telah berhubung dengan rakan sejawatannya di Israel, Tzipi Livni.

Diplomat tertinggi Itali dan Sepanyol, Franco Frattini dan Miguel Angel Moratinos turut bercakap melalui telefon dengan Livni yang mengatakan "Israel akan cuba mengehadkan kesengsaraan penduduk Gaza.

Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy dalam perbualan dengan Presiden Palestin, Mahmoud Abbas juga menyatakan kebimbangan mengenai keganasan di rantau itu dan kedua-dua pihak perlu menghentikan serangan.

Di sekitar Eropah, polis Denmark telah menahan seorang lelaki dalam protes di Copenhagen selepas dia membaling molotov cocktail ke arah polis.

Di Paris, kira-kira 200 orang berkumpul di Champs Elysees, sementara di daerah Barbes, utara Perancis, 1,300 orang menyertai protes anti-Israel.

- AFP

Pejuang Hizbullah diarah bersiap-sedia

BEIRUT 29 Dis. - Pemimpin Hizbullah di Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah berkata, beliau telah meletakkan pejuangnya dalam keadaan bersiap sedia terhadap kemungkinan Israel menyerang Lebanon selepas rejim Yahudi itu menyerang Genting Gaza tiga hari berturut-turut menyebabkan lebih 300 rakyat Palestin terbunuh.

Hassan memberitahu satu perhimpunan agama di selatan Beirut semalam, serangan Israel ke atas Gaza tidak ubah seperti serangannya ke atas Lebanon semasa perang 34 hari dengan Hizbullah pada 2006.

Kira-kira 1,200 penduduk Lebanon dan Palestin terbunuh semasa perang tersebut, manakala 158 maut di pihak Israel.

"Saya telah meminta saudara-saudara seperjuangan di selatan (Lebanon) supaya berwaspada kerana kita berdepan dengan penjenayah sebagai musuh dan kita tidak tahu sejauh mana muslihat mereka," kata Hassan.

Kenyataan itu adalah yang pertama daripada Hassan selepas serangan Israel ke atas penduduk Gaza.

- Reuters


Militan Indonesia rancang hantar 1,000 sukarelawan

JAKARTA 29 Dis. - Kumpulan militan Islam Indonesia merancang menghantar 1,000 orang sukarelawan untuk mempertahankan Semenanjung Gaza, ekoran serangan udara tentera zionis Israel di wilayah Palestin itu.

"Anggota rekrut mestilah yang benar-benar mempunyai tahap kesihatan fizikal terbaik dengan semangat perjuangan yang tinggi dan sedia untuk mati," kata Setiausaha Agung Barisan Pembebasan Islam, Soebri Lubis, ketika dihubungi Reuters.

"Kami akan menyediakan tiket penerbangan sehala kepada mereka sehingga Israel menyerah kalah," kata Soebri yang akan mula memilih rekrut di ibu pejabat pertubuhan berkenaan di Jakarta dalam masa terdekat ini, sebelum sukarelawan itu dihantar mengikuti latihan pertempuran di kem-kem di Indonesia.

Katanya, pertubuhan berkenaan pernah menghantar pejuang sukarelawan di Iraq dan Afghanistan.

- Reuters

Oxfam gesa halang Israel

LONDON 29 Dis. - Agensi bantuan Britain, Oxfam menyeru pemimpin dunia agar menghalang Israel daripada melancarkan lebih banyak serangan ke atas Genting Gaza, kerana ia berisiko mencetuskan krisis kemanusiaan.

Badan amal antarabangsa ini berkata, ia terpaksa menangguhkan kerja kemanusiaan di Gaza dan program pemberian makanan kepada 25,000 penduduk Palestin juga dihentikan sehingga keadaan kembali pulih.

Krisis kemanusiaan akan berlaku, sekiranya Israel tidak menghentikan pengeboman dan terus menyekat akses penghantaran bantuan.

"Ratusan ribu penduduk Gaza bergantung kepda Oxfam dan agensi bantuan antarabangsa lain untuk keperluan asas seperti air bersih, makanan dan sanitasi.

"Gaza telah tertutup dari dunia luar selama 19 bulan dan penduduk di sana sudah semakin terdesak," kata Pengurus Program Oxfam Great Britain di Baitulmaqdis, John Prideaux-Brune.

- AFP

Rabu 14 Ogos 2002 | 5 Jamadil Akhir 1423 Hijrah
500 sertai himpunan bantah kekejaman Israel ke atas Palestin
Wan Nordin Wan Yaacob | Foto Nasir/ Wan Zahari
Tue | Dec 30, 08 | 1:45:47 pm MYT

KUALA LUMPUR, 30 Dis (Hrkh) - Kira-kira 500 aktivis dari pelbagai NGO dan parti politik menyertai himpunan aman membantah kekejaman rejim Israel ke atas Palestin di hadapan Kedutaan Amerika Syarikat tengah hari tadi.

ImageHimpunan yang dikepalai Naib Presiden PAS, Mohammad Sabu itu bermula pada jam 11.30 pagi dengan peserta berhimpun di hadapan Bangunan Tabung Haji.

Turut hadir ialah, Ketua Pemuda PAS, Salahuddin Ayub; Bendahari PAS, Dr Hatta Ramli; AJK PAS Pusat, Dr Syed Azman Syed Ahmad Nawawi; ahli parlimen Titiwangsa, Dr Lo Lo Mohd Ghazali; wakil Jemaah Islah Malaysia (JIM); wakil mahasiswa Islam dan beberapa NGO tempatan.

Himpunan hari ini juga turut disertai beberapa aktivis Palestin yang berada di Malaysia.

ImageMereka membawa bendera Hamas, sepanduk yang mengecam Israel, sambil berselawat dan bertakbir.

Tepat jam 12.00, wakil himpunan, Mohamad Sabu telah menyerahkan memorandum kepada wakil kedutaan Amerika yang hanya menerima memorandum tersebut di luar bangunan kedutaan.

Kira-kira 100 anggota Polis dan keselamatan memantau perjalanan himpunan, namun tiada tangkapan berlaku.

Memorandum yang diserah kepada wakil kedutaan antara lain menuntut Amerika segera campur tangan dalam memaksa Israel menghentikan segera serangan ke atas penduduk Palestin.

Jurucakap himpunan, Dr syed Azman yang membacakan memorandum menyatakan NGO dan parti-parti politik di negara ini mahu Amerika mengarahkan sekutunya (Israel) menghormati ketetapan yang telah dibuat Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) sebelum ini mengenai kebebasan wilayah Gaza bagi rakyat Palestin.

ImageTindakan biadap Israel itu dikecam keras dan seluruh masyarakat dunia kini turut membantah keras kekejaman Israel itu.

Serangan pada sabtu lalu sesungguhnya menunjukkan Israel melanggar ketetapan yang telah dibuat PBB, malah Israel dengan sengaja membunuh lebih 200 penduduk awam di Palestin, katanya.

Serangan tidak beradap ini ditentang keras oleh seluruh dunia, namun Amerika selaku negara pembela Israel masih terus menyokong kekejaman yang dilakukan sekutunya itu, katanya.

ImageJusteru rakyat Malaysia meminta agar Amerika dan beberapa pertubuhan dunia segera mendesak Israel menghentikan kekejaman ke atas penduduk terutamanya di Gaza.

Sementara itu, Naib Presiden PAS yang bercakap selepas penyerahan memorandum menyifatkan Israel kini menjadikan Gaza seperti sebuah penjara yang memuatkan 1.6 juta penduduk Palestin.

Gaza di kepung sejak serangan bermula Sabtu lalu tanpa sebarang bantuan boleh dibenarkan masuk ke sana, katanya.

Namun pertubuhan-pertubuhan neghara bangsa dan umat Islam di dunia ini tidak pun bertindak bagi menekan Israel menghentikan tindakan biadap itu, katanya._

Isu Palestin: Kenyataan Malaysia terlalu lemah - Mohammad Sabu
Irwan Muhammad Zain | Foto Wan Zahari Wan Salleh
Tue | Dec 30, 08 | 2:03:34 pm MYT

KUALA LUMPUR, 30 Dis (Hrkh) - Kenyataan kerajaan Malaysia berhubung serangan Israel terhadap penduduk Gaza dianggap lemah seumpama lemahnya Perdana Menteri, Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi.

ImageNaib Presiden PAS, Mohammad Sabu berkata demikian hari ini sebagai mengulas kenyataan Perdana Menteri semalam.

"Isu serangan di Gaza adalah isu hak asasi manusia dan kerajaan Malaysia sepatutnya membuat kenyataan yang lebih keras," kecam beliau.

Mohamad Sabu mengesa seluruh rakyat Malaysia dan masyarakat antarabangsa mengecam tindakan zalim rejim zionis terhadap rakyat Palestin.

ImagePerjuangan rakyat Palestin kata beliau seharusnya disokong oleh semua warga dunia tanpa mengira agama.

"Sebagai orang Islam kita wajib bersama rakyat Palestin menyokong usaha mereka mendapatkan hak mereka," tegas Mohammad Sabu.

Mohamad Sabu berkata demikian kepada media selepas menyerahkan memorandum kepada wakil duta Amerika di hadapan bangunan kedutaan tersebut tengah hari tadi.

Selain Mohamad Sabu, turut bersama menyerahkan memorandum tersebut adalah Ketua Dewan Pemuda PAS Pusat, Salahuddin Ayob, Bendahari PAS Pusat, Dr Hatta Ramli, Pengerusi Lajnah Antarabangsa Dr Syed Azman Syed Ahmad Nawawi dan AJK PAS Pusat, Dr Lo' Lo' Mohd Ghazali.

Perhimpunan aman di hadapan kedutaan Amerika anjuran Dewan Pemuda PAS ini disertai oleh lebih 500 orang./wann._

No comments:

Post a Comment

silakan komen dan beri pandangan anda untuk kebaikan semua!!