foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

Sunday, June 28, 2009

PELAJAR DARI 22 NEGARA BERTEMU DI RECSAM....


HR9808@IKRAR - adalah wadah bebas bukan partisan yang memfokus kepada kebajikan rakyat.
Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)

"REFORMIS BUKAN HANYA GELARAN ATAU PEJUANG YANG BERJUANG KERANA MENGHARAPKANNYA!"

28 JUN




Saya rasa bertuah kerana dapat turut sama bertemu, mendengar, berbincang dan mengambil beberapa resolusi dari pertemuan yang amat bererti ini. Sudah lama saya inginkan pertemuan begini yang mana semua wakil dari setiap negara membentangkan segala permasalahan di negara mereka dan mencari jalan bagaimana untuk menyelesaikannya. Suasana penuh ukhuwwah yang sukar untuk digambarkan dengan kata-kata seperti memercikkan sesuatu ke dalam rongga jiwa sehingga terasa desakannya sangat kuat agar berbuat sesuatu. Lakukan sesuatu dan jangan duduk diam. Tempiklah sekuatnya dan bergeraklah..inilah yang terus terngiang-ngiang setiap kali selesai sesi-sesi yang sangat menyentuh jiwa.

Isunya simple sahaja, isu lapuk yang diulang-ulang tapi isu ini tetap berulang dan berlaku. Inilah isu ummah. Setiap kali mendengar presentasi dari negar-negara sdr/sdri kita dari seluruh dunia nasib umat masih belum terbela. Masih terus dibuli dan dipermainkan. Isu Selatan Thailand, Rohingya, Palestin, Somalia, Kemboja dan banyak lagi yang akhirnya kita dapat merasakan bahawa betapa lemahnya umat ini. Saya tidak dapat menahan rasa sebak setiap kali mendengar pembentangan mereka.

Foto: Wakil dari Fillipina
Saya akan syer dengan sdr/sdri beberapa presentasi mereka setelah selesai sesi training ini pada hari Selasa...Tapi sebagai bahan pemikiran semua yang kebetulan ada beberapa anak murid dari Gerakan Gulen turut serta dalam pembentangan membuatkan saya rasa tertarik dengan artikel ini..

Game: Angkat paip bersama...(memahami keadaan di negara lain)
















Game: Konsep Network....






Gerakan Gülen, Menciptakan Masyarakat Relijius dan Cerdas

Rabu, 24/06/2009 13:03 WIB

Nama Fethullah Gülen bukan nama yang asing di kalangan pergerakan Islam modern. Ketokohan Gülen, bukan hanya dihormati oleh mayoritas Muslim di dunia tapi juga dihormati oleh kalangan non-Muslim bahkan kalangan Yahudi. Ia bisa diterima di beragam lapisan masyarakat dan agama karena pemikiran-pemikirannya yang dianggap moderat dan menjadi penyeimbang para pemikir Islam yang dianggap ekstrim dan radikal.

Gülen banyak menuangkan pemikiran-pemikirannya tentang pembaharuan di dunia Islam dan lebih mengedepankan dialog dan perdamaian antar sesama umat beragama dalam menyebarkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Pemikiran-pemikirannya kemudian menjadi sebuah gerakan yang ia wujudkan dalam bentuk lembaga-lembaga pendidikan, lembaga amal, media massa cetak dan elektronik, perkumpulan-perkumpulan pelajar dan kelompok-kelompok lobi, bahkan membantu berdirinya asosiasi wartawan dan penulis di Turki. Gerakan Gülen inilah yang menginspirasi banyak pemuka Kristen dan pemimpin di berbagai negara, yang kemudian meniru prinsip-prinsip gerakan tersebut.

Cendikiawan Muslim yang Anti-Kekerasan

Fethullah Gülen lahir di Erzurum, Turki pada tahun 1941. Sejak kecil ia lebih memfokuskan pendidikan informalnya di bidang agama Islam. Sejak usia 14 tahun ia sudah berani memberikan ceramah keagamaan dan pada usia 18 tahun, ia sudah mendapatkan ijin sebagai da'i. Karirnya sebagai da'i dimulai di kota Izmir, di kota inilah Gülen mulai mengenalkan pemikiran-pemikirannya dan membangun basis pengikutnya. Nama Gülen makin dikenal setelah ia sering diundang ceramah ke berbagai masjid di wilayah Turki. Ia juga seriang diundang dalam pertemuan-pertemuan formal dan informal para pejabat kota.

Tapi Gülen lebih menekankan dakwahnya di kalangan siswa sekolah menengah dan mahasiswa. Pada kelompok muda inilah Gülen menyampaikan pemikirannya tentang pembaharuan di dunia Islam, perdamaian, dialog antar umat beragama dan anti-kekerasan. Gülen, dalam gerakannya juga menekankan pentingnya umat Islam mengikuti perkembangan teknologi dan mengembangkan perekonomian dengan cara membangun bisnis mutinasional, membuka pasar dengan memanfaatkan kemajuan komunikasi dan hubungan massa (public relation).

Dalam setiap ceramahnya, Gülen banyak mengadopsi pemikiran-pemikiran tokoh cendikiawan Muslim Turki, Said Nursi tentang masyarakat Muslim yang maju dan relijius. Untuk itu, umat Islam harus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga bisa bersaing dengan masyarakat Barat.

Gülen adalah tokoh Islam yang menentang aksi-aksi kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Ia mengakui adanya aksi-aksi terorisme, tapi ia menolak keras jika terorisme diidentikkan dengan Islam. Gülen menegaskan, seorang Muslim tidak akan melakukan serangan teror, karena tindakan semacam itu bertentangan dengan ajaran Islam yang damai.

Oleh sebab itu, ketika terjadi serangan 11 September 2001 di AS, Gülen mengutuk serangan itu dan sebuah wawancara ia tidak segan-segan mengatakan bahwa Usamah bin Ladin adalah salah satu orang yang paling ia benci di dunia.

"Ia sudah menciptakan citra yang kotor pada Islam. Akan butuh bertahun-tahun untuk memperbaikan citra buruk yang telah dilakukannya (Bin Ladin), seberapa besar pun upaya yang kita lakukan. Bin Ladin telah mengubah logika dalam Islam dengan perasaan dan ambisinya. Dia dan para pengkutnya adalah seorang monster ..." kata Gülen dalam wawancara dengan Zaman, salah satu media massa terkemuka di Turki.

Pemikiran dan sikap Gülen yang anti-kekerasan mengundang decak kagum dari masyarakat Barat. Gerakan Islam yang dilakukan Gülen menjadi bahan kajian para akademisi dan media massa di Barat. Presiden Marywood University, Pennsylvania, Ann Munley memuji Gerakan Gülen yang dinilainya telah banyak memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan bukan hanya di Turki tapi juga di seluruh dunia. Munley memandang Gülen sebagai tokoh Islam yang telah memberikan pengorbanan yang besar dalam dunia pendidikan bagi masyarakat dari beragam etnis dan agama.

Saat ini, terdapat kurang lebih 500 institusi pendidikan yang dikelola oleh Gerakan Gülen, yang tersebar di 90 negara mulai dari kawasan Eurasia, Amerika Utara sampai Afrika.

Gülen juga dihormati di komunitas Yahudi. Rabbi Jack Bemporad, Direktur Center for Interreligious Understanding menyebut Gülen sebagai tokoh gerakan Islam dan intelektual di Turki yang telah memberikan kontribusi penting untuk menciptakan dunia yang damai dan persaudaraan bagi seluruh umat manusia.

Dalam survei yang dilakukan majalan Foreign Policy, Gülen pernah terpilih sebagai tokoh pemikir nomor satu di dunia. Ketika diwawancarai tentang hasil survei tersebut, dengan rendah Gülen mengatakan bahwa ia tidak pernah membayangkan atau berharap untuk terpilih sebagai orang penting di dunia.

"Saya selalu berusaha untuk menjadi hamba Allah yang rendah hati. Qur'an mengajarkan bahwa umat manusia diciptakan untuk mengakui dan menyembah Allah Swt. Dalam dimensi dunia, umat diminta untuk menghindari pertikaian dan pertumpahan darah. Untuk memperlakukan semua makhluk dan manusia dengan rasa kasih sayang. Inilah filosofi saya ..." kata Gülen.

Ancaman Bagi Kelompok Sekuler

Meski dunia Islam dan Barat mengakui Gerakan Gülen. sebagai gerakan damai dan bukan gerakan politik, gerakan itu tetap dianggap sebagai ancaman oleh kelompok-kelompok Islam radikal dan kelompok-kelompok sekuler di Turki. Kelompok Islam yang radikal mengkritik pemikiran Gülen tentang konsep dialog antar umat beragama. Kritikan itu memuncak ketika Gülen melakukan pertemuan dengan Paus Paulus II.

Gülen juga harus menjalani proses pengadilan yang cukup panjang di Turki pada tahun 2000, setelah pemerintahan sekuler Turki menuduhnya merencanakan kudeta dan ingin menjadikan Turki sebagai negara Islam. Tuduhan itu tak bisa dibuktikan dan pada tahun 2006, Gülen dibebaskan dari segala tuduhan.

Sejak tahun 1998, Gülen sudah tinggal AS. Bulan Juni 2008, Gülen mengajukan permohonan untuk menjadi pemukim tetap di AS tapi pihak USCIS (U.S. Citizenship and Immigration Services) menolak permohonan itu. Gülen mengajukan banding dan pada bulan Agustus 2008, pengadilan AS akhirnya memerintahkan USCIS untuk mengabulkan permohonan Gülen dengan status tenaga kerja asing dan warga negara asing yang memiliki kemampuan khusus. Gülen kini menetap di Pennsylvania. (ln/berbagai sumber)

HR9808: Cikgu Mi yang telah pergi ke 57 negara OIC yang umat Islamnya berada dalam kondisi yang amat menakutkan termasuk di Selatan Thailand ....

"Kami hanya perlukan doa dari rakyat Malaysia"
Muhammad Arif Ismail
Sun | Jun 28, 09 | 7:52:56 am MYT

KUALA LUMPUR, 28 Jun (Hrkh) - "Kami memohon kepada seluruh rakyat Malaysia agar dapat berdoa kepada tuhan supaya diberi ketabahan melalui hidup ini, ini yang kami mahukan."Mereka tidak meminta bantuan dan kekayaan tetapi mengatakan nasib mereka perlu diberi perhatian daripada seluruh rakyat malaysia yang cintakan kedamaian,"demikian pengalaman yang diceritakan oleh Presiden Teras Pengupayaan Melayu (Teras), Mohd Azmi Abdul Hamid semasa menyertai rombongan ke tempat peristiwa berdarah di Masjid al Furqan di Cho Airong yang terletak 50 kilometer dari bandar Sungai Golok yang berlaku baru-baru ini.

Seramai 11 orang jemaah masjid berkenaan telah dibunuh secara kejam oleh 6 lelaki yang bersenjatakan rafile dan tidak berpuas hati dan masuk ke dalam sebelum melepaskan beberapa das tembakan bagi memastikan semua jemaah terbabit benar-benar mati.

Menurutnya yang membuat lawatan ke tempat kejadian pada 14 Jun lalu, mereka memohon kepada rakyat Malaysia agar dapat berdoa supaya dapat melalui hidup ini dengan tabah.

Beliau berkata demikian dalam sidang media yang diadakan di Dewan Masjid Al Muhsinin, Taman Danau Desa, dekat di sini yang turut dihadiri oleh Presiden Sekretariat Himpunan Ulama Asia (Shura), Ust. Abdul Ghani Samsudin dan Timbalan Yang Dipertua Persatuan Ulama Malaysia, Dato' Md. Saleh Ahmad.

Katanya, ketika menceritakan pengalaman beliau semasa menyertai rombongan yang dianggotai oleh 15 dari 11 badan bukan kerajaan (NGO) Malaysia, mereka diiringi oleh lebih kurang 30 anggota tentera dan polis serta ditemani oleh seorang Mejar Jeneral dari Bangkok.

"Mereka dihantar untuk mengiringi kami dengan kawalan keselamatan yang ketat dengan hampir 15 'check point' dan dari Patani ke Narathiwat tempat kejadian terdapat lebih kurang 10 'check point'.

"Ini sangat ketat serta sangat sukar untuk orang biasa untuk pergi ke tempat kejadian itu.

"Mereka mengawasi setiap pertemuan kita dengan penduduk kampung, tetapi alhamdulilah semasa kami pergi ke kampung tersebut tiada masalah dari segi kami hendak meyatakan rasa simpati atas yang yang menimpa," katanya.

Sambung beliau, kami juga menyampaikan derma sebanyak RM 30,000 hasil daripada kutipan derma rakyat Malaysia dan pihak berkuasa juga menyaksikan ketika kami menyampaikan derma tersebut kepada penduduk yang terlibat dalam pembunuhan kejam itu.

Suasana di sana katanya, sangat memilukan setelah mengadakan pertemuan dengan semua balu-balu kerana suami mereka semuanya berumur dalam lingkungan umur yang paling muda sekitar 33 tahun dan yang tua pula berumur dalam lingkungan 60 dan 70 tahun.

"Kami juga melihat sendiri keadaan masjid itu di mana peluru yang digunakan dengan begitu banyak dan kesannya dapat dilihat pada dinding masjid.

"Sama sekali kita merasa sangat-sangat sedih terhadap suasana masjid al Furqan itu yang dikelilingi oleh suasana kampung yang sangat damai tetapi mereka berhadapan dengan kejutan itu," katanya.

Namun katanya, mereka tabah menghadapi semua ini, masih lagi nampak kuat. Tetapi para balu itu mengatakan ini merupakan satu trauma yang sama sekali tidak akan hilang dalam hiudp mereka.

"Mereka juga memikirkan bagaimana hendak mengatasi kehidupan dengan menyara anak-anak yang menjadi yatim akibat peristiwa ini yang kami hitung lebih kurang seramai 22 orang," ujar beliau. - mks._


No comments:

Post a Comment

silakan komen dan beri pandangan anda untuk kebaikan semua!!