foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

Thursday, July 9, 2009

WARGA MUSLIM DIAMUK,.. OIC MENDIAMKAN DIRI??

HR9808@IKRAR - adalah wadah bebas bukan partisan yang memfokus kepada kebajikan rakyat.
Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)

"REFORMIS BUKAN HANYA GELARAN ATAU PEJUANG YANG BERJUANG KERANA MENGHARAPKANNYA!"

9 JULAI

Tidak ada lagi harapan kepada OIC melainkan suruh mereka makan, seminar, minum dan tidur. Mereka tidak ada apa-apa yang boleh menegur pihak China. Bahkan PM kita yang baru sahaja menjalinkan hubungan akrab dengan China tutup mata dan buat-buat tak nampak. Apakah ini Islam yang berada dalam kepala dan jiwa mereka??? Saya tidak faham dan geram melihat kelibat mereka yang senang bersendewara di depan dunia. Wahai pemimpin Islam, jika kamu tidak mengucapkan sesuatu dan membela sdr mu maka benarlah anggapan rakyat jelata dan umat ini bahawa kamu adalah pengecut dan tidak bermarwah. Letakkanlah segala takhta dan jawatan yang ada dan kamu masih berdiam diri. Maka kuburlah tempat paling sesuai untuk kamu semua!!!

Genosida Mengancam Muslim Uighur

Kamis, 09/07/2009 17:02 WIB
Muslim Uighur di Xinjiang tidak punya pilihan lain selain bertahan dan melakukan perlawanan sebisa mungkin menghadapi amukan dan kebringasan etnis Han yang menyerang mereka. Tak jarang mereka harus lari menyelamatkan diri dari kejaran ribuan orang Han yang membawa tongkat pemukul dan senjata lainnya.

"Cari mereka (Uighur)! Serang! Serang! Serang!" teriak belasan orang Han dengan senjata siap di tangan, ketika melihat tiga lelaki Muslim Uighur lewat. Mendengar teriakan itu, ketiga lelaki Muslim itu ketakutan dan lari menyelamatkan diri. Tapi malang, salah satu diantara mereka berhasil tertangkap, kemudian dikeroyok dan dipukuli oleh sekelompok orang Han.

Pada saat yang sama, di tengah kota Urumqi, sekitar 20 orang perusuh dari etnis Han juga mengeroyok seorang lelaki Uighur dan dipukuli hingga nyaris tewas. Kondisi ini membuat Muslim Uighur yang tak berdaya khawatir akan keselamatan diri mereka.

"Terlalu banyak kebencian di sekeliling kami saat ini," kata Ali, seorang lelaki Uighur.

"Saya sangat takut untuk pulang ke rumah malam ini," kata Halisha, seorang Muslim Uighur yang berprofesi sebagai dokter mata. Ia pun memilih menginap di kliniknya yang kecil daripada harus pulang ke rumah di tengah situasi jalanan yang berbahaya.

Sejumlah saksi mata mengungkapkan, aparat keamanan China menangkap ribuan Muslim Uighur tapi tak satupun etnis Han yang terlibat kerusuhan ditangkap. Aparat China hanya mengusir etnis Han jika terlihat melakukan aksi anarkis dan kekerasan.

Organisasi-organisasi Muslim Uighur di pengasingan menyebut situasi di Xinjiang saat ini sebagai "genosida" terhadap warga Muslim Uighur. "Genosida sedang berlangsung terhadap komunitas Muslim Uighur. Otoritas pemerintah China harus bertanggung jawab atas kejahatan ini di hadapan dunia internasional," tukas Torgan Tozakhunov, deputi direktur Pusat Kebudayaan Uighur di Kazakhstan. (ln/iol)


Urumqi Masih Rawan Kerusuhan, China Kerahkan Ribuan Pasukan

Kamis, 09/07/2009 16:22 WIB
Pemerintah China akan menerapkan kebijakan yang makin represif di Xinjiang menyusul kerusuhan antar etnis di wilayah itu. Pemerintah menambah ribuan pasukannya ke Urumqi-ibukota Xinjiang-untuk memulihkan situasi di kota itu. Pimpinan Partai Komunis di China bahkan mendesak agar pemerintah mengeksekusi mereka yang tertangkap dalam kerusuhan tersebut.

Laporan Al-Jazeera menyebutkan bahwa meski aparat keamanan sudah berjaga-jaga dan situasi kota Urumqi sudah berangsur-angsur normal, ketegangan di kota itu masih terasa dan masih berpotensi terulangnya kembali kerusuhan yang lebih besar. Aksi massa Muslim Uighur hari Minggu (5/7) yang memprotes kebijakan diskriminatif pemerintah China berakhir bentrokan dengan aparat yang meluas menjadi bentrokan dengan etnis Han.

Kerusuhan ini menjadi kerusuhan antar etnis yang paling berdarah di China, yang mengakibatkan 150 orang tewas dan ribuan orang luka-luka. Sampai hari Rabu kemarin, aparat keamanan China menangkap lebih dari 1.000 orang. Pemerintah China mengingatkan, mereka yang terbukti bersalah melakukan pembunuhan akan dieksekusi.

"Kami akan mengeksekusi mereka yang melakukan kejahatan secara keji," ujar Ketua Partai Komunis China untuk Urumqi, Li Zhi.

Aparat keamanan China dalam beberapa hari ke depan, masih akan terus melakukan penangkapan menyusul pernyataan Presiden China Hu Jintao yang mendesak aparatnya untuk menindak tegas mereka yang terlibat dalam kerusuhan. Pemerintah China menuding warga Muslim Uighur sebagai biang keladi kerusuhan dan mengecam para tokoh etnis Han yang sudah ikut memperkeruh situasi.

Untuk mengendalikan situasi, pemerintah China bukan hanya memberlakukan jam malam, tapi juga mengerahkan ribuan pasukan militernya ke Urumqi. Konvoi panjang kendaraan tempur dan truk-truk militer mengintensifkan patrolinya di jalan-jalan di kota itu dan helikopter-helikopter militer secara rutin melakukan pengamatan dari udara di atas kota Urumqi.

Perhatian dunia, terutama dunia Muslim dan Arab atas nasib Muslim Ughhur dalam kerusuhan di China sampai hari ini masih minim. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip adalah pemimpin Muslim pertama yang menyerukan agar aksi kekerasan di China dihentikan.

Ahmet Davutoglu, Menlu Turki juga mendesak pemerintah China mengadili para pelaku kerusuhan dengan cara yang transparan. "Kami memantau peristiwa ini dengan perasaan prihatin, khawatir dan sedih," kata Davutoglu.

Negara Turki punya ikatan moral atas nasib Muslim Uighur yang menjadi penduduk mayoritas di wilayah Xinjiang. Muslim Uighur yang jumlahnya mencapai delapan juta jiwa memiliki kedekatan dengan Turki, karena Muslim Uighur menggunakan bahasa Turki.

Sejak pemerintah China mengambil kendali pemerintahan atas wilayah Xinjiang, Muslim Ughur mengalami penindasan dan diskriminasi. Pemerintah China bahkan berusahan menghapus jejak budaya Muslim Uighur dengan program imigrasi massal etnis Han ke wilayah otonomi itu yang kerap menimbulkan gesekan dengan Muslim Uighur. Berbagai penindasan dan dikriminasi memicu munculnya gerakan perlawanan etnis Uighur sejak era tahun 1990-an.

Xinjiang adalah kota di sebelah Barat wilayah China yang kaya akan sumber alam minyak, gas dan mineralnya. Xinjiang dulunya adalah tempat transit bagi para pedagang yang melewati Jalan Sutra yang menghubungkan China ke Eropa. (ln/aljz)


No comments:

Post a Comment

silakan komen dan beri pandangan anda untuk kebaikan semua!!