foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

Wednesday, December 30, 2009

Akhirnya Hosni kalah dengan aktivis..

IKRAR: (Ikatan Kebajikan Rakyat). Badan bebas dan non partisan. Fokus kepada nasib dan kebajikan rakyat.

31 Dis..
Strategi dari beberapa NGO akhirnya membuahkan hasil. Inilah sebuah kenyataan yang sukar dilupakan oleh Hosni Mubarak..NGO Muslim di seluruh dunia harus mengambil pelajaran dari insiden ini. Jangan takut berdepan dnegan pemerintah yang zalim tapi jangan pula konyol sehingga mereka mentertawakan kita.

Desakan dari seluruh NGO sewajarnya berlaku dan kesedaran untuk mengajak umat ini bangun menentang kezaliman wajib diteruskan sehingga runtuhnya tembuk pemisah yang menjadi tembuk kemegahan Israel. Terlalu naif jika ngo Islam hanya melaung ucapan retorik tapi isinya kosong...




Mesir: Hanya 100 Aktivis yang Boleh Masuk ke Gaza

Rabu, 30/12/2009 17:00 WIBCetak |  Kirim
Mesir setengah hati memberi ijin bagi para aktivis perdamaian dunia yang ingin masuk ke Jalur Gaza untuk menggelar aksi massa "Freedom Gaza March" dalam rangka memperingati satu tahun agresi brutal Israel ke Gaza dan menekan rejim Zionis itu untuk segera mengakhiri blokadenya di Gaza.
Mesir hanya membolehkan 100 dari 1.300 aktivis dari 40 negara yang sudah berkumpul di Kairo, melintasi perbatasan itupun setelah ribuang aktivis melakukan aksi mogok makan di depan kantor perwakilan PBB di Kairo sebagai protes atas penutupan perbatasan yang dilakukan Mesir. Negeri Piramid itu sengaja menutup perbatasan setelah para aktivis meminta ijin melintasi perbatasan untuk menggelar aksi massa di Gaza.
"Kami sedang melihat kemungkinan untuk mengijinkan mereka masuk ke Gaza dalam beberapa hari ini, tapi yang boleh masuk jumlahnya terbatas," kata Menlu Mesir, Ahmed Abul Gheit dalam keterangan persnya.
Ia menuding beberapa aktivis berkonspirasi untuk melawan Mesir dan aktivis-aktivis seperti itu tidak akan diperbolehkan masuk ke Gaza.
Sejumlah aktivis menerima tawaran Mesir, meski tidak terlalu puas. "Ini merupakan kemenangan buat kita, meski parsial. Paling tidak menunjukkan bahwa tekanan yang kita lakukan ada efeknya," kata Medea Benjamin, aktivis asal AS.
Menurut Benjamin, kementerian luar negeri Mesir memberi keleluasaan pada para aktivis itu untuk memilih 100 orang diantara mereka yang akan diutus ke Gaza. Mereka yang dipilih sudah meninggalkan Kairo pada Rabu (30/12) pagi. (ln/aby)

Tak Boleh Masuk Gaza, Ratusan Aktivis Mogok Makan di Kairo

Selasa, 29/12/2009 12:20 WIBCetak |  Kirim
Ratusan aktivis perdamaian melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes atas sikap pemerintah Mesir yang melarang mereka masuk ke Jalur Gaza. Para aktivis perdamaian dari berbagai negara rencananya akan menggelar aksi solidaritas di Jalur Gaza bulan Januari mendatang, untuk memperingati setahun agresi brutal Israel ke wilayah itu dan menekan Israel agar segera mengakhiri blokadenya di Gaza.
Namun pemerintah Mesir berusaha mencegah terlaksananya aksi tersebut dengan menutup perbatasan Rafah-perbatasan antara Mesir dan Gaza-dan tidak mengijinkan para aktivis yang sudah berkumpul di Kairo melintasi perbatasan. Polisi Mesir bahkan menangkap rombongan aktivis yang baru tiba di Pelabuhan El Arish, Sinai. Sedikitnya, 38 orang anggota rombongan dari berbagai negara di "jemput" oleh aparat intelejen Mesir begitu sampai di El Aris, dibawa ke hotel tempat mereka menginap dan para aktivis itu dilarang keluar kamar masing-masing.
Para aktivis yang sudah berkumpul di Kairo dan tidak boleh masuk Gaza menggelar protes dengan mendirikan tenda-tenda di depan kantor perwakilan PBB di Kairo dan melakukan aksi mogok makan. Mereka berharap PBB bisa menekan pemerintah Mesir agar mengijinkan mereka melintasi perbatasan.
"Saya tidak pernah melakukan aksi mogok makan, saya tidak tahu bagaimana tubuh saya akan bereaksi, tapi saya akan melakukan apapun agar kami diijinkan masuk Gaza," kata Hedy Epstein, seorang aktivis yang sudah berusia 85 tahun. Laporan AFP menyebutkan, Epstein yang datang dari AS adalah salah seorang korban Holocaust yang selamat.
Konvoi kendaraan kelompok Viva Palestina dari kota London Inggris yang membawa suplai obat-obatan untuk Jalur Gaza, tertahan di kota pelabuhan Aqaba, Yordania. Aparat Mesir memerintahkan konvoi yang dipimpin oleh anggota parlemen Inggris, George Galloway itu mengambil jalur lewat negara Suriah jika ingin dibolehkan masuk ke Mesir.
Mesir, awal Desember lalu, menolak permohonan para aktivis pro-Palestina yang minta ijin masuk ke Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah. Kementerian Luar Negeri Mesir tidak mau memberikan dukungan pada aktivis yang akan menggelar aksi long march di Gaza dengan alasan "situasi di Gaza sensitif".
Lebih dari 1.000 aktivis dari 42 negara berinisiatif untuk menggelar aksi solidaritas Palestina bertajuk "Gaza Freedom March" yang digelar untuk memperingati satu tahun agresi brutal Israel ke Gaza yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Gaza dan melukai ribuan orang lainnya.
Setahun setelah agresi itu, Israel masih belum mencabut blokadenya terhadap Jalur Gaza yang diberlakukan sejak tahun 2007 dan menimbulkan krisis kemanusiaan yang buruk di wilayah itu. Israel mengendalikan bantuan-bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza, termasuk bantuan obat-obatan yang sangat dibutuhkan rumah-rumah sakit di Gaza. (ln/bbc)



Bahkan Inggris Pun Mengenang Tragedi Gaza, Kemana Negara-Negara Berpenduduk Islam?

Selasa, 29/12/2009 07:18 WIBCetak |  Kirim
Ratusan orang berpartisipasi dalam unjuk rasa di Kedutaan Besar Israel di Kensington, London, Minggu (27/12). Mereka menuntut penjahat perang Israel ke pengadilan atas penyerangan terhadap Gaza, Palestina, setahun yang lalu.
Teriakan pengunjuk rasa mengutuk Israel dengan slogan-slogan seperti "Malu Kau, Israel!", "Jatuhlah, Israel!", "Tak Ada Lagi Penjajahan. Israel Adalah Negara Teroris" dan menyuarakan kebebasan untuk Palestina. Berbagai keprihatinan ditulis di poster di antara bendera Palestina.

Demonstrasi menandai peringatan satu tahun serangan Israel, yang dinamai Cast Lead Code, di Gaza. Israel meluncurkan agresi pada tanggal 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009 dengan dalih untuk menghentikan serangan roket oleh kelompok militan Gaza.

Polisi Metropolitan menjaga sekitar 500-protes keras seratus meter dari kedutaan. Satu helikopter terbang di atas tempat sebagai personel tambahan dikerahkan ketika kerumunan itu semakin besar setengah jam setelah kerumunan itu dimulai.
Demo dipimpin oleh Inisiatif Muslim Inggris dan Forum Palestina Britania. Diikuti oleh puluhan organisasi berbasis Islam, jaringan anti-Zionis Yahudi, kelompok-kelompok sosialis, dan organisasi sipil.

Mereka telah mengirim surat kepada anggota parlemen lokal dan pemerintah Inggris agar menekan pemerintah Israel untuk menghentikan penjajahan dan teror kepada bangsa Palestina. Mereka menanyakan peran mantan Perdana Menteri Tony Blair sebagai utusan internasional perdamaian Timur Tengah.

Nah, Inggris saja yang negaranya sekuler, mengutuk tragedi agresi Israel terhadap Gaza, bagaimana Indonesia dan negara-negara dengan penduduk Islam mayoritas lainnya? Mungkinkah kita telah lupa atas agresi yang telah menewaskan 1500 orang Islam dan setengahnya merupakan anak-anak yang menghafal Al Quran? (sa/adytorial)
foto : adytorial



No comments:

Post a Comment

silakan komen dan beri pandangan anda untuk kebaikan semua!!